Fimela.com, Jakarta Edukasi seks mungkin masih sesuatu yang dianggap tabu oleh beberapa orang. Tak sedikit yang menganggap pengetahuan seks merupakan hal yang tidak baik untuk dibicarakan. Padahal, pengetahuan seksual, khususnya untuk remaja adalah sebuah pengetahuan bekal yang penting sebelum mereka beranjak dewasa.
Dalam konteks edukasi seks pada remaja, peran orang tua lah yang memegang kunci penting dalam penyampaiannya. Akan tetapi, seringkali rasa malu antara orang tua dengan anak yang justru penyampaian informasi sulit tersampaikan.
Remaja merupakan proses pendewasaan pada anak-anak yang pasti dilalui oleh setiap orang. Pada fase tersebut, mental seseorang masih dikatakan belum stabil dan masih dalam proses menemukan jati dirinya masing-masing. Untuk itu, edukasi seks menjadi penting bagi kalangan remaja.
What's On Fimela
powered by
Pemahaman Edukasi Seks antara Orang Tua dengan Anak
Biasanya memang, dalam fase tersebut, remaja akan mencoba berbagai macam hal yang seringkali tidak sepatutnya mereka rasakan. Apabila salah langkah, para remaja biasanya akan terjerumus dalam sesuatu yang salah, termasuk ke dalam konteks seksual ini.
Oleh karena itu, peranan orang tua untuk mengawasi anak remajanya di lingkungan rumah menjadi sesuatu yang sangat krusial. Mungkin pengetahuan akan seks sudah banyak dilakukan oleh pihak sekolah di tingkat menengah pertama sampai menengah atas/kejuruan. Namun, tidak dapat menjamin seorang remaja paham terhadap apa yang disampaikan.
Mungkin memang benar bahwa membicarakan soal pengetahuan seks pada remaja itu proses yang sulit, tetapi lebih sulit lagi untuk seorang remaja menghindari hal-hal negatif di dalamnya. Topik seputar seks tersebut dapat dijumpai di mana saja, baik di berita, film, buku bacaan, televisi, dan sebagainya.
Tips bagi Orang Tua untuk Komunikasi Edukasi Seksual pada Remaja
Dilansir dari MayoClinic.org, terdapat beberapa cara yang dapat orang tua lakukan untuk bisa menyampaikan edukasi seksual terhadap remaja agar obrolan terasa lebih santai dan tidak canggung. Berikut di antaranya :
1. Manfaatkan Momen dengan Remaja
Seringkali topik atau pembahasan soal seks muncul dari acara hiburan seperti film atau lagu. Hal tersebut menjadi kesempatan Anda untuk memulai pembicaraan dengan anak remaja. Manfaatkan momen ketika Anda sedang berkendara bersama atau sedang berbelanja di toko untuk membicarakan topik seks dengan mereka.
2. Berbicaralah pada Remaja dengan Rutin
Pembicaraan mengenai edukasi seks tidak akan tuntas hanya dengan sekali atau dua kali pembicaraan. Edukasi seks memiliki tingkatan-tingkatannya tersendiri. Rutin lah berbicara dengan remaja Anda sesuai dengan porsi diusia mereka.
3. Jujur dan Langsung (to the point)
Jangan pernah Anda menutup-nutupi atau sampai berbohong terkait edukasi seksual terhadap remaja. Mereka akan mempercayai hal tersebut dan akan sangat berbahaya jika menemui situasi-situasi yang menuntut mereka mengetahui pengetahuan seksualnya. Pembicaraan yang berbelit dan menggunakan istilah yang sulit juga tidak baik, bicaralah langsung ke topik permasalahan (to the point).
4. Bayangkan Sudut Pandang Remaja
Hal ini sering luput terjadi dan dianggap sebagai sesuatu yang remeh. Padahal cara pemahaman remaja dan orang tua sangat berbeda. Ketika membangun obrolan dengan remaja Anda, coba lah mengerti dan paham dari sudut pandang mereka.
5. Obrolan harus Berdasarkan Fakta
Ketika Anda berbicara dengan anak remaja yang tingkat rasa ingin tahunya sangat tinggi, coba untuk berbicara berdasarkan riset atau jurnal terkait. Studi kasus lapangan akan lebih mudah dipahami oleh mereka dibanding hanya dengan teori-teori saja
Itulah beberapa tips yang bisa Anda coba untuk berbicara dengan anak remaja Anda agar pembicaraan seputar edukasi seks terdengar tidak canggung. Sebagai orang tua, kewajiban mengawal anak remaja Anda untuk tidak terjerumus ke dalam sesuatu yang mereka tidak ketahui.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesAgustus