Keluh Kesah Terry Putri Tinggal di Amerika, Kerap Menangis di 3 Bulan Pertama

Rivan Yuristiawan diperbarui 04 Okt 2023, 15:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Presenter Terry Putri sudah satu tahun belakangan memilih untuk menetap di Amerika Serikat. Itu ia lakukan dalam rangka mendukung aktivitas sang suami, Derly Darmawan yang memang banyak berkegiatan di Negeri Paman Sam tersebut. Diakuinya, tinggal di Amerika tak semudah yang dibayangkan.

Hal itu disampaikan Terry Putri saat ditemui awak media di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, belum lama ini. Salah satu yang dianggapnya momen sulit ketika tinggal di Amerika ialah terkait penampilannya yang berhijab berkaitan dengan isu politik yang berkembang di sana.

"Untuk tinggal di Amerika tidak semudah itu. Aku berhijab di sana nggak gampang. Makanan halal, cari segala macam nggak gampang, nggak punya siapa-siapa juga kecuali suami," ujar Terry Putri, dikutip dati Liputan6.

"Kalau dilihat sedihnya, banyak. Tapi aku harus bertahan dan dijalani karena sudah komitmen," sambungnya kemudian.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Tak Nyaman

(Instagram/terryputri)

Lebih lanjut, perempuan yang mengawali karirnya di industri hiburan sebagai presenter olahraga itu menuturkan jika di fase-fase awal kepindahannya, ia sempat merasa tak nyaman tinggal di Amerika. Bahkan, di tiga bulan pertama, kesehariannya penuh dengan tangisan karena kecemasan yang dirasakan sebagai kaum minoritas.

"Aku 3 bulan pertama nangis terus. Kalau nangis depan suami, kasihan dia. Akhirnya nangis di kamar atau di kamar mandi," bebernya.

"Takut aku di sana. Kalau jalan gitu kan berhijab, takut aja ditembak dari jauh. Amerika banyak kasus dan kejadian penembakan, takut ya," tambah Terry Putri. 

3 dari 3 halaman

Dikuatkan

Melalui akun Instagram, presenter sekaligus aktris ini kerap mengunggah berbagai momen mesra bersama sang suami. Bahkan, tak jarang pula keduanya terlihat menggunakan busana senada. (Liputan6.com/IG/@terryputri)

Meski awalnya disembunyikan, namun lambat laun Terry Putri mengaku sang suami tahu terhadap keresahan yang dialami. Dianggap sebagai bagian dari adaptasi, ia pun lantas dikuatkan oleh suaminya sebagai bentuk dukungan satu sama lain.

"Suami tahu (soal kecemasannya) dan dia akhirnya menguatkan aku, 'ayo sama-sama', karena dia lagi hijrah, jadi dia minta proses hijrahnya kami ini sama-sama meski tinggal di Amerika," pungkas Terry Putri.