Fimela.com, Jakarta Victoria's Secret melakukan debut fashion adaptifnya di acara Runway of Dreams, yang berlangsung di hari terakhir New York Fashon Week. Dua tahun lalu, tim Victoria's Secret pertama kali datang ke acara Runway of Dreams untuk mengetahui acara seperti apa ini, lalu enam bulan kemudian, mereka memulai kemitraan dengan Mindy Scheier, pendiri yayasannya.
"Ini adalah proses yang luar biasa. Victoria's Secret sebagai brand global, mereka mau meluang waktu untuk benar-benar memahami siapa perempuan penyandang disabilitas sebelum merancang. Mereka benar-benar menjalani prosesnya dan mendengarkan," ungkap Mindy Scheier.
Ini juga merupakan momen penting bagi para model. Seperti banyak orang lainnya, mereka tumbuh besar dengan menonton pertunjukkan peragaan busana Victoria's Secret di televisi.
Namun, karena sebagian besar bra dan pakaian dalam di pasaran tidak ramah sensorik, sulit bagi penyandang disabilitas untuk menemukan desain yang nyaman dikenakan. Lydia Smith, Chief Diversity Officer Victoria's Secret, menggambarkan proses intensif yang dilalui tim dengan kelompok ini saat fokus menyempurnakan produk, sebelum memamerkannya di peragaan busana.
"Saat kami bekerja dengan perempuan penyandang disabilitas untuk mendapatkan masukan mengenai bra, kami mengetahui bahwa sesuatu yang sangat penting bagi komunitas ini adalah bahannya," jelas Lydia Smith.
Ia juga menjelaskan bahwa banyak bra yang gatal, tidak nyaman, dan ada kawatnya. Ini bisa mengenai bagian tubuh mereka.
Tim Lydia menerima masukan tersebut untuk memastikan bahwa kain yang mereka gunakan elastis, sehingga bisa bergerak mengikuti tubuh mereka dan sangat lembut saat disentuh. Misi Victoria's Secret untuk menciptakan bra yang nyaman sepertinya berhasil, karena ada komentar di kalangan model bahwa ini merupakan bra pertama yang mereka kenakan selama bertahun-tahun karena masalah sensorik.
Victoria's Secret debut lini fashion adaptif di New York Fashion Week hari terakhir
Koleksi yang dihadirkan Victoria's Secret berwarna cerah dan menyenangkan, bukan hanya warna netral yang standar, seperti kebanyakan bra medis. Koleksi ini juga diterima dengan baik oleh penonton.
Selama beberapa tahun terakhir, Victoria's Secret berupaya untuk menjadikan brand mereka lebih inklusif dan mudah didekati, setelah sejarah buruk yang terjadi. Victoria's Secret sudah lama mendapat kritik karena pendekatan mereka terhadap keberagaman tubuh, namun setelah kontroversi besar yang terjadi pada tahun 2019, para model yang dianggap mewakili lebih banyak orang mulai dipekerjakan.
Ini adalah sebuah langkah yang diharapkan banyak orang menjadi sebuah solusi. Kali ini, Victoria's Secret mengambil langkah besar bersalam penyandang disabilitas.
Lydia Smith mengenang kembali tahun 2021, saat ia menghadiri acara Runway of Dreams, sebuah badan amal publik yang mengadakan peragaan busana untuk brand dengan lini adaptif dan mendukung desainer adaptif yang sedang berkembang. Banyak orang datang kepadanya dan mengeluhkan sulitnya menemukan bra yang nyaman dikenakan.
Beruntungnya, Mindy Scheier, Founder Runway of Dreams juga merupakan pendiri Gamut Talent Management, sebuah grup konsultan yang membantu perusahaan menemukan cara otentik untuk terlibat, menciptakan produk untuk dan mewakili penyandang disabilitas. Gamut Talent Management telah membantu brand-brand seperti Tommy Hilfiger, Target, dan adidas untuk mengembangkan pakaian yang lebih inklusif dan mudah diadaptasi bagi pembeli penyandang disabilitas.
Acara ini dipandu oleh mantan gelandang NFL Shaquem Griffin dan menampilkan 70 model dengan berbagai disabilitas dan latar belakang. Bagaimana menurutmu, Sahabat FIMELA?