Mengenal Mansplaining, Memberi Penjelasan yang Terkesan Merendahkan

Maritza Samira diperbarui 05 Jan 2024, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kalian mendengar istilah mansplaining? Istilah ini mungkin terdengar cukup asing bagi sebagian orang. Atau pernahkah kalian merasa direndahkan oleh perkataan laki-laki? Mansplaining berasal dari kata man yang berarti laki-laki dan explaining yang berarti menjelaskan.

Menurut kamus Cambridge, mansplaining merupakan tindakan menjelaskan sesuatu kepada seseorang dengan cara yang menunjukkan bahwa mereka bodoh atau merendahkan. Kata ini sering digunakan terutama ketika seorang pria menjelaskan sesuatu kepada seorang wanita mengenai hal yang sebenarnya sudah wanita pahami. Hal tersebut sering kali terjadi ketika laki-laki menganggap bahwa dirinya jauh lebih unggul dari perempuan.

Perilaku mansplaining biasanya ditandai dengan rasa percaya diri yang berlebihan, asumsi rendahnya pengetahuan perempuan, dan sering kali penjelasan yang terlalu disederhanakan atau tidak akurat. Hal ini dipandang sebagai manifestasi seksisme, di mana laki-laki menegaskan dominasi atau meremehkan perempuan melalui penjelasan yang tidak perlu. Istilah ini juga sering dihubungkan dengan perilaku yang memperkuat ketidaksetaraan gender.

2 dari 3 halaman

Mansplaining hanya Memperburuk Situasi

Mansplaining tidak menyelesaikan masalah dan justru memperburuk situasi. (Foto: Unsplash/Priscilla Du Peez)

Mansplaining tidak menyelesaikan masalah, justru membuat situasi lebih buruk dan menjadi tidak terkendali. Daripada membantu, mansplaining lebih terkesan merendahkan. Dilansir dari allprodad.com, mansplaining bersifat tidak sopan, merendahkan, dan bernada menggurui. Mansplaining bisa berdampak buruk terhadap pribadi maupun lingkungan kerja.

Sayangnya, perilaku mansplaining kerap tidak disadari oleh laki-laki yang melakukan perilaku tersebut. Para laki-laki merasa bisa menyelesaikan masalah dengan menjelaskan letak kesalahannya, namun ternyata hanya memperburuk keadaan dengan menjelaskan ulang. Laki-laki yang melakukan mansplaining, biasanya mempercayai bahwa dirinya lebih memahami rasionalitas daripada perempuan dan perempuan tidak bisa terlibat dalam obrolannya.

Mansplaining dapat membuat seorang wanita merasa tidak dihargai, diremehkan, menurunkan rasa kepercayaan diri dan harga diri, hingga menghambat karier perempuan. Perilaku ini biasanya dicirikan dengan mendominasi percakapan, mengabaikan lawan bicara perempuan, berbicara dengan nada atau kata-kata yang merendahkan, memojokkan perempuan, dan menyalahkan perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual.

3 dari 3 halaman

Tips Menghindari Mansplaining

Beri perempuan kesempatan untuk berbicara dan melakukan kehendaknya. (Foto: Unsplash/Priscilla Du Peez)

Dilansir dari laman allprodad.com, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan laki-laki untuk menghindari mansplaining:

Mengakui kesalahan

Akui bahwa perilaku yang dilakukan justru memperburuk keadaan.

Meminta maaf

Pastikan meminta maaf secara tulus, jangan mencari alasan yang membela diri.

Dengarkan lebih dekat

Jadilah pendengar yang baik, berikan perempuan ruang untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya.

Perbaiki keadaan

Daripada membuat alasan yang membuang waktu, berusahalah untuk memperbaiki keadaan.

Biarkan perempuan melakukan dengan caranya

Sadari bahwa perempuan mempunyai kemampuan dan banyak akal. Jangan menyuruh perempuan melakukan sesuatu hanya karena dirasa kurang sesuai dengan yang dinginkan laki-laki.

Mengalah

Meski dirasa perempuan lah yang salah, bersikaplah terbuka dan cari penyelesaian masalahnya bersama.

Meminta saran

Jika merasa bingung, tanyalah apa yang perempuan harapkan untuk laki-laki lakukan, seperti mengatakan “Adakah saran yang bisa saya lakukan untuk menghindari kesalahan ini?”.

Penulis: Maritza Samira

#BreakingBoundariesOktober