Fimela.com, Jakarta Tak ada batasan genre untuk para insan kreatif di industri musik Indonesia. Dipha Barus, salah satu musisi yang identik dengan musik bernuansa EDM pun pada kenyataannya bisa menampilkan suguhan spesial dengan berkolaborasi dengan beberapa penyanyi lintas genre dan generasi dalam sajian bertajuk Electrochestra Tiga Masa.
Seperti namanya, Electrochestra merupakan sajian kolaboratif musik bergenre EDM yang identik dengan Dipha Barus dengan alunan orkestra dari AVO yang dipandu Adi Kla Project sebagai music directornya. Mengakomodir para penyanyi dari tiga generasi yakni era 1970an, 1980an dan 1990an, konser yang berlangsung pada Sabtu (5/8/2023) di Basket Hall Senayan itu diramaikan oleh nama-nama besar seperti Fariz RM, Kla Project, Ruth Sahanaya, David Bayu, Sandhy Sondoro, HIVI!, Roy Jeconiah, Eka Deli, dan Eet Sjahranie.
"Saya bangga sekali karya saya diapresiasi banyak orang. Terima kasih," kata Fariz RM sebagai penampil pembuka dengan membawakan lagu Sakura yang dirilis pada tahun 1978.
What's On Fimela
powered by
Penuh Keseruan
Bergeser ke tahun 1980an, Ruth Sahanaya tampil dengan lagu Esok Kan Masih Ada yang merupakan salah satu karya legendaria dari mendiang Utha Likumahuwa. "Luar biasa. Aaya merasa beruntung banget bisa mengenal musisi hebat, seperti lagu ini. Sampai hari ini karya nya masih dikenal dan diapresiasi," kata Ruth Sahanaya dari atas panggung. "Dipha Barus, thank you!," sambungnya kemudian.
Sementara itu, nama Once Mekel, Sandhy Sondoro hingga David Bayu menjadi perwakilan generasi 1990an yang tampil. Bahkan, keseruan terjadi saat David Bayu tampil di atas panggung membawakan lagu Benci Untuk Mencinta dan Posesif yang sempat dipopulerkan oleh Naif, grup band yang membesarkan namanya. Di situ, banyak penonton yang tak sungkan untuk ikut bernyanyi bersama.
Beri Penghargaan
Tak cuma menyuguhkan aksi panggung memukau dari para penampil, dalam kesempatan ini Electrochestra juga memberikan penghargaan kepada tiga musisi yang menjadi perwakikan dari masing-masing generasi. Grup band legendaris, Koes Plus menjadi penerima penghargaan untuk mewakili pelaku musik di era 1970-an.
Selain Koes Plus, Fariz RM juga menerima penghargaan serupa untuk generasi 1980an. Sementara era 1990an, grup band Kla Project dipilih sebagai penerima penghargaan.
"Penghargaan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi Renjana Productions pada para insan musik terbaik Tanah Air yang telah teruji ketahanan dan kesetiaannya dalam berkarya di belantika musik Indonesia," kata Fendy Mugni selaku CEO Renjana Productions.