Melaney Ricardo Ungkap Kondisi Dirinya Pasca Operasi Angkat Rahim, Akui Lebih Bugar dan Berat Badan Kembali Ideal

Lanny Kusuma diperbarui 18 Agu 2023, 16:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Melaney Ricardo baru-baru ini menunjukkan kondisi dirinya pasca operasi pengangkatan rahim. Lewat unggahan di TikTok, Melaney menyebut dirinya kini merasa lebih sehat dan bugar, dibanding sebelum mengangkat rahimnya.

"Setelah angkat rahim bisa olahraga kapan aja, karena enggak datang bulan lagi dan berat badan kembali ideal," tulis Melaney Ricardo.

Soal kondisi dirinya pasca pengangkatan rahim, presenter 42 tahun itu menyebut dirinya masih bisa menikmati hubungan suami-istri. "Masih bisa berhubungan suami-istri karena telur indungnya enggak diangkat," ucap Melaney Ricardo.

 
What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Tak Percaya Diri

Melaney Ricardo [Foto: Instagram.com/melaney_ricardo]

Sebelum melakukan operasi pengangkatan rahim, Melaney mengaku dirinya sempat tak percaya diri karena wajahnya berjerawat dan tubuhnya mudah gemuk, dan sering kelelahan.

Atas keputusan yang diambil, Melaney mengaku sangat bersykur dirinya memiliki keberanian untuk melakukan perubahan besar pada tubuhnya.

"Bersyukur berani ambil keputusan besar.. Hidup tanpan rahim! Demi sehat dan mau hidup panjang umur supaya bisa bersama selalu dengan keluarga kecilku," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Masalah Saat Menstruasi

Melaney Ricardo. (Foto: Instagram @melaney_ricardo)

Keputusan Melaney untuk melakukan pengangkatan rahim pun bukan tanpa alasan. Melaney menyebut kondisi dirinya begitu kesakitan saat menstruasi.

"Dulu sering banget migrain, karena setiap menstruasi darah keluar banyak, saat bekerja sering menahan sakit mens yang luar biasa," ujar Melaney.

Selain itu, terkait pengangkatan rahimnya, Melaney juga didiagnosis adenomyosis. Dikutip dari laman Alodokter, Jumat (18/7/2023), adenomyosis adalah ketika jaringan endometrium atau lapisan permukaan rongga rahim tumbuh di dalam dinding oto rahim.

Meski umunnya tidak berbahaya, namun konsisi tersebut bisa menimbulkan nyeri, pendarahan, bahkan bisa memperburuk kualitas hidup penderitanya.