Tampil perdana di NYFW, Didiet Maulana menampilkan keindahan tenun dan lurik lewat koleksi bertajuk “Wiron” yang diambil dari kata Wiru dalam bahasa Jawa berarti lipatan-lipatan kecil memanjang bersusun pada kain. [Dok/Didiet Maulana]
Koleksi ini terdiri dari busana ready-to-wear wanita yang mewakili kedinamisan gerak anak muda dan siluet baru yang memancarkan wanita Indonesia yang optimis dan energik. [Dok/Didiet Maulana]
Punya visi menciptakan busana modern yang kaya akan filosofi budaya nusantara, di runway NYFW, Didiet menampilkan busana ‘ready-to-wear’ dari kain tenun dan batik yang diolah menjadi vest, wrap dress, wrap skirt, long coat dan lightweight trench coat, hingga baju renang. [Dok/Didiet Maulana]
Terdapat pula bralette yang menggambarkan penggunaan kemben dalam busana tradisional wanita Indonesia dan outer dengan siluet oversized serta bervolume yang mengambil inspirasi siluet busana baju Bodo dari Sulawesi. [Dok/Didiet Maulana]
Desainer langganan selebriti Indonesia ini memilih warna kain-kain yang sesuai dengan tren Spring/Summer 2024 seperti nutshell, fondant pink dan cyber lime. [Dok/Didiet Maulana]
Pemilihan kombinasi warna ini terinspirasi dari warna-warna tropis pemandangan alam yang ada di Indonesia seperti pantai, pegunungan bukit dan hutan alam Indonesia. [Dok/Didiet Maulana]
Selain kain Tenun, Didiet juga menambahkan padu padan bahan seperti organza dan tulle dengan bahan tenun Ikat yang memberikan unsur dinamis serta mempertemukan kesan modern dengan motif tradisional Ikat. [Dok/Didiet Maulana]
Melalui koleksi ini, Didiet berharap dapat memancarkan harapan untuk memberikan rasa persatuan dalam indahnya keberagaman budaya yang harmonis. [Dok/Didiet Maulana]
dan optimisme bagi semua yang memakainya serta sebagai apresiasi untuk para perajin di berbagai daerah di Indonesia. [Dok/Didiet Maulana]