Fimela.com, Jakarta Semakin berjalannya waktu semua orang semakin sadar dengan menjaga lingkungan. Hal ini dikarenakan jika kita tidak mau sadar dan tetap merusak bumi maka kondisi kesehatan bumi tidak akan bertahan. Dilansir oleh Earthday.org, polusi yang dihasilkan sampah-sampah dapat memberikan dampak-dampak yang besar untuk kesehatan manusia salah satunya adalah permasalahan kesehatan, seperti asma, kanker, dan lain-lain.
Berdasarkan data yang disebarkan oleh sipsn.menlhk.go.id, ada tiga jenis sampah yang paling paling banyak terbuang di Indonesia, yaitu Sampai sisa makanan(40,8%), sampah kayu (13%), dan kertas atau karton (11.3%). Dimana rata-rata sampah ini didapatkan paling banyak di rumah tangga (38.4%) dan pasar tradisional (27.7%). Maka dari itu, Cara yang tepat untuk menanggulangi sampah agar tidak menimbulkan banyak sekali dampak ke lingkungan dan kesehatan manusia maka perlu adanya perubahan.
Melihat dari permasalahan sampah di Indonesia, salah satu brand lokal asal Indonesia mencoba mengatasi ini dengan mengeluarkan produk alat bantu pembuatan seni yang sustainable. Brand ini hadir agar dapat membantu para konsumen untuk membuat karya seni, mainan, dan lain-lainnya lebih mudah dengan produk yang dikeluarkannya. Brand lokal asal Indonesia ini dikenal dengan nama KRAF Studio.
Bukan hanya hadir untuk membantu memudahkan kerja para pembeli, KRAF Studio berharap produk yang dihasilkan oleh mereka dapat membantu menanggulangi sampah-sampah terutama sampah karton atau kardus.
Pada dasarnya KRAF Studio tidak memiliki makna tersendiri, tetapi mereka menggunakan KRAF Studio sebagai nama brand karena Kata ini mudah untuk diucapkan dalam kata “KRAF” sendiri diambil dari kata bahasa Inggris yaitu “craft”, dimana arti kata itu adalah kerajinan.
KRAF Studio sekarang dan dulunya berbeda. Awalnya sekitar empat atau lima tahun yang lalu KRAF Studio adalah nama untuk bisnis furniture, dimana KRAF Studio menjual produk furniture dengan model yang unik-unik. Akan tetapi dua tahun lalu tepatnya pada 2021, KRAF Studio berpindah menjadi brand kerajinan kardus. Apalagi KRAF Studio Versi sekarang sesuai dengan passion founder yaitu menjadi bisnis sustainable.
“Awalnya KRAF Studio bukan di bidang kerajinan kardus, tapi furniture yang unik-unik,” ujar founder KRAF Studio.
What's On Fimela
powered by
Orang-orang dibalik Kraf Studio
KRAF Studio didirikan oleh seseorang yang kreatif yaitu Dian Arismawan yang merupakan salah satu alumni dari fakultas Teknik Mesin. Memang sekilas, apa yang dia kerjakan tidak sejalan dengan apa yang membuat dia sukses. Namun, ilmu dasar-dasar untuk membangun KRAF Studio semuanya berasal dari pendidikan yang ia tekuni.
Berkembang pesat, KRAF Studio sekarang ini sudah memiliki pengikut sebanyak 186 ribu di Instagram. Bukan hanya itu, produk blueprint kerajinan yang dijual oleh KRAF Studio juga sudah banyak sekali dibeli di platform ecommerce seperti Tokopedia.
Tidak sendiri dalam merintis bisnis ini, Dian dibantu oleh istrinya. Dimana istrinyalah adalah orang yang membantu dan memberikan Dian selaku founder dari KRAF Studio ide-ide yang diperlukan untuk membuat variasi blueprint yang baru.
