Kisah Eugenia Cooney, Kreator Konten yang Bertubuh Sangat Kurus karena Idap Gangguan Makan Pernah Diboikot hingga Dibawa Paksa ke RS Jiwa

Annissa Wulan diperbarui 14 Agu 2023, 12:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Seorang kreator konten bernama Eugenia Cooney baru-baru ini menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, setelah ia mengunggah sebuah video di akun TikTok-nya, netizen justru dibuat khawatir dengan penampakan tubuhnya yang sangat kurus.

Dalam klip video yang dibagikannya dan telah ditonton lebih dari 16,8 juta kali sejak diunggah pada 21 Juli, menunjukkan Eugenia Cooney mengenakan pakaian berwarna serba pink merona, terinspirasi dari film Barbie. "Hiii im Barbie," tulisnya di bagian caption.

Namun, kemunculannya ini justru membuat netizen khawatir. Banyak netizen membanjiri kolom komentar dengan keprihatinan.

Eugenia Cooney menghilang dari internet pada Februari 2019 untuk fokus pada kesehatannya. Ia muncul kembali pada bulan Juli dalam film dokumenter berdurasi 1 jam yang diunggah oleh Shane Dawson, salah satu kreator konten paling poluler di YouTube, dan sejak saat itu, saluran Eugenia Cooney kembali seperti biasa, ia membagikan tutorial kecantikan dan sesi tanya jawab.

Dalam video ini, ia mengakui bahwa dirinya mengalami gangguan makan atau anoreksia dan pergi ke rehabilitasi. Lebih jauh lagi, di tahun 2016, beberapa penggemarnya memohon kepada Eugenia Cooney untuk mencari bantuan atas masalah anoreksia yang dihadapinya.

Sebuah petisi, yang sekarang telah dihapus, dimulai di change.org oleh beberapa penonton yang menyerukan agar Cooney dilarang tampil di YouTube karena penampilan tubuhnya yang terlalu kurus.

"Ia bisa jadi tidak sengaja memengaruhi pemirsanya, tapi menunjukkan lebih dari 50% tubuhnya dalam video dan gambarnya tidak membantu apapun pada perempuan dengan anoreksia atau gangguan makan," bunyi petisi tersebut.

Di tahun 2019, Eugenia Cooney berbicara dengan PAPER Magazine tentang perjalanan hidupnya. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah mencoba menyakiti siapapun.

"Saya tidak pernah mencoba menyakiti siapapun atau meminta mereka menurunkan berat badan. Tapi sampai sekarang orang masih menuduh dan mengira kamu memiliki niatan buruk. Akan sangat bagus jika internet mencoba untuk bersikap positif kepada orang-orang. Jika mereka khawatir, meskipun orang tersebut mungkin tidak segera mendengarkan, menunjukkan kepedualian dengan cara yang lebih baik akan jauh lebih baik," ungkap Eugenia Cooney.

Ia juga menambahkan bahwa saat orang berjuang melawan gangguan makan atau penyakit mental, ini bukan sesuatu yang mereka pilih. Awalnya, Cooney mengakui sulitnya untuk mencari bantuan dan ia mulai berpikir untuk meminta bantuan saat ibunya menangis di suatu pagi.

What's On Fimela
Eugenia Cooney. Foto: Instagram.
Eugenia Cooney. Foto: Instagram.
2 dari 4 halaman

Pernah dijebak oleh teman-temannya dan dibawa paksa ke pusat rehabilitasi

Eugenia Cooney. Foto: Instagram.

Dalam sebuah video yang dibatikan oleh YouTuber dan terapis Kati Morton, Eugenia Cooney menceritakan tentang bagaimana ia berakhir dijebak oleh teman-temannya. Beberapa hari setelah Cooney memikirkan untuk mencari bantuan, ia diundang oleh teman-temannya. Ia tak berpikir apapun, ia hanya mengira bahwa teman-temannya peduli dengannya.

