Fimela.com, Jakarta Tidak hanya orang dewasa, bayi juga dapat mengalami jet lag ketika berpergian jauh. Jet lag merupakan gangguan pada pola tidur seseorang akibat perbedaan zona waktu setelah melakukan perjalanan panjang. Gejala jet lag yang paling banyak dijumpai adalah sulit tidur di malam hari dan rasa lelah di siang hari.
Bayi yang mengalami jet lag biasanya ditandai dengan gejala sulit tidur, gelisah, dan menjadi lebih rewel. Bepergian ke tempat jauh dengan durasi perjalanan yang panjang dapat merubah rutinitas tidur bayi. Hal ini menyebabkan bayi merasa kurang nyaman karena kurangnya waktu tidur tersebut.
Namun Sahabat Fimela tidak perlu khawatir, karena jet lag bersifat sementara dan hanya berlangsung selama beberapa hari pada bayi sebelum dapat beradaptasi kembali. Dengan memahami rencana perjalanan sebelumnya dan mengetahui tanda gejalanya, jet lag pada bayi dapat diatasi. Berikut beberapa cara yang bisa Sahabat Fimela lakukan untuk mengatasi jet lag pada bayi:
Cara Mengatasi Jet Lag pada Bayi
Persiapan sebelum perjalanan
Cobalah untuk merubah jadwal tidur bayi secara bertahap beberapa hari sebelum waktu keberangkatan dan sesuaikan dengan zona waktu tujuan. Hal ini juga berlaku pada jadwal pemberian makan bayi, berilah makan bayi pada waktu yang sesuai dengan zona waktu tujuan.
Atur pola tidur di tempat tujuan
Sesampainya di tujuan, usahakan segera sesuaikan pola tidur bayi dengan waktu setempat. Jaga bayi untuk terus bergerak dan aktif pada siang hari agar untuk membantunya menyesuaikan diri dengan ritme sikardian bayi dan lingkungan sekitarnya.
Ajak beraktivitas di luar ruangan
Bawa bayi ke luar rumah saat matahari bersinar. Paparan sinar matahari ini akan memudahkan bayi beradaptasi dengan lingkungan barunya. Hindari cahaya terang pada malam hari untuk membantu tubuh bayi memproduksi hormon melatonin yang mengatur tidur.
Bantu Bayi Beradaptasi dengan Lingkungan Baru
Perhatikan kenyamanan bayi
Seperti yang telah disampaikan, jet lag akan menyebabkan bayi mengalami kesulitan tidur. Oleh sebab itu, pastikan lingkungan hidur bayi nyaman, gelap, dan tenang. Sahabat Fimela juga dapat memandikan bayi dengan air hangat agar ia merasa lebih relaks. Gunakan suara atau gerakan yang menenangkan jika bayi kesulitan tidur.
Konsisten
Ketika bepergian, siapkan benda-benda yang biasa ada pada saat tidur, lakukan rutinitas tidur seperti biasanya, misalnya membacakan buku sebelum tidur dan menyanyikan lagu pengantar tidur. Upayakan konsistensi dalam rutinitas tidur dan waktu makan.
Sabar dan fleksibilitas
Proses penyesuaian ini membutuhkan waktu, jadi bersabarlah dan berikan bayi beberapa hari untuk kembali normal. Jika bayi terjaga di malam hari, cobalah untuk tetap tenang dan tenangkan bayi dengan lembut tanpa memberikan bayi rangsangan yang terlalu kuat.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesAgustus