Tantangan Media Mainstream di Era Media Sosial dan Inovasi KapanLagi Youniverse

Hilda Irach diperbarui 01 Sep 2023, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan PT Qerja Manfaat Bangsa (Karir.com) tahun ini menyelenggarakan Emtek Career & Education Festival 2023. Selain menggelar event Job Fair yang dikemas secara hybrid yaitu onsite dari Emtek City, Studio Indosiar, Daan Mogot Jakarta dan streaming melalui Vidio.com pada 30-31 Agustus 2023, acara ini juga dimeriahkan dengan talkshow dan workshop menarik.

Salah satu sesi workshop membahas tentang “Today’s Digital Media Innovation”’. Fokus utama yang dibahas dalam workshop ini adalah mengenai bagaimana cara media mainstream menghadapi tantangan di era media sosial.

Product manager Mobile Apps dari KapanLagi Youniverse (KLY), Akmal Lutfiansyah, mengakui media mainstream saat ini menghadapi tantangan yang sangat besar, terutama seiring dengan perkembangan media sosial yang begitu pesat.

“Kehadiran media sosial ini arusnya sangat cepat, sangat kencang ya. Seiring dengan perkembangan media sosial ini ternyata mengubah perilaku manusia. Terjadi paradigma orang dalam mengakses suatu berita itu mengalami pergeseran. Banyak yang lebih sering mengakses media sosial daripada mendapatkan berita-berita dari media jurnalisme,” kata Akmal dalam workshop yang digelar di Studio Indosiar, (31/8/2023).

 
What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Tantangan Media Mainstream

Menelisik tantangan media mainstream di era media sosial dan inovasi yang dilakukan KapanLagi Youniverse. (Fimela/Hilda Irach).

Akmal melihat adanya perubahan perilaku masyarakat yang kini lebih banyak mengakses berita di media sosial. Alasannya beragam, mulai dari pop-up iklan yang mengganggu, isi berita yang terlalu panjang dan tidak pada intinya, hingga banyaknya retorikanya,

“Ketika saya tanya kepada teman saya, kenapa saya tidak baca cerita dari web atau dari app gitu kan, kok lebih suka baca dari Instagram gitu kan. Macam-macam jawabannya, ada yang jawabannya kok kalau di web atau app, iklannya banyak, isi berita terlalu panjang, hingga banyak retorikanya. Sehingga isi berita atau artikel tidak terdeliver dengan baik kepada pengguna,” lanjut dia.

 Selain itu, Akmal menambahkan bahwa kondisi saat ini juga turut membuat masyarakat bisa dengan mudahnya mempelajari, membuat, hingga memproduksi berita di media sosial atau yang disebut konten kreator. Walaupun bukan diproduksi melalui pekerjaan media mainstream.

3 dari 3 halaman

Inovasi KapanLagi Youniverse (KLY)

Menelisik tantangan media mainstream di era media sosial dan inovasi yang dilakukan KapanLagi Youniverse. (pexels/sora shimazaki).

Supaya dapat eksis, perusahaan media harus segera beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tuntutan audiens yang semakin kompleks. Untuk menghadapi tantangan ini, Kapanlagi Youniverse telah melakukan suatu terobosan yang baru diterapkan melalui Merdeka.com. 

“Jadi, sekarang teman-teman bisa buka Merdeka. Biasanya kan kita mencari berita, harus mencari keywordnya apa,  kalau sekarang tinggal swipe ke atas untuk  mendapatkan berita-berita terbaru, tanpa harus mencari-cari keywordnya apa,” jelas Akmal.

Dalam moda untuk mobile maupun desktop, kini Merdeka.com menampilkan indeks konten yang berisi berita, foto, serta video vertikal serta halaman baca layaknya seperti tampilan instagram atau whatsapp story. Sehingga, sisi visual konten seperti foto ilustrasi atau grafis bisa tampil penuh dan dominan di layar ponsel dalam posisi vertikal. 

“Tampilan banner iklan atau tayangan video pop up yang biasanya mengganggu di tengah konten pun tidak ada lagi. Iklan berupa banner maupun video ditampilkan berupa sisipan di tengah halaman baca atau di tengah indeks konten,” tambah Akmal

Terobosan yang baru pertama kali diterapkan di dunia ini diprediksi akan menjadi tren baru tampilan media online ke depan karena bisa mempertinggi impresi iklan dan revenue media tanpa harus mengorbankan kenyamanan user dalam mengkonsumsi konten.

User interface KapanLagi Youniverse (KLY) ini dinamai Maverick UI. Idenya berasal dari CEO KLY, Steve Christian, yang berupaya mencari jalan tengah agar user tetap bisa nyaman melakukan scrolling layaknya saat berselancar di media sosial. Tetapi juga bisa sekaligus mendapatkan berita yang terpercaya karena diproduksi oleh publisher yang terikat Undang-Undang Pokok Pers dan etika jurnalistik.

Inovasi teknologi ini sudah dikembangkan selama dua tahun sejak 2022 dan sudah diuji coba sejak Februari 2023 sebelum kemudian mulai diaplikasikan penuh pada Juli 2023.

Berkat inovasi ini, Situs berita Merdeka.com mendapatkan penghargaan sebagai media nasional Indonesia dengan inovasi teknologi terbaik dalam helatan AMSI Awards 2023. Nantinya, tampilan yang sama akan dieskalasikan penggunaannya pada total delapan situs media online Grup KLY yang meliputi Liputan6.com, Merdeka.com, Bola.com, Bola.net, Kapanlagi.com, Fimela.com, Dream.co.id, dan Brilio.net.