Suntik Kromosom: Kulit Cerah Seketika

Fimela Reporter diperbarui 01 Sep 2023, 20:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Suntik kromosom telah menjadi hal yang populer terutama bagi kalangan wanita. Mereka rela mengeluarkan biaya hingga puluhan juta rupiah untuk menjalani terapi ini. Suntik kromosom dinilai memberikan banyak manfaat terutama pada efek kecantikan. Namun di sisi lain, ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.

Suntik kromosom atau infus kromosom melibatkan injeksi cairan yang mengandung campuran stem cell dan Vitamin C. Dilansir dari klikdokter.com oleh dr. Adeline Jaclyn, tindakan ini bertujuan untuk menghambat aktivitas gen SLC24A5 yang terdapat pada kromosom 15. Gen ini memiliki peran penting dalam menentukan jumlah dan aktivitas sel melanosit, yang bertanggung jawab atas produksi pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit.

Aktivitas gen SLC24A5 yang terhambat dapat membuat kulit menjadi lebih cerah. Namun, efek penghambatan gen SLC24A5 hanya berlaku pada melanosit kulit, sehingga warna mata dan rambut tidak terpengaruh. Suntik kromosom ini pun diyakini dapat memberikan nutrisi tambahan pada kuku dan rambut.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Manfaat Suntik Kromosom

Suntik kromosom dianggap ampuh untuk mengatasi masalah pigmentasi kulit. (Foto: Unsplash/Samuel Ramos)

Suntik kromosom pertama kali diperkenalkan di Swiss pada tahun 2005 dan kemudian menyebar ke berbagai negara termasuk Korea Selatan pada tahun 2014. Kandungan gen dalam suntik kromosom diklaim sebagai agen pemutih kulit yang sangat efektif, aman, dan kuat. Penggunaan suntik kromosom terbukti klinis dapat membantu mengatasi masalah kulit gelap dan pigmentasi tidak merata.

Selain membuat kulit tampak lebih putih, suntik kromosom memiliki efek kesehatan lain seperti dapat memperbaiki sel dan meregenerasi jaringan kulit, memperbaiki fungsi jaringan tubuh yang menua, mendukung kesehatan rambut, mengembalikan elastisitas kulit, meningkatkan daya ingat, menahan penyebaran sel melanosit, meningkatkan daya tahan tubuh, serta menghilangkan atau memudarkan bekas luka.

Prosedur pemberian suntik kromosom melibatkan campuran obat yang mengandung gen penghambat SLC24A5 dengan sekitar 100 cc larutan garam, dan ini akan diinfuskan selama 15-30 menit. Dosisnya bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing individu dan hasil yang diinginkan. Penyuntikan bisa dilakukan setiap hari atau dua hari sekali selama periode tertentu. Biasanya, terapi minimal diberikan sembilan kali untuk hasil optimal, dan efeknya dapat bertahan hingga 6-8 tahun.

3 dari 3 halaman

Efek Samping Suntik Kromosom

Suntik kromosom harus dilakukan atas pengawasan dokter (Foto: Unsplash/Camille Brodard)

Sebelum memilih untuk menjalani prosedur ini, ada beberapa kelompok yang tidak dianjurkan menerima suntik kromosom, seperti ibu hamil atau menyusui, serta individu yang memiliki hipersensitivitas atau alergi terhadap komponen yang ada dalam suntik kromosom.

Efek samping dan risiko terkait suntik kromosom belum sepenuhnya dipahami karena kurangnya penelitian manusia yang memadai. Namun, terdapat beberapa efek samping suntik kromosom yang mungkin dapat terjadi, seperti:

  • Efek ketagihan
  • Menimbulkan gangguan lambung
  • Munculnya reaksi alergi

Penting untuk dicatat bahwa tindakan medis seperti suntik kromosom harus dilakukan dengan hati-hati dan atas pengawasan dokter yang berkualifikasi. Selama menjalani terapi, disarankan untuk menghindari konsumsi makanan laut dan alkohol sebagai bagian dari perawatan yang komprehensif. Perlu diingat untuk selalu berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, terutama mengingat tingkat ketidakpastian yang masih ada mengenai keamanan dan efektivitasnya.

Penulis: Maritza Samira

#BreakingBoundariesAgustus