Fimela.com, Jakarta Fase anak-anak menjadi fase paling utama dalam mengembangkan dan mengasah kemampuan baru mereka, contohnya seperti melatih tingkat fokus saat belajar. Tahap anak-anak merupakan tahap awal perkembangan mental sehingga diperlukan banyak latihan agar mereka menjadi terbiasa.
Setiap anak akan memiliki tingkat fokus yang berbeda-beda. Apalagi, anak-anak begitu mudah untuk teralihkan dari segala hal yang bisa menarik perhatian. Menurut situs parents, anak berusia 4 atau 5 tahun seharusnya dapat fokus pada suatu tugas selama dua hingga lima menit sesuai dengan usianya. Namun, semua anak bisa mempelajari strategi dan terlibat dalam praktik yang bisa membantu mereka untuk tetap fokus dalam waktu yang lebih lama.
Keterampilan untuk tetap fokus penting dimiliki oleh setiap anak, terutama di usia sekolah. Kemampuan untuk fokus ini bisa membantu anak dalam berkembang menjadi lebih baik karena adanya rasa percaya diri dan harga diri yang positif. Untuk bisa melatih anak agar bisa fokus, berikut Mom bisa mengikuti beberapa tips yang telah dirangkum dari laman parents dan pbs kids:
What's On Fimela
powered by
1. Memecah Tugas Menjadi Beberapa Tugas Kecil
Saat anak merasa kesulitan untuk mengerjakan tugas, maka mereka akan merasa bosan, tidak sabar, hingga berhenti untuk memperhatikan. Supaya mereka lebih tertarik dan bisa fokus dalam jangka waktu yang lebih lama, Mom bisa membantu mereka untuk menangani proyek yang sedang dikerjakan secara pelan-pelan.
Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan anak instruksi-instruksi melalui tahapan yang lebih mudah dipahami. Dibandingkan dengan penjelasan yang panjang dan bertele-tele, instruksi yang sederhana bisa membuat anak fokus dan mencoba untuk mengerti apa yang telah diperintahkan.
2. Menetapkan Waktu yang Cukup bagi Anak untuk Bisa Fokus
Mom bisa menetapkan waktu yang cukup bagi anak agar bisa berlatih fokus pada tugas atau pelajaran tertentu selama beberapa menit. Misalnya dengan menetapkan lebih sedikit waktu untuk tugas-tugas baru yang menantang dan memberikan lebih banyak waktu untuk aktivitas yang secara intrinsik menyenangkan. Menggunakan pengatur waktu juga bisa membuat mereka terbiasa untuk mengatur dirinya sendiri.
3. Mengubah Tugas Menjadi Aktivitas yang Lebih Menyenangkan
Biasanya anak bisa kesulitan untuk merasa fokus pada tugas-tugas yang tidak ingin mereka lakukan, seperti tugas yang berstruktur dan berulang seperti yang biasanya dihadapi oleh anak usia sekolah. Maka dari itu, Mom bisa membantu membuat kegiatan yang terlihat membosankan tersebut menjadi lebih menyenangkan dengan kreativitas. Jika Mom telah memadukan tugas dengan hal-hal yang mereka sukai, perhatian anak pun bisa lebih fokus untuk menyelesaikan tugas tersebut.
4. Hanya Mengerjakan Satu Hal dalam Satu Waktu
Sama seperti orang dewasa, jika anak-anak mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, maka akan mengurangi konstentrasi dan mengurangi kinerja mereka. Sejalan dengan konsep untuk tetap fokus, akan lebih baik jika melakukan satu hal pada satu waktu atau satu momen saja. Cukup fokus pada satu tugas, kemudian diselesaikan secara bersama-sama.
5. Jauhi dari Gangguan dan Berikan Istirahat untuk Anak
Selain menghindari multitasking, distraksi atau gangguan dari luar juga sangatlah penting untuk diperhatikan. Misalnya, pekerjaan rumah dapat dikerjakan di meja khusus di ruangan dengan televisi yang dimatikan dan hindari penggunaan gadget, kecuali jika diperlukan. Ketika telah selesai mengerjakan, maka berikan waktu luang untuk anak agar beristirahat dan mengisi ulang tenaga. Tetap berikan mereka kesempatan untuk sekadar menikmati makanan ringan atau istirahat bermain dengan waktu yang telah ditentukan.
Melatih anak tetap fokus bukan perkara yang mudah dan tidak dapat dilakukan dalam waktu yang cepat. Semua hal tersebut akan membutuhkan proses yang tidak singkat. Namun, apabila anak sudah merasa tertarik dan terhanyut dengan sesuatu yang mereka kerjakan. Mereka akan bisa fokus dalam waktu yang lama. Semoga informasi ini bisa bermanfaat ya, Mom!
Penulis: Syifa Azzahra