5 Tips Menerapkan Gaya Hidup Slow Fashion di Kehidupan Sehari-hari

Fimela Reporter diperbarui 27 Nov 2023, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat ini, tren gaya hidup fast fashion semakin ramai di masyarakat. Berbeda dengan zaman dahulu, orang-orang lebih memilih untuk menggunakan pakaian dengan daya tahan dan kualitas yang tinggi atau menjahitnya sendiri. Tren fast fashion sebenarnya dapat memicu isu lingkungan yang buruk.

Di tengah maraknya tren fast fashion yang kurang baik bagi lingkungan, kita bisa menerapkan gaya hidup slow fahion. Dengan menerapkan gaya hidup ini, Sahabat Fimela bisa berkontribusi untuk menjaga lingkungan yang lebih baik.

Dilansir dari Zero Waste Indonesia, slow fashion adalah praktik gaya hidup fashion yang berfokus pada kualitas daripada kuantitas. Slow fashion berdasar pada proses produksi yang beretika dan ramah lingkungan. Gaya hidup slow fashion didasari atas proses produksi dan pemakaian pakain dalam rentang waktu yang lama, serta memiliki daya tahan dan kualitas yang tinggi.

Praktik slow fashion adalah bagian dari gaya hidup berkelanjutan atau sustainability. Selain ramah lingkungan, menerapkan gaya hidup slow fashion juga akan membuatmu lebih hemat, lho. Nah, berikut adalah tips untuk menerapkan gaya hidup slow fashion di kehidupan sehari-hari. Yuk simak informasinya!

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Membuat capsule wardobe

(foto: Pexels/Ron Lach)

Langkah pertama untuk menerapkan gaya hidup slow fashion adalah dengan membuat capsule wardobe dari pakaian yang sudah ada di lemari pakaianmu. Rasanya, memiliki lemari yang penuh dengan banyak pakaian menjadi sia-sia jika tidak ada yang bisa dipakai. Dilansir dari Masterclass.com, metode capsule wardobe ini bisa membantu Sahabat Fimela untuk memiliki koleksi pakaian yang cukup sehingga memudahkan dalam urusan berdandan.

Pilah-pilih baju dalam lemari pakaianmu. Disarankan untuk memilih warna yang cocok dengan gayamu. Sebaiknya simpan pakaian yang berwarna netral dan beberapa warna cerah atau pola. Simpan juga baju-baju yang sering dipakai serta baju dengan gaya timeless dan kualitas yang tinggi. Hal ini akan memudahkan Sahabat Fimela untuk mix and match outfit. Untuk pakaian yang sekiranya tidak dibutuhkan lagi, Sahabat Fimela bisa menjualnya atau menyumbangkannya.

3 dari 6 halaman

2. Pilih bahan pakaian alami yang berkualitas

(foto: Pexels/Cottonbro Studio)

Pikirkan dulu dengan matang dan selektif saat membeli baju baru. Seringkali pembelian baju yang impulsif dan tergesa-gesa malah akan menjadikan baju tersebut tidak terpakai dan berakhir di dalam lemari saja.

Dilansir dari Vanillapapers.net, saat membeli baju baru, pilihlah kain yang berkualitas dan dijahit dengan baik. Dengan begitu, pakaian tidak mudah rusak ketika dicuci berkali-kali. Kain dengan bahan alami lebih tahan lama dan ramah lingkungan.

Selanjutnya, pilih pakaian yang sesuai dengan gaya dan selera, ya. Sebelum memutuskan untuk membeli baju baru, pastikan juga baju tersebut cocok dengan bentuk tubuhmu.

4 dari 6 halaman

3. Perbaiki pakaian yang rusak

(foto: Pexels/Rdne Stock Project)

Jika jeansmu terlalu panjang, bawalah ke penjahit untuk dipotong supaya pas. Jika sweatermu rusak atau ada bolongan, jahitlah menggunakan jarum dan benang. Seringkali kita disarankan untuk membuang pakaian yang rusak. Padahal, dengan beberapa jahitan sederhana saja, pakaian rusak tersebut bisa terlihat seperti baru lagi.

Belilah set alat jahit untuk menjahit bolongan-bolongan kecil di pakaian maupun mengganti kancing yang hilang. Jika Sahabat Fimela tidak menyukai potongan pakaianmu, bawalah ke penjahit unutk dimodifikasi.

5 dari 6 halaman

4. Belanja thrift

(foto: Pexels/Cottonbro Studio)

Berbelanja pakaian bekas, atau biasa disebut thrifting, tidak kalah bagusnya dengan pakaian baru, lho. Banyak toko-toko thrift yang menawarkan pakaian bekas dengan kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau tentunya. Tak kalah seperti butik pakaian, toko thrift juga menyediakan pakaian dengan berbagai macam warna dan potongan yang unik. Jika beruntung, Sahabat Fimela bisa menemukan pakaian dengan merek ternama di toko pakaian bekas.

6 dari 6 halaman

5. Belanja dengan penuh kesadaran

(foto: Pexels/Cottonbro Studio)

Cobalah untuk menerapkan pikiran yang sadar saat berbelanja. Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri apakah barang itu sesuai dengan gaya pribadimu atau bayangkan barang itu bisa dipakai dalam berbagai kesempatan. Hindari beli barang secara impulsif dan luangkan waktu untuk menilai apakah pakaian tersebut cocok dengan koleksi pakaian yang sudah Sahabat Fimela punya. Dilansir dari Velvety.com.au, menerapkan cara ini bisa membantu Sahabat Fimela terhindar dari pembelian pakaian yang tidak perlu. Dengan begitu, setiap barang dalam lemari pakaianmu memiliki makna yang penting.

 

Penulis: Denisa Aulia.

#BreakingBoundaries