7 Tips Menghadapi Tekanan untuk Segera Menikah dari Orang Terdekat

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 12 Okt 2023, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika memasuki usia di atas 25-an, beberapa dari kita memiliki tujuan untuk mengejar karier, sementara lainnya telah membangun rumah tangga. Ketika teman saudara kita banyak yang telah menikah, mungkin kita akan sering menerima tekanan dari orang-orang terdekat tentang sebuah hubungan. 

Kita sering mendengar pertanyaan seperti, "Kapan nikah?" atau "Kok belum nikah aja?" Apakah kamu merasa tekanan serupa? Keluarga dan teman-temanmu yang terus-menerus menanyakan kapan kamu akan menikah dapat menyebabkan banyak kecemasan. Jadi, jika kamu berpikir bahwa tekanan teman sebaya terlalu berat untuk dihadapi, beberapa tips ini mungkin bermanfaat bagimu. Yuk, simak beberapa tips menghadapi tekanan tersebut dengan bijak dan santai. 

 

 

2 dari 8 halaman

1. Yakin pada Perjalanan Pribadi

ilustrasi perempuan sedih putus cinta/theshots.co/Shutterstock

Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Tidak ada waktu yang tepat atau salah untuk menikah. Yakinkan dirimu bahwa perjalanan pribadimu adalah unik, dan menikah bukanlah satu-satunya pencapaian yang berarti. Ada begitu banyak hal lain yang bisa kamu capai dan nikmati sebelum atau setelah menikah.

3 dari 8 halaman

2. Fokus pada Pengembangan Diri

ilustrasi perempuan merenung/metamorworks/Shutterstock

Ini saat yang sempurna untuk fokus pada pengembangan diri. Belajarlah, kejar cita-citamu, dan perbaiki diri sebaik mungkin. Ketika kamu tumbuh sebagai individu, kamu akan lebih siap untuk membagi hidupmu dengan seseorang nanti. Bagaimana dengan mengejar gelar yang selama ini kamu impikan, atau mengejar hobi baru yang membuatmu bahagia?

4 dari 8 halaman

3. Terbuka pada Kemungkinan Baru

perempuan sedih/photo by joshua rawson harris on unsplash

Menunda pernikahan tidak berarti menutup pintu bagi hubungan. Terbuka pada kemungkinan cinta yang baru, dan biarkan hubungan datang dengan cara yang alami. Jangan terlalu terpaku pada ide pernikahan sehingga kamu melewatkan momen berharga dalam prosesnya.

5 dari 8 halaman

4. Terimalah Diri Sendiri dengan Cinta

ilustrasi perempuan sedih/photo created by tawatchai07 - www.freepik.com

Ingatlah, tidak ada yang salah dengan menjadi lajang. Ini adalah waktu untuk mencintai dirimu sendiri sepenuhnya. Jika kamu mencintai dirimu sendiri dengan baik, maka kamu akan lebih mudah menentukan apa yang kamu inginkan dalam hubungan. Percayalah, orang-orang yang mencintaimu akan menerima kamu dengan cara yang sejati.

6 dari 8 halaman

5. Komunikasikan Perasaanmu

ilustrasi perempuan/Photo by Rheza Aulia from Pexels

Jika kamu merasa terbebani oleh tekanan dari keluarga atau teman-teman, penting untuk berbicara terbuka. Ajukan pertanyaan seperti "Kenapa pernikahan begitu penting bagi kalian?" atau "Apa yang membuat kalian khawatir jika aku belum menikah?" Terkadang, komunikasi bisa membantu orang-orang di sekitarmu memahami perspektifmu.

7 dari 8 halaman

6. Terhubung dengan Komunitas yang Mendukung

ilustrasi perempuan serius/Daenin/Shutterstock

Jangan ragu untuk mencari komunitas atau teman yang memiliki pandangan yang sama. Bergabunglah dengan komunitas perempuan kuat yang mendukung pilihan hidupmu. Sahabat-sahabat yang sejalan denganmu akan membantu melepaskan tekanan dan memberikan dukungan yang kamu butuhkan.

8 dari 8 halaman

7. Lakukan yang Terbaik untuk Dirimu Sendiri

ilustrasi perempuan merenung/gpointstudio/Shutterstock

Terakhir, yang paling penting adalah melakukan yang terbaik untuk dirimu sendiri. Hidup adalah tentang mengejar kebahagiaan, dan itu adalah definisi yang sangat pribadi. Jadi, jadilah penentu dalam hidupmu, dan nikmati setiap tahapan dengan penuh semangat.

Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan kapan harus menikah. Setiap perjalanan memiliki takdir dan waktu yang berbeda. Pilihlah untuk mengejar kebahagiaanmu sendiri, dan percayalah bahwa semua akan terjadi pada waktunya. Jadi, tetaplah percaya pada dirimu sendiri dan nikmatilah setiap momen dalam hidupmu, baik sebagai lajang atau dalam sebuah hubungan. Kamu adalah pahlawan dalam ceritamu sendiri, dan hanya kamu yang bisa menentukan kapan saatnya untuk menikah.