Fimela.com, Jakarta Kesalahpahaman bukanlah masalah baru yang dapat terjadi pada suatu hubungan. Komunikasi menjadi solusi penting yang harus dilakukan ketika hubungan sedang melalui konflik yang perlu diselesaikan. Memahami keadaan dan perasaan satu sama lain dilakukan agar hubungan tersebut terus berjalan seiringan.
Terkadang, masalah sepele pun bisa memunculkan masalah baru apabila tidak dibicarakan terlebih dahulu. Maka dari itu, setiap pasangan perlu untuk menghindari suatu perilaku yang disebut sebagai silent treatment.
Sahabat Fimela mungkin pernah merasakan rasa kecewa, marah, atau tidak suka pada perilaku pasangan. Namun, daripada membicarakannya, kamu memutuskan untuk mendiamkan pasangan. Hal ini dilakukan untuk memancing kepekaan mereka dan membuat pasangan bisa menyadari ada sesuatu yang salah, tetapi pada akhirnya justru pasanganmu akan merasa lelah dan tidak bisa memahaminya.
Mengutip dari psychology today, silent treatment adalah perilaku mengabaikan atau memilih diam pada pasangan dengan cara menghindari masalah dan tidak bersedia secara emosional. Perilaku ini bisa membuat salah satu pihak merasa tidak nyaman bahkan frustasi karena sulit untuk ditangani. Ditambah lagi, ekspresi berupa keluhan atau rasa tidak senang yang tidak terdefinisi secara jelas dapat memberikan efek yang buruk pada kelanjutan hubungan hingga ke depannya.
Di bawah ini, terdapat efek negatif dari silent treatment yang sering terjadi pada hubungan melansir dari psychology today dan allohealth:
Memunculkan Perasaan dan Pikiran Negatif
Silent treatment bisa memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan mental, entah salah satu pihak atau bahkan keduanya. Rasa cemas, rendah diri, hingga depresi bisa terjadi pada orang yang menghadapi situasi tersebut. Belum lagi dengan pikiran dan perasaan negatif yang terus berkecamuk dan beradu karena tidak adanya kejelasan yang pasti. Kondisi ini semakin lama bisa meningkatkan kecemasan atau perasaan terisolasi pada seseorang.
Berdampak pada Motivasi Seseorang
Tidak hanya bisa memunculkan perasaan cemas dan gelisah, tetapi silent treatment juga bisa membuat seseorang tidak fokus untuk menjalankan hari-harinya. Bisa saja kondisi ini meluas ke berbagai aspek kehidupan di luar masalah hubungan. Mulai dari kurangnya motivasi hingga menurunnya produktivitas yang berpengaruh pada tugas dan segala hal yang perlu dikerjakan.
Berpengaruh pada Kondisi Fisik Seseorang
Perasaan negatif yang berpengaruh pada kesehatan secara emosional ternyata juga bisa berpengaruh pada keadaan fisik seseorang. Menurut situs allo health, stres yang terjadi secara berkelanjutan bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh, menyebabkan sakit kepala, masalah pencernaan, dan tekanan darah tinggi. Lebih dari itu, banyaknya pikiran juga bisa menyebabkan gangguan tidur atau insomnia sehingga kesehatan fisik dan mental bisa menurun.
Memicu Keretakan Hubungan
Baik penerima, maupun pelaku dari silent treatment, keduanya bisa merasakan perasaan yang tidak nyaman. Seseorang yang melakukan perlakuan tersebut akan merasa bahwa komitmen dari hubungan telah menurun dan adanya rasa tidak yakin pada pasangan. Jika tidak dibicarakan, keduanya pun bisa mengalami frustasi hingga mengarah pada keretakan hubungan. Lebih lanjut, jika perlakuan tersebut telah terjadi secara berulang kali, maka bisa memicu pertikaian hingga hubungan yang bisa berakhir begitu saja.
Itu dia keempat efek negatif dari silent treatment, perilaku yang bisa memberikan dampak besar dalam rentan waktu yang panjang apabila kedua pihak tidak menjalin komunikasi secara sehat. Sudah saatnya untuk saling mengutarakan pikiran dan perasaan untuk mencegah perpisahan. Akan terasa lebih baik dan lega jika sudah menyampaikan keluh kesah masing-masing, bukan?
Penulis : Syifa Azzahra