Tips Mendidik Anak dengan Sikap yang Bijaksana

Fimela Reporter diperbarui 10 Okt 2023, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagai orangtua, kita semua pastinya ingin melihat si kecil tumbuh sebagai sosok individu yang bijak, memiliki empati, dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang mereka lakukan. Dalam mendidik anak juga tidak akan selalu mulus-mulus saja. Di beberapa titik pastinya mereka akan mulai bertingkah dan membuat kita merasa frustasi khususnya dalam mendidik anak. Tentunya saat orangtua merasa frustasi, biasanya mereka akan meledak dan menggunakan tipe didikan yang menggunakan ancaman.

Dari situ kita bisa mengetahui kalau salah satu tantangan terbesar dari orangtua adalah dalam menjaga kesabaran dan pandai dalam menentukan pola asuh yang tidak menggunakan kekerasan atau agresif. Dilansir oleh psychentral.com, mendidik anak dengan menggunakan kekerasan pada dasarnya dapat memberikan dampak negatif khususnya dalam tumbuh kembang mental anak. Anak yang sering mendapatkan didikan yang menggunakan kekerasan biasa akan memiliki penurunan dalam rasa kepercayaan diri. 

Berdasarkan penelitian yang berjudul “Authoritarian parenting and youth depression: Results from a national study” mengatakan bahwa pola mendidik anak dengan tipe Authoritarian parenting adalah salah satu tipe pola asuh yang bisa dikategorikan sebagai pola asuh yang dapat memberikan dampak negatif. Beberapa dampak negatif dalam pembentukan kepribadian anak-anak diantaranya anak akan memiliki kelemahan dalam bersosialisasi dan membuat keputusan, memiliki depresi dan permasalahan kecemasan, serta memiliki pemikiran perihal tindakan melukai diri.

Melihat permasalahan ini, berikut adalah tips mendidik anak agar Sahabat FIMELA tidak mudah meledak dan anak juga bisa memiliki sifat yang bijaksana khususnya dalam bertindak dalam setiap pilihan yang dibuat.

2 dari 3 halaman

Emosi adalah kunci utama

Ilustrasi ibu yang mencoba untuk memperhatikan perasaan anak. (Foto: Unsplash/Sai De Silva)

Atur emosi Anda sendiri

Bagaimana anak bertindak sebenarnya datang dari orangtua. Jika kamu dapat memberikan bagaimana cara yang tepat terutama dalam mengontrol emosi, berarti mereka juga akan meniru apa yang kamu lakukan. Ingatlah kalau kamu adalah panutannya. Selalu tenang dalam segala macam situasi, tariklah nafas dalam-dalam dan kemudian atasi permasalahan dengan kepala dingin. Tahan dan jangan berikan mereka hukuman, tetapi biarkan mereka mendapatkan hukuman tersebut dengan alami.

Berempati dengan perasaan

Setiap anak-anak pasti ada waktunya untuk menjadi seorang pembangkang dan ada satu titik mereka akan mencoba untuk lari dari sebuah topik. Daripada kamu mencegah perilaku tersebut, mendingan kamu mulai dengan membuat kesepakatan dengan si kecil. Ajaklah mereka untuk berinteraksi dan berkompromi. Intinya cobalah untuk membangun rasa kenyamanan dan aman di antara orangtua dan anak. Karena hal itulah yang membuat segala macam permasalahan akan membaik dan si kecil juga akan jauh lebih dekat denganmu

Memberikan dukungan agar mereka dapat belajar

Semua orang di dunia ini suka dengan apa namanya dukungan dan apresiasi. Tak terhindar dari anak-anak. Mereka juga akan merasakan hal yang sama ketika dipuji. Jadi cobalah untuk memuji dan berikan dia apresiasi atas kerja kerasnya. Contohnya seperti ini, “Wah… kerja bagus kamu sangat hebat” dan “Terima Kasih karena mau membantu untuk membersihkan makanan”.

Konsep dasarnya adalah dengan mengeluarkan atau memaparkan kata-kata yang berbau positif seperti “terima kasih,” “kerja bagus,”  dan lain-lain. Ingat untuk menerapkan beberapa rutinitas pembagian pekerjaan rumah dengan si kecil dan dari sini si kecil dapat melatih kemandirian, rasa percaya diri, dan tanggung jawab.

3 dari 3 halaman

Hubungkan kembali, setiap hari

Ilustrasi anak yang menghabiskan waktu dan membangun hubungan dengan orangtua. (Foto: Unsplash/Alexander Dummer)

Setiap hari si kecil memiliki cerita dan gambaran hidup yang berbeda-beda. Hubungan dan koneksi antara orangtua dan anak-anak bisa dikatakan sangat penting terutama untuk kamu yang mencoba untuk mendidik anak sebagai pribadi yang spektakuler. Semakin kuatnya koneksi kamu dengan anak maka akan semakin mudah mereka memahamimu dan akan mencoba segala hal untuk membuatmu senang dan bangga.

Setidaknya luangkan waktu setidaknya 20 menit atau lebih bersama dengan si kecil, bertanyalah soal hari mereka atau keadaan mereka. Jangan sekali-kali gunakan gadget di hadapan mereka. Tunjukan bahwa kalian menghargai pendapat dan perasaan dia. Terapkanlah metode ini setidaknya 20 menit dalam sehari. Rasa kesenangan yang tinggi adalah faktor terpenting dalam perkembangan anak.

Hubungan adalah tanda kasih sayang dan rahasia dari semua kesuksesan

Terkadang memiliki anak bukan berarti kita itu terhubung dengannya. Bahkan tidak bisa dipungkiri kalau ada banyak sekali hubungan antara orangtua dan anak yang tidak bagus. Hal ini terjadi karena anak merasa tidak ada koneksi dengan orangtua atau merasa tidak dihargai. Ada beberapa sifat yang terkadang anak rasa kalau orangtua tidak menghargai pendapat mereka. Pertama saat mereka berbicara dan orangtua tidak menghiraukan atau memberikan respon, terlalu responsif sampai tidak mau mendengarkan apa yang anak ceritakan, menganggap dirinya selalu benar, dan lain-lain.

Meskipun kamu merasa tidak setuju dengan segala pandangan dan pilihannya coba lah untuk tidak menghakimi mereka dari berbagai macam sisi. Dengarkan saja apa yang mereka ceritakan dan berikan saran jika mereka meminta. Setelah itu, cobalah untuk memahami dan berikan saran dengan penyampaian yang positif, tidak merendahkan, serta halus.

Coba untuk terapkan 5 cara ini setiap hari dan rasakan perbedaan yang diberikan oleh anakmu. Hukum alam pasti ada, mereka akan merasakannya sendiri. Intinya berikan mereka pelajaran dengan cara mendengarkan dan memberi perhatian ekstra.

 

Penulis: Sherly Julia Halim.