Benarkah Stunting Berhubungan dengan Tingkat Kecerdasan IQ Anak?

Fimela Reporter diperbarui 02 Nov 2023, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Stunting adalah masalah serius dalam perkembangan anak dan nutrisi yang memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental anak. Stunting terjadi saat anak mengalami pertumbuhan terhambat, sehingga memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak sebayanya akibat malnutrisi kronis.

Stunting didefinisikan sebagai kegagalan mencapai potensi pertumbuhan penuh, yang menghasilkan tinggi badan lebih pendek untuk usia seorang anak. Biasanya disebabkan oleh gizi yang kurang selama periode pertumbuhan kritis, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, yang mencakup periode dari konsepsi hingga usia dua tahun. Pertumbuhan terhambat ini dapat memiliki dampak merugikan pada perkembangan fisik dan mental anak.

Keterkaitan antara stunting dan tingkat kecerdasan terletak pada dampak malnutrisi pada perkembangan otak. Selama tahun-tahun awal kehidupan, otak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Nutrisi yang memadai sangat penting selama periode ini untuk mendukung pembentukan koneksi saraf dan pengembangan fungsi kognitif.

Beberapa penelitian telah mengeksplorasi hubungan antara stunting dan tingkat kecerdasan IQ pada anak-anak. Salah satu studi yang signifikan yang dilakukan oleh Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpAK. menemukan bahwa anak-anak yang mengalami malnutrisi sebelum usia satu tahun memiliki risiko tinggi memiliki skor IQ yang rendah. Secara khusus, 25 persen dari mereka berisiko memiliki tingkat kecerdasan di bawah 70, dan 40 persen lainnya berisiko memiliki tingkat IQ antara 71 hingga 90. Tingkat IQ yang lebih rendah ini dapat berdampak pada kinerja akademis anak dan kemampuan kognitif secara keseluruhan.

2 dari 3 halaman

Malnutrisi pada anak menyebabkan siklus berbahaya

Waspada malnutrisi pada anak yang dapat memicu stunting (foto: Pexels/Oleksandr)

Malnutrisi selama masa kanak-kanak, sering kali ditandai dengan asupan nutrisi yang tidak memadai, dapat memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan otak. Nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral sangat penting untuk membangun infrastruktur saraf dan mendukung proses kognitif.

Stunting dapat menciptakan siklus berbahaya. Anak-anak yang mengalami malnutrisi dapat mengalami kesulitan dalam belajar dan tugas-tugas kognitif, yang dapat mengakibatkan pencapaian pendidikan yang lebih rendah. Pada gilirannya, prestasi pendidikan yang lebih rendah ini dapat membatasi peluang ekonomi masa depan mereka dan memperpanjang siklus kemiskinan dan malnutrisi.

3 dari 3 halaman

Mencegah stunting pada anak untuk meningkatkan IQ

Langkah pencegahan stunting pada anak untuk kecerdasan anak yang baik (foto: Pexels/Anna SHvets)

1. Pemantauan kehamilan yang baik

Langkah pertama dalam pencegahan stunting dimulai selama kehamilan. Ibu yang sehat secara gizi memiliki peluang yang lebih baik untuk memiliki bayi yang sehat. Perawatan prenatal yang baik, termasuk kunjungan rutin ke dokter, memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup dan penting bagi perkembangan janin.

2. ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi adalah langkah penting dalam memastikan pertumbuhan otak yang optimal. ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan untuk bayi. Setelah enam bulan, makanan pendamping ASI yang tepat harus diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang semakin berkembang.

3. Diet seimbang bagi anak-anak

Setelah memulai makan makanan padat, penting untuk memberikan diet yang seimbang bagi anak-anak. Diet ini harus mencakup protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan otak yang optimal. Pastikan anak makan beragam makanan sehat.

4. Pendidikan gizi

Pendidikan gizi dapat membantu orangtua memahami kepentingan memberikan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak-anak. Informasi tentang makanan yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak dapat membantu mengubah kebiasaan makan keluarga.

5. Akses terhadap pelayanan kesehatan

Mengakses pelayanan kesehatan yang baik adalah kunci untuk pemantauan pertumbuhan anak-anak. Dengan berkonsultasi dengan dokter secara rutin, masalah pertumbuhan dan nutrisi dapat dideteksi lebih awal, dan intervensi yang sesuai dapat dilakukan.

6. Air bersih dan sanitasi yang layak

Penting untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang baik. Penyakit yang disebabkan oleh air kotor dan sanitasi yang buruk dapat mengganggu penyerapan nutrisi, sehingga meningkatkan risiko stunting.

 

Penulis: Denisa Aulia.

#BreakingBoundaries