Fimela.com, Jakarta Kehadiran artificial intelegent alias AI memang dapat mempermudah berbagai aspek kehidupan manusia. Bahkan tidak perlu gelar khusus untuk bisa menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar SMA pun kini sudah mulai menggunakan AI untuk menciptakan solusi dari berbagai permasalahan sosial ekonomi.
Dalam Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge, pelajar SMA ditantang untuk menciptakan kewirausahaan untuk menanggapi isu sosial. Penggunaan teknologi AI dan konsep kota cerdas jadi fokus utama dari kompetisi ini.
“Memasuki tahun keempatnya, KIWI Challenge telah tumbuh menjadi sebuah platform unik untuk New Zealand dan para akademisi terkemuka kami untuk tetap terhubung dengan para pelajar Indonesia melalui cara yang dekat dengan hal-hal yang penting bagi mereka,” ujar Regional Director Asia Education New Zealand Manapou ki te Ao (ENZ), Ben Burrowes, dalam keterangannya, Senin (2/10/2023).
Berkolaborasi dengan universitas di New Zealand
Education New Zealand Manapou ki te Ao (ENZ) mengadakan KIWI Challenge dalam kolaborasi bersama universitas di New Zealand dan Kopi Tuli, sebuah komunitas Tuli di Jakarta. Tahun ini, ENZ bermitra dengan Auckland University of Technology (AUT) sebagai tuan rumah kompetisi.
Kelompok-kelompok perwakilan sekolah akan mengumpulkan entri video untuk panel juri yang berisi akademisi AUT dan perwakilan ENZ. Para peserta akan dinilai oleh panel juri untuk memilih sejumlah finalis. Para finalis kemudian akan didukung melalui sejumlah lokakarya dan mentoring oleh para akademisi AUT.
Hingga saat ini, KIWI Challenge telah diikuti oleh lebih dari 1.000 pelajar Indonesia, dan setiap tahunnya telah menghadirkan satu universitas dari New Zealand dan tema tertentu. Para mitra universitas di tahun-tahun sebelumnya adalah Massey University (tema Pariwisata), Lincoln University (Agribisnis), dan University of Canterbury (Teknologi Pendidikan).