Pola Makan dan Nutrisi Memiliki Dampak pada Kemampuan Belajar Anak, Kok Bisa?

Fimela Reporter diperbarui 09 Agu 2023, 18:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Makanan adalah hal utama yang paling untuk tubuh. Makanan berperan penting untuk kinerja seseorang terutama pada anak. Sayangnya saat ini banyak makanan yang tersedia di sekolah-sekolah anak justru menghambat kemampuan anak-anak untuk belajar. 

Mengapa demikian? Dilansir dari public school (4/8) Karena makanan tersebut banyak mengandung gula, kafein, bahan kimia dan juga natrium. Menu makanan ini dapat membuat anak menjadi lelah, tidak fokus, sakit-sakitan dan gelisah yang tidak hanya berdampak ke nilai saja namun pada kinerja siswa, suasana hati dan juga perilaku.

2 dari 3 halaman

Kekurangan makanan dan malnutrisi

Ilustrasi Credit: pexels.com/Moana

Banyak anak-anak yang mengkonsumsi kalori namun tidak diimbangi dengan mengkonsumsi vitamin dan mineral yang cukup. Kekurangan mineral dan vitamin menyebabkan efek samping yang merugikan untuk anak. Anak-anak yang memiliki pola makan tidak memadai dapat memiliki lebih banyak masalah dengan kesehatan, pembelajaran akademis dan juga perilaku psikososialnya. Kekurangan gizi dapat mengakibatkan masalah yang serius dengan saraf jangka pendek di otak yang berdampak dengan respon emosional anak, reaksinya terhadap stress, ketidakmampuan belajar, dan gangguan medis lainnya. sebuah penelitian yang dilakukan oleh Margaret Lahey dan Shari Rosen, anak yang kekurangan gizi ditemukan mengalami keterlambatan dalam penglihatan, keterampilan motorik halus, keterampilan bahasa dan juga keterampilan personal sosial.  memiliki kebiasaan makan buruk dapat membuat prestasi akademis anak di sekolah menjadi rendah dan juga mempengaruhi perilaku dan sikap baik anak di sekolah atau di luar sekolah. 

3 dari 3 halaman

Kurang energi dan fokus

Ilustrasi anak sedang memakan permen/credit: pexels

Anak-anak yang sering mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi seperti kentang goreng, burger keju, nugget ayam, makanan manis dan makanan lainnya dapat mengganggu daya ingat dan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena hubungan antara lemak jenuh dan kekuatan otak adalah efek dari glukosa dan gula dalam makanan kadar lemak tinggi. Glukosa berasal dari karbohidrat, walau sangat penting makanan yang kadar glukosa terlalu tinggi justru menyebabkan tingkat energi menurun. Ketika glukosa dicerna, tubuh akan melepaskan insulin untuk memproses makanan yang baru masuk. Kadar glukosa tinggi ini membuat tubuh mulai mati saat memproses makanan. Pola makan tinggi glukosa secara teratur dapat menyebabkan kerusakan pada mata, ginjal, pembuluh darah, dan saraf. Efek samping lainnya yang akan dirasakan anak adalah mereka cepat marah, lesu dan kurang fokus. 

Sahabat Fimela, demikian alasan mengapa pola makan dan nutrisi memiliki dampak pada kemampuan belajar anak. Semoga informasi ini bermanfaat. 

 

Penulis : Nadia Maharani Ardiansih