Fimela.com, Jakarta Hidup sebagai perempuan di masyarakat memang tidak mudah. Meskipun sudah jauh lebih baik dari zaman dahulu, saat ini, perempuan masih harus menghadapi stigma masyarakat yang menganggap bahwa tugas seorang perempuan adalah mengerjakan pekerjaan rumah atau pekerjaan domestik.
Perempuan memiliki potensi yang jauh lebih besar daripada sekadar mengerjakan tugas domestik. Membatasi peran perempuan hanya pada pekerjaan rumah tangga adalah sebuah stereotip gender yang tidak mencerminkan kompleksitas dan keberagaman kemampuan serta minat perempuan. Perempuan memiliki kemampuan intelektual, kreativitas, dan kemauan untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis, politik, dan banyak lagi.
Pentingnya membebaskan perempuan dari ekspektasi sempit pekerjaan rumah tangga juga tercermin dalam nilai-nilai kesetaraan gender. Perempuan memiliki potensi besar untuk menginspirasi perubahan positif dalam banyak aspek kehidupan, dan penting untuk memberi mereka kebebasan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mencapai hal itu.
What's On Fimela
powered by
Peran perempuan adalah mengurus pekerjaan rumah
Pandangan bahwa hanya perempuan saja yang seharusnya mengurus pekerjaan rumah adalah pandangan kuno dan tidak lagi relevan dalam masyarakat sekarang yang semakin modern. Saat ini telah banyak pergerakan sosial yang mengarah pada kesetaraan gender. Pemikiran yang menganggap pekerjaan rumah hanya perlu dikerjakan oleh perempuan adalah pemikiran yang bukan hanya tidak adil, tetapi juga merugikan perempuan secara sosial dan ekonomi.
Kesetaraan gender merupakan prinsip dasar hak asasi manusia yang harus dihormati oleh semua masyarakat. Membatasi perempuan hanya pada peran rumah tangga adalah bentuk diskriminasi gender yang melanggar hak-hak mereka untuk meraih potensi penuh dalam kehidupan profesional dan pribadi. Ini juga menciptakan ketidaksetaraan dalam hubungan perkawinan dan hubungan keluarga, yang bisa berdampak negatif pada kebahagiaan dan kesejahteraan perempuan.
Kesetaraan gender bukan hanya tentang memberikan hak yang sama, tetapi juga tentang menghapuskan hambatan dan norma sosial yang membatasi perempuan dalam mencapai potensi mereka sepenuhnya. Ketika perempuan diberikan peluang yang setara dengan pria untuk mengejar karier dan minat mereka, masyarakat menjadi lebih dinamis dan inovatif karena keberagaman pikiran dan perspektif.
Biarkan perempuan memilih
Sebagai manusia, pada hakikatnya, perempuan memiliki hak dasar untuk memilih. Perempuan berhak untuk menentukan jalan hidupnya. Pandangan bahwa hanya perempuan lah yang perlu mengurus pekerjaan rumah memperkuat steriotip gender yang merugikan perempuan dalam masyarakat. Peran tradisional telah mengaggap bahwa perempuan bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, membersihkan, dan merawat anak-anak. Hal ini membatasi pilihan karier dan pribadi perempuan. Lebih dari itu, pandangan tersebut juga menciptakan tekanan sosial yang kuat terhadap perempuan untuk mematuhi peran tradisional, yang mana sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman.
Pandangan bahwa hanya perempuan yang perlu mengurus pekerjaan rumah adalah pandangan yang tidak adil, merugikan, dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kesetaraan gender yang kita coba bangun di masyarakat modern. Kita perlu menghormati pilihan setiap individu, termasuk perempuan, dan memungkinkan perempuan untuk memiliki akses yang sama terhadap peluang karier, pendidikan, dan kehidupan di luar rumah tanpa diskriminasi berdasarkan gender.
Pekerjaan rumah adalah tanggung jawab bersama
Seiring perubahan sosial dan ekonomi, banyak keluarga telah mengadopsi pembagian tugas rumah tangga yang lebih seimbang. Laki-laki dan perempuan biasanya berbagi tanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga dan merawat anak-anak. Hal ini bisa mengurangi tekanan pada perempuan dan memungkinkan keduanya memiliki karier dan kehidupan di luar rumah.
Penulis: Denisa Aulia
#BreakingBoundariesSeptember