Kolaborasi ISSHU dan Alegeor, Hadirkan Koleksi Ready to Wear yang Genderless

Hilda Irach diperbarui 03 Okt 2023, 11:30 WIB

Fimela.com, Jakarta ISSHU meluncurkan koleksi kolaborasinya bersama content creator ternama, Alessandro Georgio (@alegeor). Berbeda dari sebelumnya,  jenama lokal asal Jakarta yang dikenal dengan ragam aksesoris bergaya futuristik itu kali ini melangkah keluar dari zona nyaman.

Bersama Alegeor, ISSHU melahirkan koleksi ready to wear yang mengusung konsep genderless dengan sentuhan akuatik. Konsep genderless tersebut pun dituangkan dalam beberapa item fesyen berupa reversible cropped jacket, midi skirt, dan tako tank top. 

Untuk cropped jacket dan midi skirt, ISSHU menghadirkan dark grey pada satu sisi dan silver pada sisi lainnya. Dengan demikian, item fesyen ini menghadirkan look berbeda dan tentunya bisa dikreasikan sesuai kreativitas penggunanya.

Sementara pada item tanktop, tersedia dalam dua pilihan warna, yakni hitam dan putih. Kamu bisa tampil lebih manly menggunakan jeans, atau girly menggunakan rok. 

Uniknya, ISSHU juga menyediakan aksesoris tambahan yang multi fungsi dan tidak lepas dari core bisnis mereka. Aksesoris itu berupa kalung yang bisa dialihfungsikan sebagai belt atau ikat pinggang pada midi skirt, dan anting yang bisa digunakan sebagai bros pada cropped jacket, membuat penampilan semakin paripurna.

“Kita sediakan bolongan khusus di jaket untuk masukkan anting. Jadi tidak menusuk ke badan. Untuk skirt, kita beri tambahan kalung yang bisa jadi belt,” ujar Founder ISSHU Rheza Paleva.

2 dari 2 halaman

Makna Gurita di Balik Sentuhan Genderless

ISSHU melangkah keluar dari zona nyaman dengan merilis koleksi ready to wear berkonsep genderless bersama content creator Alessandro Georgio. [IG/@i_got_isshu]

Dari ragam koleksi terbaru ini, ada yang cukup menarik perhatian. Ya, kamu bisa melihat sentuhan bentuk gurita ikonik yang disematkan pada tanktop maupun kalung dan anting. Rheza menyebut pemilihan gurita atau tako ini menjadi nafas dalam koleksi ISSHU x Alegeor Vol.II. 

Aquatic touch atau sentuhan akuatik memang diwakilkan dengan kehadiran gurita. Tidak sembarang asal menambah aksen tersebut, semua kata Rheza sudah berdasarkan riset. 

Dari riset yang dilakukan tim ISSHU, gurita memiliki 8 tentakel, terdiri dari 4 tangan dan 4 kaki. Tugas tangan maupun kaki gurita kerap berubah-ubah dan saling melengkapi. Fleksibilitas yang dimiliki gurita ini mewakilkan tema genderless yang diusung ISSHU maupun Alegeor. 

Sejak awal berdiri pada 2020 lalu, ISSHU ingin menghadirkan item fesyen unisex alias bisa dipakai pria maupun wanita dengan desain dinamis namun futuristik. Rheza berpendapat, daya beli antara pria dan wanita cukup berbeda. Oleh karena itu, dia tidak ingin menciptakan style fashion sesuai gender yang diproduksi dalam jumlah banyak, namun pada akhirnya dijual dengan harga murah karena harus menghabiskan stok. “Itu kurang sustainable untuk bisnis. Makanya bisnisnya genderless, jadi dua-duanya bisa beli,” sebut Rheza. 

 

ISSHU melangkah keluar dari zona nyaman dengan merilis koleksi ready to wear berkonsep genderless bersama content creator Alessandro Georgio. [IG/@i_got_isshu]

Sementara Alegeor selama ini dikenal piawai dalam memadu padankan busana. Sebagai generasi Z, dia cukup ekspresif, atraktif, kreatif, dan berani mendobrak batas dalam dunia fesyen di Tanah Air. Koleksi genderless aquatic touch ini pun tidak lepas dari campur tangan influencer muda itu. “Dia ekspresif banget. Kita senang Alegeor mau berkolaborasi di debut RTW (ready to wear) pertama ini,” tutur Co-Founder ISSHU Indiana Argani.

ISSHU berani menghadirkan tema genderless karena melihat minat generasi muda yang menuntut fleksibilitas dan kreatif dalam berbusana. Tidak hanya itu, generasi Z maupun Alpha juga mementingkan fungsionalitas bukan sekadar tampilan saja. 

Indi menyebut tim ISSHU lantas menangkap peluang itu dalam menghadirkan karya-karya terbarunya, termasuk untuk koleksi ready to wear ini. Pihaknya selalu mendengarkan kebutuhan konsumen, bahkan tak jarang keinginan konsumen itu menjadi inspirasi bagi mereka. 

ISSHU sebelumnya pernah membuat pouch untuk menaruh iPod dan tas karena permintaan dari customer. Melihat banyak peminat, alhasil mereka menghadirkan aksesoris yang unik itu. Tentunya dengan bahan baku sterling silver dari para artisan lokal di Yogyakarta dan Bali, dan cocok digunakan pria maupun wanita. 

Di sisi lain, Rheza menyampaikan ISSHU akan terus berkreasi dan mendobrak batas diri dengan menghadirkan item fesyen yang lebih beragam, tidak hanya fokus pada jewelry atau perhiasan saja. “Kami mau dikenal sebagai lifestyle brand,” tukasnya.