Alasan dasar Dian Arismawan mau membuka dan membangun bisnis ini adalah hobi dalam membuat kreasi yang unik dan dapat gunakan. Misalnya, Sahabat FIMELA lihat pada akun Instagram resmi KRAF Studio (@ KRAFstudio), kamu bisa melihat kalau kerajinan kardus yang dibuat oleh KRAF Studio sangatlah unik dan menarik, seperti topeng perisai, celengan ayam dari kardus, lampu belajar, mainan anak, dan lain-lain. Jadi bukan hanya sustainable, tetapi juga bisa membuatmu hemat dalam mengeluarkan uang untuk mainan anak.
Perjuangan Kraf Studio
Semua gram dan bisnis asli aku mengalami kesulitan pada saat awal membangun bisnis, Salah satunya adalah KRAF Studio. Pada awal mereka beralih bidang bisnis dari furnitur ke kerajinan kardus. Awalnya mereka hanya membuat video bertemakan kerajinan dan mengunggahnya di YouTube dan media sosial lainnya. Namun, pasangan Dian mengatakan kalau jangan hanya membuat sesuatu yang bisa ditonton saja, tetapi ajaklah penonton untuk membuatnya.
“Kemudian istri saya memberikan masukan untuk membuat sesuatu yang orang lain juga dapat membuatnya, jadi mereka bukan hanya menonton saja,” ujar Dian Arismawan.
Dari saran yang diberikan oleh istrinya, Akhirnya Dian berpikir dan melakukan brainstorming sampai akhirnya menemukan ide dan konsep baru yaitu dengan membuat template pembuatan kerajinan kardus.
“Nah, proses membuat template yang bisa diaplikasikan untuk kerajinan kardus ini membutuhkan riset dan mempelajari ilmu baru. Itu yang paling sulit,” ujar Dian Arismawan.
Pada dasarnya KRAF Studio tidak Menjual produk jadi, tetapi mereka menjual ide atau rancangan dalam bentuk tempat di mana orang orang dapat mencoba membuat kerajinan ini di rumah. Intinya produk yang mereka jual Hadir dalam bentuk print out di kertas (hanya Indonesia) dan juga versi digital yang berupa pdf untuk dijual secara global.
“Jadi yang paling penting adalah desain itu sendiri. Bukan bahan,” ujar Dian Arismawan.
Keunikan dari Kraf Studio
Yang membuat KRAF Studio berbeda dengan brain kerajinan kardus lainnya adalah dari produk. Karena yang dijual oleh KRAF Studio adalah ide yang disalurkan melalui blueprint atau template. Sedangkan dari sisi inspirasi semuanya mereka dapatkan dari request atau permintaan dari para pengikut media sosial KRAF Studio. Bukan hanya permintaan dari pengikut media sosial KRAF Studi, Tetapi juga dari anak dan juga istri. Menambahkan setiap adanya tren, KRAF Studio Tetap akan mencoba untuk mereka tren tersebut.
“Kita menjual blueprint atau template kerajinan yang bisa diaplikasikan ke media kardus bekas. Itu hal yang menurut saya sangat unik,” ujar Dian.
Dian Arismawan Selaku founder dari KRAF Studio Mengatakan pencapaian yang mereka rasa paling tinggi adalah apresiasi dan Dukungan yang mereka dapatkan dari pengikut mereka dari berbagai macam negara di dunia.
Harapan Kraf Studio
Dian Arismawan berharap di masa depan KRAF Studio bisa main dikenal oleh orang-orang di seluruh dunia. Ia mengatakan sebagai seorang laki-laki ia belum bisa memotivasi, tetapi motivasi terbesar Dian Arismawan dalam membangun KRAF Studio adalah ketekunan.
“Saya kurang bisa memotivasi. Tapi jika boleh, saya punya quotes yang saya suka ‘Jika ide adalah mata, maka ketekunan adalah kaki’,” ujar Dian Arismawan.
Jika Sahabat FIMELA Tertarik dengan produk yang dijual oleh KRAF Studio, kalian bisa langsung mengunjungi Instagram resmi dari KRAF Studio dan situs resmi KRAF Studio (https://cardboarddiy.com)
Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim