Fimela.com, Jakarta Otak adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang tersusun dari miliaran sel saraf dan sejumlah jaringan pendukung, yang saling terhubung untuk mengatur sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh. Tahap perkembangan otak dimulai sejak anak berada di dalam kandungan.
Ahli menyatakan perkembangan otak anak sangat pesat pada usia emas atau golden age, yaitu sejak dilahirkan hingga usia lima tahun. Untuk itu, penting bagi orang tua agar dapat memahami setiap tahapnya. Pada masa awal kehamilan, pembentukan fondasi otak mulai berkembang menjadi otak dan saraf tulang belakang yang terus berkembang seiring bertambahnya usia kehamilan. Perkembangan otak merupakan bagian dari perkembangan kognitif dan mencakup kemampuan berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.
Kemampuan intelektual anak merupakan hasil dari kompleksitas kerja sirkuit otak yang terbentuk dan berkembang sejak masa kanak-kanak. Semakin kompleks sirkuit otak yang terbentuk, maka kemampuan anak untuk belajar dan mengembangkan kecerdasannya semakin besar. Fungsi sistem imun tubuh yang umumnya dikenal sebagai sistem pertahanan tubuh dari serangan virus atau bakteri, ternyata memiliki peranan dalam perkembangan otak.
What's On Fimela
powered by
Peran Bagian Otak
Otak manusia terdiri dari beberapa bagian yaitu otak besar, otak kecil, otak tengah, dan sumsum otak. Dilansir dari klikdokter.com, berikut fungsi dan peranan bagian otak:
1. Otak besar
Otak besar memiliki peran dalam mengendalikan berbagai aktivitas yang terkait dengan kemampuan kognitif seperti memori, kecerdasan, pertimbangan, dan kesadaran.
2. Otak tengah
Otak tengah berfungsi mengatur respons refleks mata dan pendengaran.
3. Otak kecil
Otak kecil berperan dalam mengelola koordinasi tubuh, serta postur tubuh.
4. Sumsum otak
Sumsum otak memiliki peran dalam menghubungkan sinyal saraf dari tulang belakang ke otak, mengontrol proses pernapasan, tekanan darah, detak jantung, dan pencernaan.
Perkembangan otak anak dapat mengalami gangguan akibat berbagai macam hal. Kondisi ini nantinya juga tergantung pada bagian otak yang terpengaruh. Ciri perkembangan otak yang tidak optimal dapat dilihat dari gangguan motoriknya seperti gerakan yang tidak seimbang dan terkontrol, keterlambatan melakukan gerakan motorik, gangguan dalam berbicara dan merespons, hingga gangguan emosional.
Penyebab Otak Tidak Berkembang Optimal
Perkembangan otak yang tidak optimal dapat menyebabkan sejumlah penyakit. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan perkembangan otak meliputi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), cerebral palsy, mikrosefali, dan gangguan perkembangan lainnya. Sel otak yang tidak berkembang secara optimal bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
Mutasi gen
Mutasi gen yang menyebabkan kelainan dalam perkembangan otak dapat terjadi baik sebelum bayi lahir maupun dalam kandungan. Hal ini menyebabkan gangguan seperti cerebral palsy.
Gangguan prenatal
Selama masa perkembangan janin, gangguan dalam perpindahan sel otak atau proses diferensiasi sel otak dapat memengaruhi perkembangan otak. Stroke janin terjadi akibat adanya gangguan aliran darah pada janin dalam kandungan.
Infeksi selama kehamilan
Infeksi yang menular pada janin selama masa kehamilan, terutama infeksi yang memengaruhi sistem saraf dapat memengaruhi perkembangan otak dan janin.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan seperti paparan zat beracun, radiasi, dan komplikasi selama kehamilan atau setelah kelahiran dapat memainkan peran dalam menyebabkan gangguan perkembangan otak.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesAgustus