Turun Gunung, Tyo Nugros Unjuk Sisi Idealisme Lewat Project Direct Action

Rivan Yuristiawan diperbarui 23 Agu 2023, 06:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Mantan drummer grup band Dewa 19, Tyo Nugros membuat gebrakan baru dalam perjalanan karirnya sebagai musisi. Cukup lama vakum dari hingar bingar industri musik, pria 52 tahun itu muncul dengan sesuatu yang lebih segar lewat grup duo bernama Direct Action.

Tak lagi bermusik dengan nuansa pop seperti yang ditunjukkan bersama Dewa 19, Tyo Nugros bersama dengan Joseph Saryuf, sahabat yang menjadi rekan bermusiknya di Direct Action hadir dengan musik bernuansa elektro rock lewat EP bertajuk Polydemic. Bagi Tyo, kolaborasinya dengan Joseph Saryuf tak ubahnya sebagai wahana mengekspresikan idealisme bermusik yang selama ini tertahan oleh batasan industri.

"Iya (tempat menuangkan idealisme bermusik). Saya mencoba bermain di segala jenis musik dan di sini saya merasa lebih bisa eksplor di permainan drum saya," ungkap Tyo Nugros di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Perlihatkan Sisi Lain

[Foto/istimewa]

Lebih dari itu, Tyo Nugros mengatakan jika project Direct Action ini pun sekaligus menjadi obat penawar rindu untuk beberapa pihak yang ingin melihat sisi lainnya dalam bermusik. Baginya, Direct Action merupakan tempat bermain baru yang bisa menjadi wahana bersenang-senang dalam bermusik dengan eksplorasi yang tak terbatas.

"Sebenarnya banyak yang menunggu saya untuk main di luar Dewa atau istilahnya turun gunung, apa yang disimpan dikeluarin, ini saatnya mereka mendengarkan saya untuk main seperti ini,“ tambah Tyo.

3 dari 3 halaman

Perluas Wawasan Publik

[Foto/istimewa]

EP Polydemic sendiri merangkum dua buah lagu instrumental bernuansa electro rock berjudul Polydemic dan Masonethics. Meski dituangkan dalam musik yang rumit dan terkesan segmented, namun Tyo berpendapat karyanya besama Joseph Saryuf yang berada dinaungan Shinjitos Collective itu masih tetap bisa dinikmati karena merupakan perluasan musik electro yang belakangan mewabah di publik.

"Semoga band kami dan lagu ini bisa membuka wawasan masyarakat tentang keberadaan musik elektro rock di Indonesia,” pungkasnya.