Fimela.com, Jakarta Perut akan terasa tidak nyaman jika seseorang tidak dapat buang air besar dalam waktu yang lama. Bukan hanya orang dewasa yang mengalami permasalahan tersebut, tetapi anak-anak juga. Permasalahan pencernaan ini dikenal dengan nama sembelit.
Biasanya anak-anak yang mengalami sembelit tidak tahu bagaimana cara mendeskripsikan apa yang mereka rasakan, khususnya untuk anak-anak yang masih belum bisa berbicara dengan lancar.
Maka dari itu, orangtua harus selalu waspada dengan apa yang dirasakan dan gerak gerik si kecil. Bisa jadi beberapa dari perilaku mereka bisa menjadi tanda kalau mereka terpapar dengan sembelit. Nah, Sahabat FIMELA, berikut adalah gejala dan perawatan yang bisa kalian lakukan saat anak mengalami sembelit.
Gejala
Menurut Healthline.com, anak-anak dari berbagai macam usia akan memiliki gejala yang berbeda-beda saat mengalami sembeli. Maka dari itu berikut ada gejala-gejala sesuai dengan umur anak.
Jika anak kamu masih bayi (dibawah 1 tahun) gejala yang akan mereka rasakan adalah seperti,
- Gerakan usus seperti pelet,
- Kesulitan buang air besar,
- Menangis saat buang air besar,
- Tinja yang keras dan kering
- Jarang buang air besar.
Memiliki gejala yang serupa dengan bayi, balita dari umur 1 sampai 5 tahun akan memiliki gejala yang mirip, tetapi secara detail seperti,
- Tinja yang luar biasa besar,
- Perut terasa keras saat disentuh,
- Pembengkakan peru,
- Perut kembung,
- Bekas darah di kertas toilet (karena robekan kecil di sekitar anus akibat mengejan),
Sedangkan anak-anak yang lebih besar dari umur 5 tahun biasanya akan mengeluh tentang apa yang mereka rasakan dan biasanya akan ada bekas cairan tinja di pakaian dalam mereka.
Perawatan Sembelit
Berdasarkan Healthline.com, ada 3 Tips yang bisa kalian lakukan jika anak kamu mengalami sembelit, berikut adalah cara-cara yang bisa kalian lakukan jika anak kamu mengalami sembelit.
Minum banyak cairan
Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam buang air besar biasanya dikarenakan mereka memiliki jenis tinja yang kering dan keras. Maka dari itu dengan adanya bantuan dari cairan itu akan membantu melembutkan tinja agar bisa dengan mudah melewati saluarn penjernaan. Selain itu, khususnya jus buah, terdapat kandungan pemanis sorbitol yang dapat berfungsi sebagai pencahar.
Cairan yang bisa anak kalian konsumsi adalah seperti air putih dan jus buah. Untuk bayi yang umurnya di atas 4 bulan orangtua bisa memberikan jus buah seperti jus prune, pir, atau apel. Hindari jus pisang dan saus apel.
Untuk bayi yang berumur 6 bulan kalian bisa berikan jus buah kira-kira 2 sampai 4 ons jus buah. Dimana jusnya harus 100 persen jus apel, prune, atau pir sebagai menutambahan saat mereka makan.
Makan makanan tinggi serat
Sudah banyak yang tahu kalau makanan yang banyak mengandung serat dapat membantu melancarkan pencernaan. Hal ini dikarenakan serat dapat menyerap air dan mengirimnya kedalam usus besar dan kemudian tinja yang dihasilkan akan lebih lembut dan besar, sehingga buang air akan jauh lebih lancar dan teratur dari pada sebelumnya.
Makanan tinggi serat yang bisa bayi konsumsi adalah seperti biji-jijian, gandum utuh, dan beras merah. Sedangkan balita bisa mengkonsumsi semua makanan yang balita konsumsi dengan tambahan, seperti apel, stroberi, alpukat, rasberri, brokoli, dan beras porang. Sedangkan anak yang lebih besar bisa makan apapun yang berserat.
Ubah perilaku anak
Semua tindakan tidak akan bisa dilakukan begitu saja, terus mencoba dengan membuat kebiasaan untuk anak. Contohnya dengan balita mengajarkan mereka cara buang air besar dengan pispot. Setelah itu biasakan mereka untuk buang air besar setiap hari setelah makan.
Lakukan saja hal yang sama terhadap anak yang lebih besar. Namun, anak yang lebih besar harus diberikan berbagai macam aktifitas karena aktifitas dapat membantu anak untuk mudah buang air.
Penulis: Fimela Sherly Julia Halim