Fimela.com, Jakarta Fokus merupakan salah satu kemampuan otak dalam melakukan tugas ataupun hal dengan baik dan benar. Semakin fokus maka kamu akan lebih mudah untuk berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugas dan hal yang kamu kerjakan. Akan tetapi, setiap orang kesulitan untuk fokus terhadap hal atau tugas yang diberikan. Studi menunjukkan bahwa rata-rata anak berusia 4 sampai dengan 5 tahun telah menunjukkan fokus terhadap tugas serta tanggung jawab yang diberikan.
Akan tetapi di zaman teknologi yang berkembang ini, menjadi tantangan tersendiri untuk melatih fokus anak. Kecepatan teknologi seperti gadget yang terus berkembang ini dapat menjadi distraksi tersendiri untuk membuat fokus anak hilang serta sulit untuk berkonsentrasi. Akibatnya, anak dapat mengabaikan tugas dan tanggungjawab yang diberikan serta lebih asyik dengan dunianya sendiri.
Untuk menghindari hal tersebut berikut Fimela rangkum 5 cara yang dapat bantu tingkatkan fokus anak.
Apa saja yang menjadi penghambat anak untuk fokus?
Dari pengertian fokus kan kita dapat menyimpulkan bahwa fokus merupakan kemampuan menyelesaikan tugas atau tanggungjawab dengan baik. Dengan fokus yang baik time management pun akan menjadi lebih bagus dan tidak membebankan diri. Tetapi, saat ini banyak sekali hal-hal yang menjadi hambatan untuk tetap fokus.
Hal-hal yang menghambat anak untuk fokus antara lain:
- Melihat orang di sekitar bermain gadget sehingga anak tertarik untuk memainkan gadget di tengah tugas yang belum selesai
- Lingkungan yang tidak kondusif seperti bising kendaraan dapat ganggu konsentrasi anak
- Tugas yang tidak menarik dan monoton membuat anak cepat bosan dan hilang fokus
- Kurangnya istirahat membuat anak kelelahan dan sulit untuk berkonsentrasi
- Gangguan kesehatan pada anak seperti ADHD
Anak-anak masih senang dengan hal-hal yang tidak monoton, masih senang dengan lingkungan yang nyaman serta belajar sambil bermain. Hal ini wajar karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan. Dalam proses pertumbuhan seorang anak, kita sebagai orangtua tidak dapat memaksa kehendak untuk membiarkan anak menyelesaikan tanggung jawab dan tugasnya. Jika anak menyelesaikan tugas maupun tanggung jawab dengan paksaan dan penuh tekanan, anak akan menjadi stres. Sebaiknya kamu sebagai orangtua gunakan cara-cara menarik yang dapat membantu tingkatkan fokus anak.
5 Cara untuk tingkatkan fokus anak
1. Selesaikan tugas dengan cara yang interaktif dan menyenangkan
Tahukah kamu tidak jarang tugas yang diberikan pada anak sangatlah monoton dan repeatable. Artinya pemberian tugas tersebut dilakukan secara berulang-ulang dan membuat anak bosan. Hal ini lah yang menyebabkan fokus anak hilang.
Untuk mengatasi hal ini, cobalah kamu ajak untuk selesaikan tugas dengan cara interaktif. Misalnya ketika anak sedang mendapatkan tugas untuk mengenal benda-benda di sekitar seperti buah dan sayur misalnya. Kamu bisa mengajak anakmu untuk pergi ke pasar ataupun supermarket untuk melihat-lihat berbagai macam buah dan sayur yang beragam. Selain memperkenalkan pada anak, kamu juga bisa berikan informasi mengapa buah dan sayuran tersebut sehat dan baik untuk dikonsumsi.
Dengan menyelesaikan tugas secara interaktif dan menyenangkan, kemampuan fokus dan daya menyerap informasi anak akan meningkat.
2. Kurangi distraksi agar fokus anak tidak teralihkan
Saat ini gadget menjadi distraksi utama mengapa anak-anak zaman sekarang tidak dapat fokus terhadap hal yang harus dikerjakan.
