5 Alasan Seseorang Memilih Bertahan di Hubungan Menyakitkan

Mimi Rohmitriasih diperbarui 23 Agu 2023, 10:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang tentu mendambakan hubungan asmara yang bahagia, penuh cinta dan kasih sayang di dalamnya. Siapapun juga menginginkan hubungan yang membuatnya merasa aman serta nyaman. Sayang, harapan terkadang hanya sekedar harapan. Tak sedikit orang yang nyatanya berada di hubungan toxic, sering menyakitkan dan mengecewakan. Dan yang lebih disayangkan lagi, beberapa orang justru memilih bertahan pada hubungan ini. 

Bertahan pada hubungan toxic atau menyakitkan tak akan dilakukan seseorang tanpa alasan. Mengutip dari laman yourtango.com, ada beberapa alasan paling umum dan mendasari yang membuat seseorang memilih bertahan pada hubungan yang justru membuatnya kecewa, marah dan jauh dari kata bahagia. Adapun alasan tersebut antara lain sebagai berikut.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Takut Kesepian

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Ike louie Natividad

Alasan pertama yang paling banyak terjadi adalah takut kesepian. Seseorang memilih bertahan pada hubungan menyakitkan karena ia tak ingin orang lain menganggapnya tak laku karena tak memiliki pasangan. Ia sangat takut sendirian, takut tak memiliki pasangan seperti orang lain pada umumnya, membuat seseorang menjalin hubungan yang tidak pernah membuatnya bahagia. Orang-orang ini pada dasarnya sangat takut jika dirinya kesepian tanpa pasangan.

3 dari 6 halaman

Tidak Bisa Mencintai Dirinya Sendiri

Ilustrasi pasangan sedih/copyright shutterstock.com/Afif Haryanti

Orang yang memilih bertahan pada hubungan menyakitkan, umumnya adalah orang-orang yang tak bisa mencintai dirinya sendiri dengan baik. Orang ini tak tahu bagaimana memperlakukan dirinya dengan sebaik mungkin. Ia lupa bahwa sebelum mencintai orang lain, sebelum membahagiakan orang lain, penting baginya untuk mencintai diri sendiri dan menciptakan kebahagiaannya sendiri. 

4 dari 6 halaman

Merasa Bersalah Atas Apa yang Terjadi

ilustrasi pasangan cinta/photo created by cookie_studio - www.freepik.com

Saat seorang merasa bersalah atas apa yang terjadi dan terus menerus menyalahkan diri sendiri, ini yang kemudian membuatnya bertahan di hubungan menyakitkan. Orang ini merasa bahwa ia tak layak mendapat cinta indah dan bahagia karena dirinya sendiri. Ia terlalu percaya jika adanya masalah dalam hubungan, sumber utamanya adalah dia. Baginya, pasangan berlaku kasar atau toxic padanya karena memang ia pantas melakukannya karenanya.

5 dari 6 halaman

Keluarga

Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar/coopyright shutterstock.com/LightField Studios

Sejauh ini tak sedikit orang yang bertahan pada hubungan menyakitkan dengan alasan keluarga. Mereka tak ingin anak, orangtua dan orang di sekitarnya kecewa dengan hubungannya yang berakhir begitu saja. Walau harus menahan sakit dan kecewa sendirian, keluarga menjadi alasan kenapa ia harus lebih kuat dan mau bertahan. Padahal nih ya, jika kamu tak bahagia dengan hubunganmu, bisa jadi keluarga yang tahu segalanya akan jauh lebih tak bahagia.

6 dari 6 halaman

Menganggap Sebagai Takdir

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Tidak sedikit orang yang menganggap rasa sakit dan kecewanya dalam hubungan adalah takdir yang harus ia terima. Ia percaya bahwa itu jalan hidupnya dan ia harus pasrah dengan segalanya. Padahal, Tuhan tak pernah memberikan takdir buruk bagi hambanya selama ia mau berusaha dan kerja keras memperbaiki takdir tersebut. Saking traumanya seseorang atas perlakuan buruk pasangan, ia enggan angkat bicara dan memperbaiki segalanya. 

Itulah sekian alasan kenapa seseorang kerap bertahan pada hubungan menyakitkan. Bahagia tidaknya kamu di dalam sebuah hubungan, itu tergantung bagaimana sikap dan kebijaksanaanmu Sahabat Fimela. Jangan ragu keluar dari hubungan toxic dan temukan bahagiamu sendiri ke depannya. Semoga informasi ini bermanfaat.