Tapi kemudian ada 2 perempuan yang belum pernah dilihatnya memasuki ruangan dan mulai bertanya tentang kesehatan dan berat badannya. Cooney mengatakan bahwa ia merasa dikhianati oleh teman-temannya.

Dilansir dari insider.com, ini bisa saja Tim Darurat Psikiatri (PET) yang dioperasikan oleh rumah sakit jiwa untuk memulai evaluasi 5150, menurut Departemen Kesehatan Mental Los Angeles. 5150 adalah saat seseorang untuk sementara berkomitmen pada suatu fasilitas karena tanda-tanda penyakit mentalnya diyakini membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain.

Dalam kasus Eugenia Cooney, tim mengikat lengannya dan membawanya pergi dengan tandu. Ia bercerita bahwa tidak banyak bangsal jiwa, jadi setiap bagnsal dibanjiri orang dengan masalah kesehatan mental yang parah dan ini bisa sangat menakutkan bagi seseorang jika mereka ditahan di luar keinginan mereka sendiri.

"Begitu sampai di sana, itu sangat menakutkan, karena kamu akan melihat beberapa hal gila terjadi. Ada banyak orang yang berteriak, ada satu orang yang memberitahuku bagaimana ia baru saja keluar dari penjara daerah," cerita Cooney.

Cooney juga menceritakan bahwa tempat tidurnya sekeras batu dan orang-orang menggedor dinding. Satu orang di dekatnya ditanya apakah mereka masih berpikir untuk menabrak orang dengan mobilnya.

3 dari 4 halaman

Setelah bebas, kebenaran ceritanya dipertanyakan

Eugenia Cooney. Foto: Instagram.

Setelah dibebaskan dari penahanan, Cooney kembali ke Connecticut dan mengikuti program pengobatan gangguan makan seperti yang direkomendasikan oleh dokternya. Ia berada di sana selama 4 minggu, lalu kembali ke internet 5 bulan kemudian.

Tidak semua orang yakin akan kesembuhan Cooney, termasuk Jaclyn Glenn, salah satu teman yang dibicarakan Cooney, mengunggah video tak lama setelah film dokumenter Shane Dawson ditayangkan. Glenn bersama dengan David Michael Frand dan Evangeline DeMuro mengklaim bahwa 5150 adalah satu-satunya pilihan karena mereka telah mencoba bicara dengan Cooney tentang gangguan makannya berkali-kali.

Cooney juga dikatakan telah bersikap kasar kepada ibunya. Kebenaran tentang hal ini masih dipertanyakan, namun ini telah menjadi kepercayaan umum di antara beberapa basis penggemarnya.

4 dari 4 halaman

Apa itu anoreksia?

Menurut Mayo Clinic, anoreksia adalah gangguan makan yang menyebabkan orang terobsesi dengan citra tubuh dan apa yang mereka makan. Credit: pexels.com/Shvets.

Menurut Mayo Clinic, anoreksia adalah gangguan makan yang menyebabkan orang terobsesi dengan citra tubuh dan apa yang mereka makan. Gangguan makan juga mencakup masalah emosional dan perilaku yang membuat penderitanya memiliki persepsi berat badan yang tidak realistis bersamaan dengan ketakutan yang ekstrem akan bertambahnya berat badan atau menjadi gemuk.

Gejala anoreksia termasuk penurunan berat badan yang ekstrem atau tidak mencapai pertumbuhan berat badan yang diharapkan, penampilan kurus, jumlah darah yang tidak normal, kelelahan, insomnia, pusing, rambut tipis atau patah, tidak menstruasi, sembelit dan sakit perut, tekanan darah rendah, intoleransi terhadap dingin, dan dehidrasi. Gangguan ini lebih sering terjadi pada perempuan dan anak perempuan, sementara penyebab pastinya tidak diketahui, dalam banyak kasus, ini karena lingkungan di mana tubuh kurus dipromosikan dalam masyarakat.