5 Sikap yang Membuatmu Sulit Merasa Bahagia saat Dewasa

Endah Wijayanti diperbarui 19 Sep 2023, 10:43 WIB

Fimela.com, Jakarta Kebahagiaan adalah tujuan yang ingin dicapai oleh hampir setiap orang di dunia ini. Saat ini pun kita pasti ingin merasa bahagia dengan semua yang ada dan sedang kita jalani. Namun, terkadang ada sikap-sikap negatif yang dapat menghambat kemampuan kita untuk mencapai kebahagiaan yang sejati.

Sikap-sikap yang buruk dan negatif bisa menjadi penghambat kita meraih kebahagiaan. Bagi kamu yang saat ini merasa sulit bahagia bisa jadi penyebabnya ada di dalam dirimu sendiri. Kali ini, kita akan membahas lima sikap yang dapat membuatmu sulit bahagia. Simak juga tips praktis tentang cara menghindarinya.

 

 

2 dari 6 halaman

1. Sikap Sinis kepada Semua Hal

Ilustrasi sulit bahagia./Copyright shutterstock.com/g/theshotsco

Sikap sinis adalah sikap meremehkan atau menganggap remeh terhadap segala sesuatu. Ini adalah sikap yang cenderung melihat hal-hal dengan pandangan negatif, meragukan niat baik orang lain, dan seringkali mencari hal-hal buruk dalam situasi yang sebenarnya netral. Sikap sinis ini dapat meracuni pemikiran dan perasaan kita, sehingga sulit untuk merasakan kebahagiaan.

Cara menghindari sikap sinis adalah dengan berusaha untuk melihat hal-hal dari sudut pandang yang lebih positif. Cobalah untuk mengasah apresiasi terhadap hal-hal kecil dalam hidup, menghargai niat baik orang lain, dan memberikan diri sendiri kesempatan untuk melihat sisi terbaik dari setiap situasi.

 

 

3 dari 6 halaman

2. Sikap Terus Berprasangka Buruk

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Sevendeman

Sikap berprasangka buruk adalah sikap mencurigai niat buruk orang lain tanpa bukti yang cukup. Ini bisa membuat kita selalu merasa waspada dan tidak bisa merasa nyaman dalam hubungan sosial. Jika kita terus-menerus berprasangka buruk terhadap orang lain, kita akan sulit membangun hubungan yang sehat dan bahagia.

Untuk mengatasi sikap ini, kita perlu berusaha untuk memberikan kepercayaan kepada orang lain sampai ada alasan konkret untuk tidak melakukannya. Selain itu, kita juga perlu bersedia untuk berkomunikasi dan membuka diri terhadap orang lain agar bisa memahami niat dan perasaan mereka dengan lebih baik.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Sikap Bergantung pada Validasi Orang Lain

Sulit bahagia./Copyright pexels.com/@d-ng-nhan-324384

Sikap ini adalah sikap dimana seseorang sangat bergantung pada validasi atau pengakuan dari orang lain untuk merasa bahagia. Mereka selalu mencari persetujuan dan pujian dari orang lain, dan jika tidak mendapatkannya, mereka merasa tidak berharga atau tidak bahagia.

Penting untuk diingat bahwa kebahagiaan sejati seharusnya berasal dari dalam diri kita sendiri, bukan dari pengakuan orang lain. Untuk menghindari sikap ini, kita perlu membangun rasa percaya diri dan kebahagiaan dari dalam diri kita sendiri. Ini bisa melalui mengejar minat dan tujuan pribadi, mengembangkan keterampilan, dan berfokus pada pengembangan diri.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Sikap Mudah Menyerah

Mudah menyerah./Copyright shutterstock.com/g/artfotodima

Sikap ini adalah sikap yang membuat seseorang mudah menyerah saat menghadapi tantangan atau rintangan dalam hidup. Mereka cenderung cepat putus asa dan merasa bahwa mereka tidak mampu mengatasi masalah yang ada. Sikap ini bisa menjadi penghambat besar dalam mencapai kebahagiaan, karena kebahagiaan seringkali datang setelah kita berhasil mengatasi tantangan.

Untuk mengatasi sikap mudah menyerah, kita perlu membangun ketahanan mental. Ini bisa melalui latihan menghadapi tantangan kecil dan perlahan-lahan meningkatkan tingkat kesulitan. Selain itu, kita juga perlu memiliki tujuan yang jelas dan memotivasi diri sendiri untuk terus maju meskipun menghadapi rintangan.

 

 

6 dari 6 halaman

5. Sikap Malas

Sikap malas./Sumber: Freepik

Sikap malas adalah sikap yang membuat seseorang enggan untuk bekerja keras atau berusaha untuk mencapai tujuan mereka. Mereka cenderung menghindari tanggung jawab dan mencari jalan pintas dalam hidup. Sikap ini dapat menghambat kemajuan dan pencapaian, sehingga sulit untuk merasakan kebahagiaan yang sejati.

Cara mengatasi sikap malas adalah dengan membangun disiplin diri dan motivasi. Cobalah untuk menetapkan tujuan yang jelas dan membuat rencana untuk mencapainya. Selain itu, cobalah untuk mencari cara untuk menemukan kebahagiaan dalam proses pencapaian tujuan tersebut, bukan hanya pada hasil akhirnya.

Sikap-sikap negatif seperti sinis, berprasangka buruk, bergantung pada validasi orang lain, mudah menyerah, dan malas dapat menjadi penghambat besar dalam mencapai kebahagiaan. Namun, dengan usaha dan kesadaran diri, kita dapat mengatasi sikap-sikap ini dan menciptakan kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup kita.

Kebahagiaan sejati datang dari dalam diri kita sendiri, dan dengan mengatasi sikap-sikap negatif ini, kita bisa mendekati kebahagiaan yang lebih berkelanjutan.