Fimela.com, Jakarta Di zaman modern seperti sekarang, perempuan berpendidikan tinggi sudah lazim di kalangan masyarakat. Tidak seperti zaman dahulu, saat ini, sudah banyak perempuan yang mempunyai kebebasan untuk memilih dalam menjalankan kehidupannya. Salah satunya adalah dengan menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Banyak perempuan memilih untuk menempuh pendidikan yang tinggi karena pendidikan adalah salah satu investasi yang memiliki dampak positif.
Akan tetapi, masih ada beberapa orang yang menganggap perempuan dengan pendidikan tinggi dengan steriotip negatif. Hal ini karena adanya sejumlah faktor sosial, budaya, dan psikologis yang membentuk pandangan mereka. Norma-norma sosial dan steriotip budaya telah lama memengaruhi pandangan tentang peran tradisional perempuan dalam masyarakat. Perempuan dianggap memiliki peran untuk menjadi ibu rumah tangga.
Ketika perempuan mencapai pendidikan yang tinggi dan mempunyai karier profesional, hal ini akan dianggap sebagai langkah yang bertentangan dengan ekspektasi budaya yang ada. Beberapa orang merasa takut dan terancam akan kemajuan perubahan sosial yang memungkinkan perempuan untuk mempunyai pendidikan tinggi. Mereka yang berpikiran seperti itu biasanya menganggap bahwa percuma jika perempuan memiliki pendidikan yang tinggi karena pada akhirnya perempuan hanya memiliki peran sebagai ibu rumah tangga.
Meski pemikiran tersebut adalah pemikiran tradisional, tak sedikit pula orang-orang yang memiliki pemikiran tersebut di era modern ini. Mereka selalu memberikan stereotip negatif kepada perempuan yang memiliki pendidikan tinggi. Bagi Sahabat Fimela yang selalu mendapat stereotip negatif terkait pendidikan yang tinggi, simak informasi berikut untuk menanganinya.
What's On Fimela
powered by
1. Berkomitmen pada kesetaraan gender
Dalam mengubah stereotip negatif akan perempuan berpendidikan tinggi, penting untuk berkomitmen pada kesetaraan gender di segala aspek kehidupan. Misalnya, dengan mendukung perempuan lain dalam mencapai pendidikan tinggi dan karier mereka, serta memperjuangkan hak-hak yang setara. Berkomitmen pada kesetaraan gender akan memberikan contoh positif dan membantu menggeser pandangan negatif masyarakat.
2. Buktikan melalui prestasi
Salah satu cara paling efektif untuk mengubah stereotip negatif terhadap perempuan berpendidikan tinggi adalah dengan membuktikannya melalui prestasi. Teruslah berfokus pada pencapaian di bidang pendidikan dan karier. Selain itu, janganlah ragu untuk berbagi kesuksesan kepada orang-orang di sekitar agar mereka juga termotivasi untuk menjadi sukses. Dengan begitu, orang-orang yang memberikan stigma negatif terhadap perempuan berpendidikan tinggi akan menggeser fokusnya dari gender kita ke kemampuan dan prestasi kita sebagai individu.
3. Menjadi seorang role model
Langkah penting dalam menggeser stereotip negatif tentang perempuan berpendidikan tinggi adalah dengan menjadi panutan bagi perempuan lain yang berusaha meraih karier dan pendidikan tinggi. Sebagai role model, kita dapat menginspirasi perempuan lain untuk mengejar impian mereka tanpa terpengaruh stereotip negatif. Kita dapat menjelaskan perjalanan dalam menempuh pendidikan tinggi, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana cara mengatasinya.
4. Berikan edukasi dan ajak berdialog
Edukasi dan diskusi terbuka adalah alat yang paling efektif untuk membantu mengatasi stereotip negatif. Ajaklah orang-orang di sekitar untuk berdialog tentang stereotip gender. Selain itu, berikan juga edukasi tentang dampak negatifnya dan bagaimana mereka dapat membantu mengubah persepsi negatif tersebut.
5. Dukung inisiatif kesetaraan gender
Salah satu langkah untuk mengubah stereotip negatif bagi perempuan berpendidikan tinggi adalah dengan bergabung bersama organisasi atau kelompok yang berfokus pada kesetaraan gender dan perjuangan melawan stereotip negatif. Kita dapat berkontribusi pada upaya mereka untuk meciptakan perubahan sosial yang lebih besar. Bersama-sama, kita bisa menjadi suara yang lebih kuat untuk mengubahpandangan masyarakat tentang perempuan berpendidikan tinggi.
Mengubah stereotip negatif tidak hanya memerlukan waktu dan usaha, tetapi juga kesabaran dan komitmen. Dengan langkah-langkah positif yang telah disebutkan di atas, kita dapat mengubah pandangan masyarakat tentang perempuan berpendidikan tinggi dan membuka pintu lebih lebar bagi kesetaraan gender.
Penulis: Denisa Aulia
#BreakingBoundariesSeptember