6 Mitos dan Fakta yang Penting Diketahui saat Hamil Anak Pertama

Fimela Reporter diperbarui 30 Jul 2024, 17:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Kehamilan anak pertama adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu keluarga. Hal ini adalah awal dari perjalanan baru yang akan membawa perubahan besar dalam kehidupan, seperti perubahan fisik, emosional, dan spiritual yang mendalam.

Saat menanti kedatangan anak pertama, perasaan campur aduk dari antusiasme, kebahagiaan, dan mungkin juga sedikit kekhawatiran bisa sangat mendominasi. Hal ini adalah perasaan yang biasa dirasakan oleh setiap pasangan.

Jika Sahabat Fimela sedang hamil, apalagi kehamilan anak pertama, pasti banyak orang-orang di sekitar yang memberikan berbagai macam saran, dari saran yang bagus hingga saran yang tidak masuk akal. Saran-saran tersebut mungkin membuatmu bertanya-tanya. Apakah itu benar atau hanya mitos belaka?

Nah, dalam artikel ini menjelaskan, beberapa mitos kehamilan anak pertama. Yuk, simak informasi berikut untuk mengetahui fakta kebenarannya!

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

1. Ibu hamil harus mengonsumsi makanan dengan porsi dua orang

Olahraga saat hamil dapat meyebabkan keguguran adalah mitos (foto: Pexels/ Mikhail Nilov)

Tidak ada bukti saintifik bahwa ibu hamil perlu mengonsumsi makanan dengan porsi dua kali lipat. Kalori ekstra yang dibutuhkan tubuh itu tergantung pada berat badan, tinggi badan, tingkat aktivitas, dan usia tahap kehamilan. Namun, dilansir dari Pregnancybirthbaby.org.au, secara umum, sebagian besar perempuan sebaiknya menambahkan sekitar 350 hingga 450 kalori ekstra per hari selama kehamilan. Itu setara dengan beberapa camilan sehat, seperti buah, telur rebus, atau smoothie buah-buahan. Terlalu banyak makan tidak baik bagi ibu hamil dan janinnya. Makan makanan yang sehat dengan gizi yang seimbang adalah hal yang terpenting.

2. Olahraga saat hamil dapat menyebabkan keguguran

Faktanya, olahraga sangat baik untuk kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Jika sudah terbiasa untuk berolahraga dari sebelum hamil, lanjutkanlah rutinitas program olahragamu setelah berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Saat masa kehamilan, hindari aktivitas yang terlalu berat, seperti menahan napas, melompat-lompat, meregangkan tubuh secara berlebihan, bergerak tiba-tiba, dan gerakan perut yang kompleks.

Dilansir dari Thesource.org, usahakan untuk berolahraga selama 30 menit setidaknya lima hari dalam seminggu sepanjang masa kehamilan. Jika dari sebelum hamil kurang aktif, mulailah dengan latihan ringan seperti berjalan dan latihan ringan lainnya di rumah.

3 dari 4 halaman

3. Berhubungan intim saat hamil dapat menyakiti bayi

Berhubungan intim selama masa kehamilan tidak akan memperngaruhi keselamatan bayi (foto: Pexels/Amina Fillkins)

Ibu hamil masih bisa melakukan hubungan intim selama masa kehamilan, kecuali jika dokter atau bidannya menyarankan sebaliknya. Faktanya, berhubungan intim saat hamil tidak akan menyakiti bayi. Dilansir dari Thesource.org, bayi berada di dalam cairan ketuban yang dikelilingi oleh dinding otot tebal dari rahim. Jadi, bayi tetap aman dan tidak akan tahu apa yang terjadi selama ibu hamil berhubungan intim.

4. Ibu hamil tidak boleh mandi air hangat

Faktanya, tidak masalah jika ibu hamil ingin mandi air hangat, tetapi pastikan jangan terlalu panas, ya. Dilansir dari Pregnancybirthbaby.org.au, selama masa kehamilan, terkadang perubahan horman dapat membuat ibu hamil merasa lebih hangat dari biasanya. Maka dari itu, lebih baik hindari mandi di spa bath karena bisa membuat suhu tubuh naik tinggi sehingga membuat tubuh terasa kepanasan, dehidrasi, atau bahkan pingsan. Jadi, penting untuk mengatur suhu air agar tidak terlalu panas saat mandi.

4 dari 4 halaman

5. Morning sickness hanya terjadi di pagi hari

Saat hamil, rasa mual hanya datang di pagi hari adalah mitos (foto: Cottonbro Studio)

Seperti namanya, morning sickness, biasanya terjadi di pagi hari. Dilansir dari Thesource.org, lebih dari 70% perempuan mengalami mual dan/atau muntah selama masa kehamilan. Faktanya, perasaan mual ini tidak hanya muncul pada pagi hari, tetapi bisa terjadi kapan saja sepanjang hari karena merupakan hasil dari perubahan hormon yang terjadi secara berkala.

Bagi sebagian besar ibu hamil, mual di pagi hari akan membaik setelah trimester pertama. Selama tiga bulan tersebut ada beberapa cara untuk mengatasi rasa mual saat kehamilan. Misalnya, makan camilan kecil, seperti sereal kering, roti panggang, atau biskuit. Selain itu, meminum vitamin B6 atau teh jahe juga dapat meredakan mual saat hamil

6. Ibu hamil tidak boleh bepergian

Faktanya, bepergian saat sedang hamil, sah-sah saja. Sebelum membuat rencana bepergian, penting untuk diingat bahwa ibu hamil akan lebih merasa nyaman untuk traveling saat usia kandungan menengah. Dilansir dari Nationwidechildrens.org, ibu hamil akan lebih nyaman bepergian saat usia kandungan 14 hingga 28 minggu. Pada usia kandungan tersebut, ibu hamil lebih jarang mengalami morning sickness serta perut juga tidak terlalu besar, sehingga tidak kesulitan untuk bergerak.

Jika ingin bepergian menggunakan mobil, coba batasi perjalanan maksimal 5 hingga 6 saja, ya, supaya tidak kelelahan. Kebanyakan maskapai penerbangan juga tidak mengizinkan ibu hamil untuk terbang di minggu-minggu terakhir usia kandungan. Nah, jika sudah berada di jalan atau di pesawat, selalu sampatkan untuk berdiri sejenak, meregangkan badan, dan minum ait putih yang cukup agar tetap segar dan nyaman.

 

Penulis: Denisa Aulia.

#BreakingBoundaries