21,5 % Balita di Indonesia Mengalami Stunting

Hilda Irach diperbarui 08 Sep 2023, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sejauh ini, stunting masih menjadi topik yang sering dibicarakan oleh masyarakat. Apa itu stunting? Mengutip dari laman dinkes.baliprov.go.id, stunting adalah kondisi di mana anak memiliki panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) yang kurang dari batas minimal standar WHO-MGRS tahun 2006. 

Di Indonesia sendiri, ditemukan jika kasus stunting masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia masih mencapai 21,6% pada 2022, dimana angka ini masih berada di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan prevalensi stunting di bawah 20%.

Dengan target penurunan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi dengan Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Indonesia untuk melakukan intervensi pencegahan stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).Acara edukasi ini digelar di Graha Saba Buana, Kamis (7/9).

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Mengapa Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak Penting?

Hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia masih mencapai 21,6% pada 2022. (Pexels/pixabay).

Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) anak adalah waktu paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Masa 1000 HPK terdiri atas 270 hari selama kehamilan ibu dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak. 

Pola makan gizi seimbang menjadi kunci dan harus diterapkan mulai dari masa kehamilan, dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI)

"Momen '1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak' adalah periode penting dalam pembentukan kesehatan anak-anak kita. Dengan edukasi yang tepat, kita dapat memberikan anak-anak kita masa depan yang lebih baik,”  ungkap Eka Sulistya Ediningsih, SH selaku Kepala BKKBN Jawa Tengah.

3 dari 3 halaman

Nutrisi Penting untuk Mencegah Stunting pada Anak

Hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia masih mencapai 21,6% pada 2022. (Pexels/amsw photography alisha smith walkins)..

Mengutip dari laman parents.com, sedikitnya ada 5 nutrisi penting yang wajib diberikan ke anak untuk mencegah stunting. Adapun nutrisi tersebut antara lain protein yang berfungsi membangun otot dan tulang anak, kemudian karbohidrat sebagai sumber energi yang diperlukan anak dalam memaksimalkan tumbuh kembangnya.

Lalu ada lemak sebagai sumber energi yang baik untuk kulit, rambut, menyerap vitamin A, D dan E serta membuat tubuh tetap hangat, serta vitamin dan mineral yang berperan penting dalam menunjang kecerdasan anak yang lebih baik. 

Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia bersama BKKBN-RI dan Pemerintah Kota Solo berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mengatasi permasalahan stunting di Indonesia. Melalui edukasi dan kolaborasi yang kuat, maka masa depan anak-anak Indonesia lebih sehat dan cerah.

"Pemerintah Kota Solo berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak kita. Acara ini adalah bukti konkret dari upaya kita bersama dalam melindungi generasi masa depan kita dari stunting,” pungkas Teguh Prakosa selaku Wakil Walikota Solo.