Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang mulai belajar parenting bahkan sebelum memiliki anak. Menjadi orangtua merupakan salah satu hal yang didambakan oleh semua orang. Sebagai orangtua, tentunya menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Berharap agar sang anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter positif. Karakter positif ini lah yang akan membantu anak untuk dapat tumbuh menjadi individu yang berempati, bertanggung jawab, dan sukses di masa depan.
Tentu saja, menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah. Parenting atau pola asuh yang salah bisa menyebabkan trauma pada anak di masa depan. Oleh karena itu, peran orangtua sangatlah penting dalam mendidik dan membentuk karakter positif anak. Lalu, bagaimana cara mendidik anak dengan tepat agar anak memiliki karakter yang positif?
Dilansir dari mother.ly, setiap budaya memiliki keunikan dan cara hidup yang indah, termasuk dalam mengasuh anak. Belajar mendidik anak dari beragam budaya, dapat membuka pikiran terhadap perbedaan dan menemukan pendekatan yang tepat bagi orangtua. Hal tersebut memperkaya gaya parenting orangtua dan meningkatkan apresiasi terhadap semua cara unik dalam membesarkan anak.
What's On Fimela
powered by
Anak Paling Bahagia Sedunia
Menurut berbagai sumber dan dari laporan UNICEF, anak-anak Belanda adalah anak yang paling bahagia di dunia dari segala macam aspek, mulai dari kesejahteraan materi, perilaku, kesehatan, keamanan, sampai pendidikan. Hal ini juga berhubungan dengan pola asuh yang diberikan orangtua Belanda.
Belanda juga disebut sebagai contoh utama kemakmuran anak-anak. Sejumlah organisasi lain, termasuk Britain’s Child Poverty Action Group dan World Economic Forum memberikan peringkat yang sangat tinggi pada anak-anak Belanda dalam hal kebahagiaan pribadi.
Lantas, bagaimana parenting atau pola asuh orangtua di Belanda dalam membesarkan anak-anak paling bahagia di dunia? Dilansir dari learndutch.org, berikut beberapa tips parenting ala budaya Belanda.
Tips Parenting ala Budaya Belanda
1. Bersepeda
Ada beberapa cara unik yang dilakukan orangtua Belanda dalam mendidik anak, salah satunya penggunaan sepeda. Bukan hanya sebagai moda transportasi, bersepeda sangat penting dan membantu banyak hal. Tidak hanya baik untuk kesehatan anak, mengajarkan anak bersepeda sekaligus mendidik mental anak untuk menjadi pemberani dan tidak takut kedepannya. Belajar sepeda menjadi hal penting yang bisa dipelajari anak sejak kecil, mengekplor keberanian anak dengan tetap terasa menyenangkan.
2. Memberi kebebasan disertai aturan
Orangtua Belanda dikenal kurang ketat dalam mendidik anak dibandingkan orangtua di negara lain. Anak-anak di Belanda dipersilakan untuk bermain sendiri dan memiliki banyak kebebasan. Namun, kebebasan tersebut disertai dengan aturan. Orangtua membesarkan anak yang sopan tanpa adanya memberi hukuman, melainkan memberikan arahan yang jelas. Memberi anak pujian untuk perilaku yang baik dan bersikap tegas jika melakukan perbuatan buruk tanpa berlaku kasar.
3. Rust, Reiheid en Regelmaat (Istirahat, Kebersihan, dan Keteraturan)
Waktu tidur menjadi hal yang sangat penting bagi orang Belanda. Anak-anak Belanda memiliki jadwal tidur, makan, bermain yang teratur. Orangtua Belanda lebih fokus pada aktivitas sehari-hari di rumah, menghargai pentingnya istirahat dan keteraturan. Penelitian menyatakan bahwa orang Belanda memiliki rata-rata tidur lebih lama daripada orang-orang di negara lainnya. Momen makan bersama keluarga juga merupakan momen penting bagi orang Belanda.
4. Bersikap terbuka
Orang Belanda terbiasa untuk berterus terang, mengatakan apa yang mereka inginkan dan terus melakukannya sepanjang waktu. Hal ini membiasakan anak untuk berperilaku jujur sejak kecil. Biasanya, orangtua di Belanda tidak terlalu otoriter dan memiliki banyak ruang untuk berkonsultasi. Orangtua Belanda menjelaskan banyak hal kepada anaknya dengan menyusun peraturan bersama anak. Semua orang boleh berpendapat, dengan cara ini anak dirangsang untuk mandiri dan berani berpendapat.
5. Pendidikan tidak terfokus pada nilai
Pendidikan dipandang sebagai jalan menuju kesejahteraan dan perkembangan pribadi anak. Orangtua Belanda tidak menuntut nilai tinggi dalam pendidikan anak yang justru dapat memicu gangguan mental terhadap anak di masa depan. Orangtua Belanda sangat paham akan hal tersebut, prestasi di sekolah bukanlah tolok ukur utama dalam menilai perkembangan dan kecerdasan anak.
6. Sederhana
Sekolah kurang berorientasi pada prestasi, dan lebih banyak pada kualitas lainnya. Sikap ini sejalan dengan sikap yang dimiliki banyak orangtua di Belanda “Doe maar gewoon, dan doe je gek genoeg”. Anda tidak harus menjadi istimewa atau terbaik dalam sesuatu, lakukan sesuatu yang Anda sukai. Pola pikir sederhana ini justru mendorong anak untuk lebih mandiri dan bahagia.
Tips tersebut bisa jadi pembelajaran untuk para orangtua untuk mendidik karakter positif anak ke depannya.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesSeptember