Fimela.com, Jakarta Setiap orang berhak untuk melampiaskan rasa kesal, kecewa dan amarah yang mereka alami. Mungkin kamu akan mengeluh tentang pekerjaanmu, pasanganmu atau apau pun itu kepada beberapa orang. Namun, mengeluh secara berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, bahkan ini dapat memengaruhi kesehatan otak.
Meski demikian, kita dapat melatih diri kita untuk berhenti mengeluh, lho. Lalu seperti bagaimana caranya? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Pikirkan Tentang Apa yang Kamu Keluhkan
Sebelum kamu mulai mengeluh, mundurlah selangkah untuk benar-benar memikirkan apa yang mengganggumu. Apakah ada alasan yang sah untuk keluhan tersebut? Pikirkan kembali sebelum kamu mengeluh tentang segala hal yang kamu anggap tidak menyenangkan.
2. Cari Tahu Pemicunya
Setelah mendefinisikan apa sebenarnya keluhan itu, tentukan seberapa sering kamu mengeluh. Juga, perhatikan hal-hal yang memicu keluhan ini. Kamu tidak perlu terlalu memikirkan hal ini. Catat saja keluhanmu dan pikirkan kembali apakah kamu pantas mengeluhkannya. Selain menuliskan keluhan yang sebenarnya, catat kepada siapa kamu mengungkapkan keluhan ini dan bagaimana perasaanmu setelah mengeluh. Setelah sekitar satu minggu, kamu akan dapat mengidentifikasi pola pribadimu.
3. Melatih Diri untuk Tidak Menilai Segala Sesuatu dengan Cepat
Kamu mungkin akan sering mengeluh tentang orang-orang yang ada di sekitarmu karena tidak melalukan hal sesuai keinginanmu. Ada baiknya kamu mencoba untuk tidak menilai seseorang dengan cepat, ini akan menjadikanmu orang yang lebih bijak dan mampu memahami segala sesuatu dengan baik.
4. Berlatih Selalu Bersyukur
Bersyukurlah tentang apa yang kamu miliki saat ini dan berhentilah mengeluh. Ingatlah, semua hal yang kamu capai dan miliki saat ini, belum tentu dapat dimiliki orang lain. Lebih banyak bersyukur akan membantumu nggak banyak berpikir tentang mengeluh, dan ini akan membuatmu lebih damai.
Well, daripada banyak mengeluh ada baiknya untuk tetap berpikir positif dan banyak bersyukur ya, Sahabat Fimela.