4 Alasan Bahasa Inggris Penting untuk Dikuasai Pekerja dan Pencari Kerja

Ya, tentu kemampuan bahasa Inggris memberikan kamu kesempatan kerja yang lebih besar. Semakin bagus kualitas bahasa Inggrismu, tentu semakin besar peluang untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang bagus. 

Terlebih dewasa ini, banyak perusahaan terutama di luar negeri yang mulai memberlakukan mekanisme remote working pada pekerjanya. Karena itu, penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggris akan memperkaya kesempatan kamu untuk mendapatkan pekerjaan tidak hanya skala nasional, tetapi juga internasional.

“Ketika kita ketinggalan dari segi bahasa, otomatis menimbulkan tingkat kompetensi dan kemampuan kita berkompetisi di dunia karier itu menjadi semakin rendah,” ungkap Yoshua.

Selain itu, kata Yoshua, kurangnya kecakapan bahasa Inggris ini juga dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia di Indonesia secara umum. Sebab menurut laporan Indeks Kecakapan Bahasa Inggris tahun 2022,  Indonesia menduduki peringkat 81 dari total 111 negara dan berada di posisi ke-15 dari 24 negara Asia perihal kecakapan bahasa Inggris.

Untuk terus maju dalam karier, bukan hanya koneksi dan skill saja yang kamu butuhkan. Kamu juga butuh banyak belajar mengenai dunia kerja yang sedang kamu geluti. Karena itu, kamu butuh banyak tahu akan berbagai hal dengan banyak membaca.

Kalau kamu bisa bahasa Inggris, maka jumlah buku bacaan, artikel, dan berbagai informasi yang kamu butuhkan tentu akan lebih banyak.Otomatis, kualitas diri kamu akan meningkat.

“Semakin banyak kita bisa mengakses internet, semakin banyak kita bisa mengerti hal-hal yang dibicarakan di dalam lingkup global. Otomatis kualitas kita akan meningkat. Jadi,  ketika kita menguasai bahasa Inggris, kita setiap membangun tidak hanya diri sendiri, kita juga membangun secara global,” lanjut Yoshua.

Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik memungkinkan kamu menyampaikan informasi dengan jelas, menghindari kesalahpahaman, dan meminimalkan risiko kesalahan dalam komunikasi. Terutama saat kamu berkomunikasi soal bisnis dengan mitra bisnis, klien, maupun kolega dari berbagai latar belakang budaya.

Yoshua mencontohkan salah satu siswanya di Cakap  yang bekerja di salah satu perusahaan Jepang sempat mengalami kesalahpahaman dengan manajer tempat dia bekerja karena persoalan pelafalan yang kurang baik.

“Jadi waktu itu dia ikut meeting dengan manajernya yang dari Jepang. Manajernya bilang begini, ‘so this work is to be done in two days’. Begitu dia mendengarkan itu, melalui meeting, maka siswa ini  berpikir, ‘oh ini berarti dalam dua hari lagi gitu ya’, yaudah saya kerjakannya, masih nyantai dong. Ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, ada satu kesalahpahaman. Manajernya ternyata bilang, waktu itu harus selesai hari ini, ‘todays’. Bukan in ‘two days’,” cerita Yoshua.

“Ini adalah satu contoh bagaimana satu skill yang sederhana sebenarnya, bagaimana kita melakukan pronunciation yang baik, ternyata bisa menimbulkan kesalahpahaman, bisa menimbulkan satu ketidak efisienan,” lanjutnya.

Saat sudah diterima kerja dalam sebuah perusahaan, tentu kamu tidak akan berhenti di situ saja. Jika kamu ingin mengembangkan karier, naik pangkat, melebarkan ruang lingkup skill yang kamu kuasai,  maka kamu butuh menguasai bahasa Inggris.

“Kalau kita lihat, ternyata rata-rata di Indonesia untuk top management, atau misalnya eksekutif, CEO, dan yang lain-lain, itu mereka memiliki kompetensi yang sangat tinggi di dalam tingkat bahasa Inggrisnya. Jadi 88 persen CEO atau top management itu memiliki bahasa Inggris yang sesuai untuk keterampilan keperluan pekerjaan,” kata Yoshua.

“Berarti apa? bisa jadi salah satu penyebab kenapa kita itu susah untuk naik pangkat, ataupun kita susah untuk diterima di dalam perusahaan yang berbeda. Jadi, satu penghalang utamanya itu adalah kemampuan bahasa Inggris,” lanjut dia.

#Breaking Boundaries September