7 Tanda Pria yang Menyukaimu dengan Cinta Paling Tulus

Endah Wijayanti diperbarui 29 Agu 2023, 14:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Cinta yang tulus bisa diartikan sebagai bentuk cinta yang murni, tulus, dan bebas dari motivasi atau kepentingan pribadi. Di dalam cinta yang tulus ada keikhlasan dan pengorbanan yang tanpa pamrih. Umumnya kamu pun akan merasa tenang, aman, dan nyaman saat seseorang yang bersamamu saat ini mencintaimu dengan tulus.

Memahami setulus apa seseorang menyukaimu mungkin tak mudah tapi tetapi bisa dideteksi dengan meningkatkan kepekaan diri. Saat seorang pria menyukaimu dan mencintaimu dengan hati paling tulus biasanya akan memperlihatkan tanda-tanda berikut ini. Selengkapnya, langsung saja simak uraiannya di bawah ini.

2 dari 8 halaman

1. Dia Suka Memberi tanpa Harapan Balasan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Kiwis

Sejati cinta tulus adalah ketika seseorang mampu memberikan tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan. Seperti yang diungkapkan oleh penulis terkenal, Khalil Gibran, "Cinta tidak pernah meminta, cinta selalu memberi." Dalam cinta yang tulus, kebahagiaan pasangan menjadi prioritas utama, dan kebahagiaan tersebut diukur bukan dari apa yang diterima, tetapi dari apa yang diberikan.

3 dari 8 halaman

2. Dia Menerima Dirimu Apa Adanya dengan Penuh Pengertian

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Kiwis

Psikolog terkenal, Carl Rogers, mengatakan, "Cinta... berarti menerima orang dengan semua kelemahannya, ketidaksempurnaannya, dan mengharapkan pertumbuhannya."

Cinta yang tulus tidak hanya memandang sisi baik dan indah dari pasangan, tetapi juga menerima segala kekurangan dan kesalahan dengan tulus. Ini adalah cinta yang bersifat inklusif, mengasah individu untuk tumbuh dan berkembang bersama.

4 dari 8 halaman

3. Dia Sangat Setia

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/topnatthapon

Ciri penting dari cinta yang tulus adalah kesetiaan yang tak tertandingi. Seperti yang dinyatakan oleh penulis Victor Hugo, "Ketulusan cinta itu seperti matahari; ia mencerahkan serta tak pernah redup."

Cinta yang tulus tidak hanya muncul dalam keadaan baik, tetapi juga tetap berdiri teguh dalam badai dan rintangan. Kesetiaan adalah fondasi yang kokoh dari cinta yang sejati.

5 dari 8 halaman

4. Dia Memiliki Empati yang Dalam

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/topnatthapon

Empati adalah inti dari cinta yang tulus. Dalam perkataan psikolog terkenal, Daniel Goleman, "Empati adalah kunci untuk menjaga hubungan tetap hidup, baik itu hubungan pribadi atau profesional."

Cinta yang tulus melibatkan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan serta pengalaman pasangan. Dengan empati yang dalam, kita mampu terhubung lebih intim dengan orang yang kita cintai.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Dia Memperhatikan Kepentinganmu

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/topnatthapon

Cinta yang tulus selalu mengutamakan kepentingan pasangan di atas ego pribadi. Seperti yang dikemukakan oleh penulis Paulo Coelho, "Cinta bukanlah mengorbankan diri kita sendiri demi orang yang kita cintai, tetapi tentang mengorbankan apa yang kita miliki demi kebahagiaan orang yang kita cintai."

Tidak ada ruang bagi keegoisan dalam cinta yang tulus; yang ada hanyalah usaha untuk membuat pasangan merasa dihargai dan dicintai.

7 dari 8 halaman

6. Dia Senantiasa Menghadirkan Rasa Aman dan Nyaman

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/loreanto

Cinta yang tulus menciptakan lingkungan yang penuh rasa aman dan nyaman. Psikolog terkenal, John Bowlby, mengemukakan bahwa hubungan yang mendalam dan aman membentuk dasar dari perkembangan individu yang sehat. Cinta yang tulus memberikan ruang bagi setiap individu untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa takut dihakimi atau ditolak.

8 dari 8 halaman

7. Dia Memperlihatkan Keinginan untuk Bisa Tumbuh Bersama

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Dragon+Images

Cinta yang tulus mendorong pertumbuhan dan perkembangan bersama. Seperti yang diungkapkan oleh penulis Anaïs Nin, "Aku ingin tumbuh bersamamu. Aku ingin tumbuh bersamamu, tak peduli dalam arah apa." Cinta yang tulus adalah dorongan untuk selalu menjadi lebih baik, bersama-sama menghadapi tantangan, dan merayakan pencapaian bersama.

Ketika kita mampu memberi tanpa harapan, menerima dengan penuh pengertian, setia dalam kesetiaan, memiliki empati yang dalam, mengutamakan pasangan, menciptakan rasa aman, dan mendorong pertumbuhan bersama, kita telah memahami esensi dari cinta yang tulus.

Cinta yang tulus juga biasnaya akan selalu diwarnai dengan rasa hormat dan penghargaan. Seperti yang diungkapkan oleh penulis Antoine de Saint-Exupéry bahwa, "Cinta tidak berarti saling menatap, tetapi saling melihat bersama ke arah yang sama."