Fimela.com, Jakarta Belum lama ini, jagat sosial media ramai memperbincangkan tentang cerita rakyat asal Kalimantan tentang sebuah kota ghaib bernama Saranjana. Menjadi daya tarik publik, cerita tersebut kemudian diangkat ke layar lebar lewat sebuah film berjudul Saranjana: Kota Ghaib. Di film tersebut, aktris Adinda Azani didapuk sebagai pemeran utamanya.
Hal itu terkuak dalam peluncuran official trailer film DHF Entertainment tersebut pada Senin (11/9/2023). Selain Adinda Azani, nama-nama lain yang juga turut terlibat di dalamnya antara lain Ajeng Fauziah, Betari Ayu, Irzan Faiq, Lutfhi Aulia, M. Adhiyat, Ananda George, Gusti Gina, Mouris Sam, Alvaro Axela, Achmad pule dan Casell Velliz.
“Saranjana menurut saya genre horor yang sangat berbeda karena kebanyakan horor kan dari Jawa atau Sunda kali ini ada sesuatu yang baru orisinal dari Kalimantan,” kata Johansyah Jumberan, sutradara sekaligus penulis skenario film Saranjana dalam konferensi persnya.
What's On Fimela
powered by
Jalan Cerita
Secara garis besar, film Saranjana bercerita tentang Shita (Adinda Azani) yang hilang secara misterius di Kotabaru, Kalimantan Selatan saat mengadakan konser bersama bandnya. Berdasarkan informasi yang didapat, Shita diyakini berada di kota Saranjana. Dalam waktu 7 hari, petualangan penuh misteri dan kejadian horor pun berlangsung dalam rangka memperjuangkan kembalinya Shita.
"Ini horor petualangan, kami tidak bisa menyebutnya sebagai sci-fi walaupun kalau kalian nonton ini layak disebut science fiction. Kami di sini menyebutnya membuka gerbang Saranjana, gimana membuka gerbangnya, bagaimana menuju portalnya, bagaimana berinteraksinya," beber Johansyah.
Visualkan Imajinasi
Tak sekedar horor yang mengedepankan situasi mencekam, film yang rencananya akan tayang di bioskop mulai 26 Oktober 2023 itu juga diyakini akan mengakomodir visual publik tentang kota ghaib Saranjana. Beberapa detilnya pun sudah dipikirkan secara matang oleh tim produksi sehingga akan tampak begitu nyata.
"Yang pasti kita akan menunjukkan kota Saranjana versi kami karena imajinasi pembaca, netizen juga beda-beda. Tapi ada beberapa part di sini, kami mengembangkan kota itu cukup lumayan lama, kami juga kayak membangun motto kota ini seperti apa, tata pemerintahannya seperti apa, ada laskar Saranjana atau polisi Saranjana itu seperti apa, kostumnya seperti apa, teknologinya apa aja," jelasnya.