Mengenal Perawatan Preventif dari Masa Kehamilan

Fimela Reportersherly halim diperbarui 22 Sep 2023, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Tindakan preventif adalah sebuah pengendalian yang dilakukan untuk mencegahnya datangnya gangguan. Berdasarkan data yang disebarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan per 2022 tindakan perawatan preventif k berada mencapai 29,13. Bisa dikatakan tindakan perawatan preventif ini meningkat 13,43% dibandingkan tahun 2020. Di mana salah satu tindakan perawatan preventif yang dilakukan adalah mempersiapkan kehamilan.

Untuk pasangan yang mempersiapkan kehamilan, tumbuh kembang dan kesehatan bayi tidak hanya diperhatikan saat mereka lahir, tetapi dimulai saat seorang ibu mengandung. Ibu yang mengandung harus memperhatikan kesehatan khususnya di fisik dan mental, di mana kedua kesehatan ini merupakan langkah untuk safe motherhood. Proses safe motherhood sendiri merupakan Proses membuat dan membangun nutrisi dan gaya hidup yang sehat, merencanakan keluarga, perawatan pra kelahiran, pencegahan komplikasi, serta pengobatan komplikasi jika terjadi sebelum kelahiran. 

“Orangtua sebaiknya dalam kondisi yang sehat saat merencanakan kehamilan. Karena itu, gaya hidup sehat orangtua harus menjadi perhatian dan selalu didengungkan, agar janin yang bakal terbentuk sehat serta pertumbuhan di dalam kandungan optimal,” ujar dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Bukan Hanya Sehat Secara Fisik

Ilustrasi kesehatan kehamilan. (Foto: Unsplash/Suhyeon Choi)

Faktanya, kesehatan bukan hanya semata penyakit, utuh organ, dan fungsi tubuh. Melainkan kesehatan seseorang juga harus dari Sisi emosional. Intinya orang tua perlu siap untuk menyiapkan lingkungan yang sehat demi perkembangan dan pertumbuhan anak yang sehat. Bukan hanya itu, tindakan preventif kehamilan juga bisa berupa menjaga kualitas ASI (Air Susu Ibu)  Khususnya pada saat pemberian ASI eksklusif pada bayi berusia nol sampai enam bulan, pemberian MPASI (Makanan pendamping ASI setelah masa ASI eksklusif) juga harus diperhatikan kualitas. Hal tersebut merupakan tindakan yang penting untuk dilakukan untuk mengurangi risiko stunting pada anak.

Sudah ditekankan sebelumnya kalo gaya hidup juga menjadi kunci utama dari kesehatan ibu dan janin, maka dari itu disarankan untuk para bumill untuk melakukan pengecekan kesehatan. Pengecekan kesehatan ini berupa untuk menjaga tekanan darah dan tingkat gula darah ibu hamil. Maka dari itu disarankan untuk melakukan perawatan ANC (antenatal care). Perawatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko, pencegahan, dan penatalaksanaan kehamilan yang disertai dengan penyakit. 

Maka dari itu Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) menyarankan orangtua yang menanti kehadiran anak untuk melakukan perawatan preventif, seperti: 

 

 

3 dari 5 halaman

Screening Kesehatan Janin,

Ilustrasi screening kehamilan. (Foto: Dokuman/RSIA Bunda Jakarta)

Sesaat seseorang mengetahui dirinya hamil merupakan momen yang paling berharga untuk mereka. Akan tetapi saat kehamilan, para ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan screening NIPT (Non-Invasive Prenatal Test) dan Fetomaternal guna memastikan kesehatan kehamilan dan kondisi janin. Metode ini juga memungkinkan orang tua untuk mengetahui perkembangan dan kondisi dari janin, serta penanganan yang perlu dilakukan. 

Untuk menemukan spesialis yang terbaik untuk melakukan tes ini, kamu disarankan untuk mengunjungi RSIA Bunda Jakarta dan Melakukan konsultasi dengan tim dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

 

 

4 dari 5 halaman

Perawatan Khusus Pada Masa Neonatal,

Illustrasi salahsatu program RSIA. (Foto: Unsplash/ lucas Favre)

Hari pertama seorang anak mencium udara merupakan fase yang sangat diimpikan oleh semua orangtua. Akan tetapi. di fase ini juga merupakan fase kritis untuk kehidupan ibu maupun bayi. Maka dari itu berbagai macam jenis perawatan neonatal, Intinya perawatan ini digunakan untuk mengakomodasi bayi yang terlahir prematur. Menambahkan perawatan ini juga bertujuan untuk screening penyakit jantung bawaan, screening pendengaran, dan lain-lain. 

 Selain dari perawatan NICU (Neonatal Intensive Care Unit), beberapa rumah sakit juga menjalankan beberapa program kesehatan, seperti RSIA menyediakan Program FICare – Family Integrated Care khususnya untuk bayi prematur. Di mana bayi yang terlahir Prematur tak jarang memiliki berbagai macam resiko kesehatan mulai dari berat badan yang rendah dan fungsi organ tubuh yang belum cukup matang.

Program  FICare mencangkup beberapa tindakan seperti:

  • Pemberian kolostrum atau ASI dengan berbagai metode, 
  • Skin-to-skin contact, 
  • Penggantian popok,
  • Pemeriksaan suhu tubuh bayi oleh orangtua dan diskusi intensif terbuka bersama dengan tim dokter dengan orangtua.
5 dari 5 halaman

Pemantauan Tumbuh Kembang Anak,

Layanan Tumbuh Kembang Anak di RSIA Bunda Jakarta. (Foto: Dokuman/RSIA Bunda Jakarta)

Bentuk perlindungan pertama ibu dan anak adalah menyusui. Seorang anak juga memiliki hak untuk dapat mengkonsumsi ASI demi membangun tumbuh kena kembang anak. Akan tetapi kualitas dan kuantitas dari ASI dapat berbeda beda tergantung orang tua. Maka dari itu, ibu diajak untuk melakukan konsultasi dengan para dokter demi kesehatan tumbuh kembang anak dan menjaga kualitas ASI.

Untuk selalu up to date dengan kondisi kesehatan anak, orang tua bisa memanfaatkan teknologi screening yang disediakan oleh RSIA bunda Jakarta. Dalam kondisi darurat keluhan kesehatan anak akan ditangani oleh dokter spesialis ERIA (Emergensi dan Rawat Intensif Anak) di RSIA Bunda Jakarta.

“Melalui layanan kesehatan preventif, kami berharap dapat memberikan pelayanan yang optimal untuk membantu ibu menjalani program dan masa kehamilan dengan tenang hingga menjaga tumbuh kembang anak mereka,” ujar dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS.

 

Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim