8 Tanda Kamu Pura-pura Bahagia yang Selalu Menyembunyikan Kesedihan

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 27 Sep 2023, 16:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Orang yang tertawa belum tentu mereka bahagia, bisa saja mereka hanya pura-pura bahagia agar terlihar baik-baik saja. Atau bisa saja mereka melakukannya untuk menyembunyikan masalah agar terhindar dari pertanyaan yang membuat mereka merasa tak nyaman. Orang yang pura-pura bahagia mungkin bisa saja menipu orang lain, tapi lambat laun ini akan terlihat dan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Selain tak baik untuk kesehatan, pura-pura bahagia juga tak baik untuk hubungan dengan orang lain. Untuk mengetahui apakah dirimu saat ini sudah benar-benar bahagia atau tidai, berikut 8 tanda dirimu pura-pura bahagia.

1. Selalu Tampil Ceria di Depan Orang Lain

Salah satu tanda utama seseorang yang pura-pura bahagia adalah ketika mereka selalu tampil ceria dan riang di depan orang lain, tetapi ketika mereka sendiri atau dalam lingkaran kecil, perasaan mereka mungkin berbeda. Mereka mungkin merasa perlu untuk menjaga penampilan positif di mata orang lain, bahkan jika itu tidak mencerminkan perasaan sebenarnya.

2 dari 8 halaman

2. Sering Menyembunyikan Masalah Pribadi

Ilustrasi perempuan cantik optimis/copyrightshutterstock/JKstock

Orang yang pura-pura bahagia cenderung menyembunyikan masalah pribadi mereka dari orang lain. Mereka mungkin merasa malu atau takut dihakimi jika mereka mengungkapkan bahwa mereka tidak bahagia atau menghadapi masalah tertentu. Oleh karena itu, mereka mencoba untuk terlihat sempurna di mata orang lain.

3 dari 8 halaman

3. Sulit untuk Berbicara tentang Perasaan Mereka

Ilustrasi perempuan sedih takut jatuh cinta/copyright shutterstock.com/JR-50

Mereka yang pura-pura bahagia sering kali memiliki kesulitan untuk membicarakan perasaan mereka dengan jujur. Mereka mungkin merasa bahwa mengungkapkan perasaan negatif akan mengganggu citra positif yang telah mereka bangun. Sebagai hasilnya, mereka lebih suka menyimpan perasaan mereka sendiri.

4 dari 8 halaman

4. Menutupi Kegelisahan dengan Aktivitas Sibuk

ilustrasi perempuan berpikir/LightField Studios/Shutterstock

Orang yang pura-pura bahagia mungkin cenderung menjalani gaya hidup yang sangat sibuk. Mereka mencoba untuk tetap sibuk dengan pekerjaan, aktivitas sosial, atau hobi agar tidak perlu berpikir tentang masalah atau ketidakbahagiaan yang sebenarnya mereka rasakan di dalam.

5 dari 8 halaman

5. Ketidakpuasan dalam Hubungan atau Pekerjaan

ilustrasi perempuan minum teh kopi/Diana Grytsku/Shutterstock

Ketika seseorang pura-pura bahagia, mereka mungkin merasa puas dengan hubungan atau pekerjaan mereka. Mereka mungkin tetap dalam situasi yang tidak sehat atau tidak memuaskan hanya untuk menjaga penampilan bahwa semuanya baik-baik saja.

6 dari 8 halaman

6. Perubahan Emosi yang Tidak Konsisten

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/wilaiporn+Hancharoenkul

Orang yang pura-pura bahagia dapat menunjukkan perubahan emosi yang tidak konsisten. Misalnya, mereka mungkin tertawa dan bersenang-senang satu saat, tetapi tiba-tiba menjadi murung atau marah tanpa alasan yang jelas. Ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang berjuang untuk mengendalikan perasaan mereka.

7 dari 8 halaman

7. Tidak Mendengarkan atau Memperhatikan Perasaan Orang Lain

Ilustrasi perempuan sedih/copyrightshutterstock/BaLL LunLa

Orang yang pura-pura bahagia mungkin cenderung tidak terlalu peduli atau mendengarkan perasaan orang lain. Mereka mungkin terlalu fokus pada diri sendiri dan citra positif yang ingin mereka pertahankan.

8 dari 8 halaman

8. Perasaan Hampa atau Kehilangan Diri

ilustrasi perempuan pemalu/Art_Photo/Shutterstock

Akhirnya, seseorang yang pura-pura bahagia mungkin merasa hampa atau kehilangan diri mereka sendiri. Mereka mungkin tidak tahu apa yang sebenarnya membuat mereka bahagia karena telah terlalu lama berusaha memenuhi harapan orang lain.

Penting untuk diingat bahwa pura-pura bahagia bukanlah solusi jangka panjang untuk kebahagiaan. Jika kamu merasa bahwa seseorang yang kamu kenal mungkin pura-pura bahagia, cobalah untuk mendengarkan dengan empati dan menawarkan dukungan. Terkadang, hanya dengan memiliki seseorang yang mendengarkan dengan baik, mereka bisa merasa lebih nyaman untuk berbicara tentang perasaan mereka yang sebenarnya. Selain itu, jika kamu sendiri merasa pura-pura bahagia, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional atau pembicaraan yang jujur dengan teman atau keluarga. Kebahagiaan sejati datang dari memahami dan merawat diri kita sendiri dengan baik.