Mengenal Love Language Anak, Sayangi Si Kecil dengan Bahasa Cintanya

Fimela Reporter diperbarui 05 Agu 2024, 16:34 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagai orangtua, tentunya kita ingin anak-anak tahu seberapa cintanya kita kepada mereka. Meskipun terkadang tingkah mereka membuat orang tua pusing, kita tetap menyayanginya tanpa syarat apapun.

Setiap anak menginginkan pendekatan perhatian dan kasih sayang dari orang yang dicintainya. Gary Chapman, seorang penulis dari buku terkenal "The 5 Love Languages", mempunyai teori bahwa semua orang mengekspresikan dan merasakan cinta dalam lima cara, yaitu: physical touch, words of affirmation, quality time, acts of service, dan receiving gifts. Setiap ekspresi cinta tersebut terdiri dari "bahasa" yang berbeda-beda.

Dilansir dari Thebump.com, love language atau bahasa cinta seorang anak dapat kita identifikasi melalui cara mereka menyatakan kasih sayang terhadap orangtua atau orang-orang yang dicintainya. Biasanya, cara mereka menyatakan cinta kepada orangtua adalah cara mereka ingin dicintai juga.

Misalnya, anak yang setiap harinya mengucapkan "Aku sayang ibu" tanpa alasan khusus kemungkinan besar mereka sedang menunjukkan bahwa kata-kata pujian (words of affirmation) adalah love language pilihan mereka. Dengan memenuhi bahasa cinta anak, orang tua dapat memastikan bahwa anak merasa puas secara emosional. Berikut adalah lima bahasa cinta yang kemungkinan dimiliki si kecil.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Physical touch

Bahasa cinta yang melibatkan sentuhan fisik (foto: Pexels/Anna Shvets)

Salah satu bahasa cinta yang bisa diungkapkan oleh anak adalah physical touch atau sentuhan fisik. Anak bayi biasanya sangat menyukai pelukan dan ciuman. Kita dapat melihat senyum dan tawa mereka saat melakukan ini. Ekstra pelukan saat sedang bersantai di sofa atau ciuman ketika sebelum tidur bisa menjadi cara yang tepat untuk menguatkan perasaan cinta kepada anak-anak yang menunjukkan kecenderungan bahasa cinta physical touch.

Perlu diingat, meskipun satu anak kita menyukai sentuhan fisik, bukan berarti anak kita lainnya juga menyukainya. Kembali lagi, setiap anak memiliki ungkapan bahasa cintanya masing-masing. Jika orangtua tetap memaksakan bahasa cinta kita sendiri kepada anak-anak, hal ini bisa berdampak sebaliknya dari yang kita harapkan.

3 dari 6 halaman

2. Words of affirmation

Bahasa cinta yang melibatkan kata-kata kasih dan pujian (foto: Pexels/Vlada Kapovich)

Mengucapkan kata-kata kasih atau memberikan pujian akan sangat dihargai oleh seorang anak yang bahasa cintanya adalah words of affirmation. Orangtua mungkin bisa memberikan catatan istimewa di kotak bekal anak, mengapresiasi tindakan kecil maupun besar yang anak lakukan melalui pujian secara verbal, atau mengucapkan kata-kata cinta sebelum tidur kepada anak. Penting untuk diingat bagi orang tua bahwa saat mengatakan kata-kata pujian, pastikan untuk menatap mata ank dengan hangat agar mereka dapat merasakan ketulusan orang tua saat mendengarnya.

4 dari 6 halaman

3. Quality time

Bahasa cinta yang menghabiskan waktu berharga bersama (foto: Pexels/August de Richelieu)

Menghabiskan waktu berkualitas bersama orangtua atau pengasuh adalah sesuatu yang dinikmati anak-anak. Anak-anak dengan bahasa cinta ini mungkin menunjukkan kesenangannya saat tidur lebih larut daripada adik kecilnya, jalan-jalan atau pergi bersama orangtua ke suatu tempat, atau sekadar bermain di rumah bersama keluarga. Orangtua perlu mengatur waktu setiap minggu untuk anak-anak yang bahasa cintanya quality time dengan memberikan waktu khusus. Misalnya, sesederhana memasak sarapan untuknya, menyanyikan lagu favorit bersama, dan berdansa bersama diiringi lagu yang menyenangkan. Dengan begitu, anak dapat membangun rasa kepercayaan kepada orangtua dan memungkinkan orangtua untuk menciptakan ikatan yang lebih dalam dan bermakna bersama anak.

5 dari 6 halaman

4. Acts of service

Bahasa cinta yang diekspresikan dengan tindakan-tindakan yang bermakna (foto: Pexels/Pavel Danilyuk)

Beberapa anak menunjukkan kasih sayang mereka melalui partisipasi dalam pekerjaan rumah atau aktivitas keluarga. Hal ini biasanya mereka lakukan tanpa diminta, seperti membantu menyiapkan piring untuk makan, menyapu rumah, atau merapikan tempat tidur. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sebenarnya adalah tanda kasih sayang dan kepedulian kepada anggota keluarga lainnya. Namun, ketika anak-anak melakukan hal-hal ini secara proaktif, orangtua harus mengapresiasi usaha mereka dan memberikan dukungan positif melalui kata-kata kasih sayang dan penghargaan.

Anak-anak yang bahasa cintanya adalah acts of service akan sangat menghargai ketika orangtua melakukan tugas-tugas kecil untuk mereka. Misalnya, sesederhana membuatkan makanan yang mereka inginkan, mereka menganggap ini sebagai tindakan kasih sayang.

6 dari 6 halaman

5. Receiving gifts

Bahasa cinta yang ditunjukkan dengan memberikan dan menerima hadiah (foto: Pexels/Yan Krukau)

Siapa yang tidak suka menerima hadiah? Kebanyakan anak pasti tidak sabar untuk membuka hadiah pada hari ulang tahun mereka. Anak-anak dengan bahasa cinta receiving gifts merasa sangat dicintai ketika mereka menerima hadiah dari orangtua mereka. Mereka menunjukkan kasih sayang dengan memberi orang lain hadiah, seperti mereka menunjukkan rasa senangnya saat bisa memilih hadiah untuk orang terkasihnya.

Anak-anak dengan bahasa cinta ini akan sangat merasa dicintai saat orangtuanya memberikan hadiah. Hadiah di sini tidak melulu harus mainan. Hadiah-hadiah kecil seperti bunga dari halaman atau sebuah catatan kecil bertulis tangan juga akan membuatnya merasa dicintai.

 

Penulis: Denisa Aulia.

#BreakingBoundaries