Fimela.com, Jakarta Untuk ke 17 kalinya, Senayan City menghadirkan gelaran Fashion Nation. Tema yang diangkat Senayan City di tahun ini adalah Sight 17, menggambarkan Senayan City yang selalu berinovasi, berkembang, dan selalu menjadi favorit shopping destination di Indonesia.
Salah satu panggung yang ada gelaran kali ini diberi tajuk Artisan A La Mode. Di panggung Artisan A La Mode, Senayan City menggandeng 3 desainer yang berfokus pada keberlanjutan, yaitu Adrie Basuki, Iyonono, dan Rinda Salmun.
Ketiga desainer ini menampilkan deretan koleksi yang khas dan kreatif dengan sentuhan baru. Koleksi ready to wear yang merupakan perpaduan antara teknik tradisional, dibalut dengan kepekaan desain yang kontemporer.
Adrie Basuki
Koleksi Adrie Basuki diberi tajuk Magma-Power From Within, terinspirasi dari keindahan dan kekuatan alam Indonesia. Mengambil lambang gungun berapi dan kekuatan yang tersimpan di dalam diri manusia untuk terus berkarya dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Adrie Basuki kembali membawa olahan kain daur ulang buatan tangan yang disebut sebagai Perca Marmer, sebagai semangat untuk terus berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan pemberdayaan perempuan di Workshop Adrie Basuki. Adrie Basuki juga mengolah kain tenun bulu, kain tradisional Indonesia yang unik akan tekstur dan eksplorasi pembuatan teknik kain manipulasi untuk menggambarkan siluet gunung berapi dan magma yang terkandung di dalamnya. Adrie Basuki menghadirkan 17 koleksi baru yang khusus di panggung Artisan A La Mode, yang juga diperagakan oleh para muse, seperti Maudy Koesnaedi, Yane Ardian Bima Arya, Ririn Ekawati, Dr. Widya Putri, Ivy Batuta, Karina Indranugroho, dan Cecilia Van Leeuwen.
Iyonono
Di panggung Artisan A La Mode, desainer Iyonono menghadirkan koleksi terbaru yang menggambarkan imajinasi dan cerita hidupnya ke dalam karya yang dikemas dalam tema 'Bermain dengan Waktu.' Koleksi ini dihadirkan dalam 3 sequence yang memadukan elemen masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Di sequence pertama, Iyonono menggambarkan karyanya sebagai masa remaja dan perjuangannya. Koleksi di sequence ini mengeksplorasi emosi yang kompleks.
Di sequence kedua, Iyonono berangkat dari masa pencarian hingga pencapaian jati diri. Sequence kedua menghadirkan lebih dari 10 look profesional dengan sentuhan kreatif yang khas Iyonono, seperti palet warna monokrom.
Sementara di sequence ketiga, Iyonono bercerita tentang pernikahan. Ada 3 busana pernikahan yang menggambarkan momen paling membahagiakan. Looknya memiliki karakter yang tenang dan menggambarkan emosional yang dalam, setiap look menciptakan atmosfer pernikahan yang sederhana dan intim.
Rinda Salmun
Rinda Salmun menghadirkan koleksi yang diberi tajuk 'Fleurish' di panggung Artisan A La Mode. Ia mengolah beragam jenis limbah tekstul, pakaian bekas dan produk deadstock dari gudang studionya, sehingga melahirkan koleksi baru berbentuk sama sekali baru dan berbeda.
Rinda Salmun terinspirasi dari tema konsep siklus pertumbuhan tanaman. Mulai dari kuncup, mekar, lalu layu dan kembali ke bumi.
Inilah yang menjadi ide Rinda Salmun yang dihubungkannya dengan konsep circular fashion. Koleksi ini juga menghadirkan beragam jenis bahan yang dipilih secara apa adanya, yang tersedia di gudang bahan studio Rinda Salmun, selama bahan tersebut cocok, sesuai tema, dan memiliki karakter tekstur, serta berat bahan yang bisa menunjang bentuk desain.
Selain menggunakan bebatuan manik-manik yang tersisa di gudang studio, Rinda Salmun juga menggunakan mainan 3D pen dengan filamen PLA. Ada juga beberapa item jaket/outerwear dari pakaian denim bekas produksi yang didekonstruksi dengan bahan-bahan sisa lainnya di studio Rinda Salmun, menjadikannya look yang sama sekali baru.
Ciri khas Rinda Salmun adalah permainan elemen kontras dengan potongan garis yang tegas, struktur yang maskulin, dipadukan dengan kesan sentuhan feminin, dan penggunaan warna gelap-warna terang sekaligus pada sebuah bidang. Mana koleksi yang jadi favoritmu, Sahabat FIMELA?