Fimela.com, Jakarta Mengakhiri toxic relationship merupakan langkah yang membutuhkan keberanian penuh. Kendatipun kamu begitu mencintai seseorang, kamu harus tetap keluar dari hubungan tersebut karena hubungan yang terjalin sudah tidak sehat dan tidak membawa kebahagiaan. Terlebih lagi, keputusan itu berhubungan dengan kesehatanmu secara mental dan emosional. Banyaknya kenangan, rasa ketergantungan, dan rasa trauma yang masih membekas membuat proses untuk bangkit kembali tidaklah mudah.
Hubungan yang telah berakhir akan membutuhkan penyesuaian selama berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun. Untuk bisa pulih, seseorang akan mengalami berbagai pergolakan emosional di luar kendali yang mau tidak mau harus dihadapi. Belum lagi dengan rasa kepercayaan yang sudah terkikis menjadi ketakutan untuk kembali menjalin komitmen dengan orang baru. Semua hal tersebut lagi-lagi harus berurusan dengan waktu.
Saat kamu ingin mencoba untuk move on dan menyembuhkan diri, apalagi dari toxic relationship, dibutuhkan tahapan-tahapan yang bisa kamu lakukan, berikut untuk penjelasan lebih lengkap :
What's On Fimela
powered by
1. Menemukan Support System
Carilah seseorang yang tepat untuk bisa mendengarkan segala keluh kesahmu setelah hubungan itu telah berakhir. Support system bisa kamu temukan dari keluarga, saudara, dan teman terdekat yang sehat secara emosional. Kamu harus tetap bijak dalam memilih seseorang yang akan mendengarkan dengan tulus dan bisa membantumu untuk merasa lebih baik.
Saat kamu menjalin toxic relationship, ada rasa kesulitan untuk bisa menghubungi mereka karena pasanganmu telah menganggap bahwa mereka adalah ancaman. Maka dari itu, setelah hubungan berakhir, kamu memiliki kesempatan untuk menuangkan segala perasaanmu supaya bisa kembali bebas. Dengan memperat kembali hubungan dengan orang yang mendukungmu, kamu bisa lebih cepat untuk menyembuhkan diri dari luka-luka di masa lalu.
2. Habiskan Waktu untuk Menemukan Dirimu Kembali
Sendirian bukanlah sesuatu yang menakutkan. Kamu bisa meluangkan sedikit waktu untuk berdamai dengan diri sendiri. Fokuslah pada apa yang kamu inginkan dan kamu butuhkan. Inilah saat yang tepat untuk kembali memprioritaskan tujuan, rencana, dan impian yang sempat teralihkan. Ketika kamu sudah memutuskan langkah yang baru bagi kehidupanmu, kamu punya banyak waktu untuk sembuh dari hubungan toxic dan sudah saatnya untuk mulai memanjakan diri dengan melakukan segala hal yang kamu sukai.
3. Jangan Kembali Mengubungi Mantan Pasangan
Dorongan untuk kembali menghubungi mantan pasangan akan sesekali muncul. Rasa itu akan sulit untuk dikendalikan, apalagi jika kamu merasa tertarik memiliki keinginan untuk menelusuri sosial medianya. Namun, lebih baik menahan keinginan tersebut untuk kebaikan dirimu sendiri.
Berikan waktu untuk memikirkan dan mempertimbangkan kembali dampaknya. Hal tersebut hanyalah menguras tenaga dan bisa memberikan kesempatan baru untuk dirinya agar bisa memegang kendali. Oleh sebab itu, pentingnya untuk menghargai dirimu sendiri dan jangan kembali membuka lembaran yang sama dengan seseorang yang toxic.
4. Rasakan Setiap Emosi yang Muncul pada Dirimu
Emosi yang mengalami roller coaster merupakan bagian dari proses untuk bisa pulih. Di dalam dirimu, akan selalu tertanam kekuatan untuk bisa bangkit dan melalui segala prosesnya secara bertahap. Tetaplah berbuat baik pada diri sendiri dan keluarkan semua emosi yang dirasakan. Jangan memendam dan terlalu banyak menahannya seorang diri, keluarkan dan berkata jujurlah jika kamu sangat ingin mengungkapkannya dan membutuhkan saran dari orang lain.
5. Berlatih Journaling
Journaling bisa membantu orak dalam memproses segala pengalaman yang telah terjadi saat kamu menuliskannya. Jurnal bisa menjadi alat yang berguna untuk membuat keputusan baru, manifestasi, hingga mengambil pelajaran dari tiap pengalaman. Melalui journal, kamu juga bisa berterima kasih pada diri sendiri karena telah melalui berbagai hal yang sekiranya sulit untuk dihadapi, apalagi kamu juga bisa melihat sejauh mana perjalanan untuk bisa benar-benar sembuh. Jurnal menjadi sarana yang bisa dimanfaatkan untuk menceritakan banyak hal secara leluasa, tanpa perlu adanya kritik dan komentar dari orang lain.
Semoga dengan cara di atas kamu bisa menghapus segala luka dan pengalaman traumatis yang pernah terjadi di masa lalu. Memang, proses ini tidak bisa terjadi secara cepat karena perubahan dan perkembangan dalam diri manusia butuh banyak tahapan. Seperti belajar untuk kembali menemukan diri sendiri yang telah hilang, percayalah bahwa kamu bisa pulih secara sepenuhnya.
Penulis : Syifa Azzahra