Fimela.com, Jakarta Nama Dian Sastrowardoyo pasti sudah samgat lumrah di telinga masyarakat Indonesia. Karirnya melejit di dunia perfilman terutama di bidang pemeranan. Dian mulai terjun di dunia hiburan sejak 1996 sebagai model.
Kini akrtis cantik tersebut sudah membintangi banyak judul film besar. Bahkan dirinya berhasil meraih beberapa penghargaan sebagai pemain film wanita terbaik. Namun Dian masih saja bingung mengenai cara akting yang baik itu seperti apa.
“Gue dalam tenor kita tahun 2000-an itu mulai, itu kan udah kayak 20-an sekian tahun ya, gua kayak spend more than have of the career,” kata Dian saat berbincang dengan Adinia Wirasti di YouTube Festival Film Indonesia.
“Figuring out, yang dibilang akting bagus tuh gimana sih?” lanjut Dian.
Awal Karir
Dian menyebut awal karir dirinya di dunia perfilman itu suatu keberuntungan yang tidak banyak orang bisa mendapatkannya. Karena keberuntungannya itu lah Dian sampai saat ini masih mempertanyakan bagaimana cara untuk menjdi aktris yang baik dan benar dalam berakting.
“Pertama kan kita kejeblos nih jadi orang-orang beruntung yang dapet kesempatan segitu duren jatohnya lah kita bisa disitu dan kerja sama sama orang-orang yang memulai industri (film) ini,” kata Dian.
“Kita tuh dibilang bagus, tiba-tiba dapet pengahrgaan in suchly early stage in our career,” tambahnya.
Sekedar informasi, Dian Sastrowardoyo mendaptkan pengahrgaan pertamanya pada 2004, meraih Piala Citra kategori Pemeran Perempuan Terbaik FFI 2004 pada film yang dibintanginya berjudul Ada Apa dengan Cinta?.
“Itu Citra pertama lo ya?” tanya Adinia
“Citra pertama gue, dan jujur ‘hah dapet?’ tanpa gua ‘udah paham belom sih artinya dapet citra tuh apa dan kenapa’ itu sangat ga sehat menurut gue,” jawab Dian.
“Gua tuh setelah dapet Citra tuh figuring out, yang dibilang bagus kemarin tuh yang mana ya. Dan kita tuh bukan aktor-aktor yang bener-bener coba di teater berapa tahun,” tambahnya.
Ingin Sekolah Drama
Walaupun bisa dibilang legendaris di dunia perfilman, tetapi Dian merasa ilmunya masih kurang dalam bidang tersebut dan masih belajar bahkan harus banyak belajar.
“Oke lah di bilang sekian lama (berkarir di perfilman), tapi setengahnya gue tuh masih nyari sebenernya gua tuh mesti gimana lagi, mesti improve kayak gimana, mesti belajar kayak gimana lagi,” katanya.
“Sampe sekarang pun gua masih belajar dan masih kepengen belajar juga formaly,” tambahnya.
Bisa dikatakan haus edukasi, Dian mengatakan ingin sekali mengikuti sekolah drama di suatau tempat agar dirinya mendapat ilmu mengenai bidangnya tersebut.
“Kalau gua dikasih kesempatan gitu ya, gua kepengen banget ‘can I just educate my self’ ke school of drama gitu dimana. Supaya dapet kurikulumnya, di Indonesia tuh perlu sekolah,” ucapnya.
Menurut Dian Indonesia perlu bercermin pada negara Korea Selatan dalam aspek melahirkan sineas dan aktris/aktor yang hebat.
“Kalau kita mau industrinya grow, kita tuh perlu kayak Korea Selatan, punya sekolah yang nyetak sineas-sineas dan kalau nyetak aktor tuh dengan skillnya ibaratnya kalau lu mau lulus lu harus tau a sampai z gitu,” ucap Dian Sastrowardoyo.