Tips Mengasah Kepekaan Sosial Anak sejak Usia Dini

Fimela Reporter diperbarui 18 Jun 2024, 18:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Melatih kepekaan anak merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan karakter yang diajarkan orangtua. Pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan dan membangun nilai-nilai karakter pada anak sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.

Rasa sosial, empati, dan simpati sangat penting dalam kehidupan manusia, dengan begitu manusia dapat menghargai orang lain. Sifat-sifat tersebut perlu ditanamkan dalam diri anak sejak usia dini supaya anak dapat tumbuh menjadi manusia yang dapat menghargai orang lain. Untuk mewujudkan upaya tersebut, melatih kepekaan anak merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan agar anak kenal dengan lingkungan sekitarnya dan lambat laun sifat tersebut dapat tertanam dalam diri anak.

Dilansir dari lib.unnes.ac.id, kepekaan sosial atau social sensitivity dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang bereaksi secara tepat dan cepat terhadap objek atau situasi sosial tertentu yang ada di sekitarnya. Pada anak, hal ini dapat terlihat dari cara anak bersosialisasi dengan orangtua, anggota keluarga, guru, dan orang lain yang terdapat di sekitar lingkungan anak, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat sekitar anak.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Aspek kepekaan sosial anak

Terdapat 7 aspek kepekaan sosial anak. (Foto: Unsplash/Patty Brito)

Setiap anak memiliki tingkat kepekaan sosial yang berbeda-beda tergantung proses perkembangan anak. Melatih kepekaan anak bertujuan untuk mengikis egosentrisme anak dan mengembangkan empatinya terhadap orang lain di sekitarnya. Kepekaan sosial tersebut di antaranya cara berinteraksi dengan orang lain, peduli dengan lingkungan sekitar, tolong menolong, berani meminta maaf jika melakukan kesalahan, dapat menyesuaikan diri di mana pun anak berada dan memberikan kenyamanan bagi orang di sekelilingnya.

Kepekaan sosial adalah kualitas pertama dalam hubungan sosial dengan orang lain. Kepekaan sosial anak akan muncul untuk mengenali dan merasakan emosi orang lain, bergantung pada kesadaran diri anak. Semakin anak dapat terbuka dengan orang lain, anak dapat mengenali perasaan orang lain mulai dengan berinteraksi secara langsung dan tidak langsung atau membaca gerak tubuh seseorang.

Menurut Djohan, aspek kepekaan sosial anak dibedakan menjadi 7, yaitu:

  1. Kepekaan anak terhadap perasaan yang dialami orang lain.
  2. Kemampuan anak membedakan struktur masalah.
  3. Kemampuan menganalisis persoalan.
  4. Kemampuan untuk memecahkan masalah dan berpikir logis.
  5. Kemampuan kreativitas yang membangun.
  6. Kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, dan gagasan kepada orang lain.
  7. Kemampuan melakukan komunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.
3 dari 3 halaman

Tips mengasah kepekaan sosial anak

Membacakan dongeng dapat membantu mengasah kepekaan sosial anak. (Foto: Unsplash/Alexander Dummer)

Melatih kepekaan sosial anak dapat dilakukan di mana saja, namun akan lebih efektif jika dilakukan di mana anak banyak menghabiskan waktunya dan orang-orang yang berada dekat anak. Apabila tidak dibentuk sejak usia dini, kemungkinan anak memperlakukan orang lain dengan baik di kemudian hari anak kecil. Dilansir dari appletreebsd.com, berikut beberapa tips untuk melatih kepekaan anak:

1. Ungkapkan perasaan dan jelaskan mengapa merasa demikian

Latih kepekaan anak dengan mengungkapkan perasaan kepada anak disertai dengan penjelasaan mengapa ibu merasa demikian. Contoh “Ibu sedih sekali melihat makanan yang terbuang-buang” atau “Ibu senang sekali melihat rumah bersih dan rapih”. Dengan demikian, dapat terlihat respon anak terhadap ungkapan tersebut.

2. Bacakan cerita atau dongeng

Pilihlah dongeng yang mendidik sehingga anak bisa mengambil nilai-nilai positif dari cerita tersebut. Stimulasi melalui indra pendengaran pada anak cenderung lebih berhasil untuk merangsang anak agar memiliki kepekaan terhadap orang lain.

3. Beri anak pujian

Pujian adalah salah satu bentuk penghargaan yang disenangi anak. Jika anak melakukan perbuatan baik, ungkapkan bahwa hal tersebut merupakan perilaku yang baik dan berikan pujian. Contoh, ketika anak membantu temannya yang terjatuh, beri anak apreasiasi. Perbuatan tersebut secara tidak langsung juga menjadi contoh perbuatan peka terhadap orang lain.

4. Berikan anak penjelasan dampak sikap peka

Ajarkan anak bahwa perhatian sekecil apapun dapat memberikan arti. Ketika anak peka terhadap orang lain, beri tahu anak efeknya terhadap orang tersebut. Contoh, ketika anak membantu pekerjaan rumah. Beri mereka penjelasan bahwa apa yang dilakukannya sangat meringankan pekerjaan ibu.

5. Ajak anak bersosialisasi dengan lingkungan luar

Perbanyak waktu untuk anak dan ajak anak berinteraksi dengan orang-orang di luar rumah. Misal, ajak anak pergi ke panti asuhan untuk berbagi kepada sesama dan ajak anak untuk mengamati orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat memancing anak untuk berpikir tentang perasaan orang lain sekaligus memupuk kepekaan anak.

 

Penulis: Maritza Samira.

#BreakingBoundariesSeptember