Terlalu sering memberikan gadget pada anak akan mengakibatkan konsentrasi anak menurun serta hilangnya fokus anak atas apa yang sedang dikerjakan. Anak akan lebih sering mengikuti konten-konten yang disajikan pada gadget dan mengabaikan tanggungjawab yang diberikan.
Karena ini gadget bisa menjadi senjata makan tuan jika pemberiannya tidak dibatasi dengan baik. Anak akan semakin terdistraksi. Maka dari itu, batasan screen-time sangat penting.
3. Atur waktu tenggat selesai tugas maupun tanggungjawab yang diberikan pada anak
Cara ketiga yang dapat meningkatkan fokus anak adalah berikan waktu tenggat penyelesaian tugas maupun tanggungjawab. Dengan ini, anak akan belajar bagaimana time management yang baik sehingga tugas maupun tanggungjawab tersebut tidak akan membebani diri mereka.
Langkah yang bisa kamu lakukan adalah set timer misalnya untuk tugas yang ringan bisa kamu berikan waktu 20-25 menit kemudian ajak anak mengobrol dan berikan briefing sebelum mengerjakan tugas. Kamu dapat memperkenalkan apa itu time management dengan beri alasan mengapa time management harus diatur dengan baik. Berikan contoh dampak baik dan buruk dari penyelesaian tugas yang baik dan buruk. Anak akan berusaha memahami dan dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Dengan memperkenalkan time management sejak dini akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan anak. Anak akan menjadi lebih aktif dan dapat mengembangkan potensi dirinya.
4. Berilah waktu istirahat di antara waktu penyelesaian tugas agar anak tidak lelah
Salah satu tanda kehilangan fokus adalah kurang istirahat. Hal ini mungkin yang dialami oleh si kecil. Waktu istirahat yang kurang dapat membuat anak menjadi kelelahan dan sulit untuk berkonsentrasi. Akibatnya tugas yang dikerjakan menjadi terbengkalai.
Usia anak yang beragam juga memiliki waktu istirahat yang berbeda. Dilansir melalui laman resmi Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, anak-anak membutuhkan waktu istirahat. Waktu siang ini berfungsi untuk mengistirahatkan tubuh agar beban pekerjaan yang diberikan tidak membebani tubuh. Untuk anak berusia 3 sampai dengan 6 tahun membutuhkan waktu tidur 11-13 jam termasuk tidur siang, untuk anak berusia 6 sampai dengan 12 tahun waktu tidur ideal yang dibutuhkan adalah 10 jam.
Dengan waktu tidur yang cukup, suplai energi yang masuk ke otak akan membantu anak meningkatkan fokus dan membuat anak dapat menyerap informasi dengan baik. Maka dari itu kamu coba sesuaikan kembali waktu tidur anak ya.
5. Hal paling penting: ajak anak lakukan aktivitas fisik agar membantu meningkatkan fokus
Selain istirahat yang cukup, aktivitas fisik juga dapat membantu anak meningkatkan fokus dan tingkatkan konsentrasi dengan baik. Mengapa? Otak manusia memiliki hormon bernama hormon endorfin. Hormon ini akan membantu anak untuk memberikan perasaan senang dan nyaman. Ketika anak dalam kondisi nyaman dan senang, tugas dan tanggung jawab yang diberikan dapat selesai dengan cepat.
Untuk aktivitas fisik sendiri kamu bisa melakukan olahraga bersama anak seperti bersepeda, berlari, panjat tebing, berenang, dan jenis olahraga lain. Tubuh yang segar juga akan mempengaruhi kesehatan jiwa yang baik. Tidak hanya itu, dengan melakukan aktivitas fisik nutrisi yang masuk ke otak seperti oksigen dan membantu meningkatkan fokus anak.
Setelah berolahraga, badan akan menjadi lebih rileks dan anak siap untuk menyelesaikan tugas maupun tanggung jawab yang diberikan.
Penulis: Tisha Sekar Aji
Hashtag: #Timeless