Fimela.com, Jakarta Bermula dari topik skripsi, dua sejoli Everina dan Emily membangun sebuah bisnis yang bergerak dalam bidang seni rupa terapan. Kedekatan mereka menjadi titik awal berdirinya bisnis ini yang mengalami pasang surut sejak awal berdiri. Bisnis yang mereka gagas bersama pada 2022 ini memiliki nama Keeln Ceramics. Keeln Ceramics hadir dengan dentitas brand yang melakukan eksplorasi terhadap warna tanah. Menggunakan pigment (colored clay) tertentu, membuat keduanya percaya diri untuk bersaing di industri kerajinan keramik.
Keeln Ceramics sendiri memiliki arti yang cukup mendalam dalam proses pembuatan karya seni keramik. Menurut penjelasan yang dikeluarkan oleh Averina, Co-Founder Keeln Ceramics, penentuan nama Keeln Ceramics menunjukkan bahwa brand ini ‘keen’ dalam arti melakukan eksplorasi atas berbagai hal yang berkaitan dengan seni keramik yang diproduksi secara rumahan atau homemade. Tidak hanya itu, tungku pembakaran (kiln) tersemat dalam nama brand tersebut karena mampu membuat rasa ‘keen’ menjadi nampak lebih sempurna dalam melakukan proses pembakaran tersebut yang menjadi proses terakhir dalam memproduksi karya seni keramik.
Pasang surut dialami oleh dua sejoli Everina dan Emily dalam membangun bisnis mereka dalam bidang seni keramik. Keeln Ceramics sempat terpaksa menghentikan aktivitasnya karena keduanya memiliki prioritas lain yang menuntut mereka perlu fokus dan menghabiskan waktu di sana. Sempat terhenti sejenak pada saat awal membangun bisnis mereka, tetapi pada 2023 mulai membangkitkan kembali bisnis mereka yang cukup lama tidak berjalan. Mereka berdua sudah mampu membagi fokus antara full time job dengan menjalankan bisnis Keeln Ceramics menjadi alasan mereka berusaha kembali untuk membangun brand tersebut.
Bermodal dari bahan-bahan saat kuliah
Mengandalkan bahan sisa yang mereka gunakan pada saat mengerjakan tugas skripsi, menjadi modal awal membangun bisnis ini. Tidak hanya mengandalkan itu saja sebagai modal awal, mereka merogoh kocek sekitar 6-8 juta untuk membeli berbagai keperluan untuk menunjang proses produksi karya seni keramik yang nantinya diperjualbelikan. Itu menjadi pondasi awal Keeln Ceramics dalam meneruskan langkahnya hingga saat ini. Hingga saat ini pun semua produksi yang ada di Keeln Ceramics masih mereka pegang sendiri dan masih mengandalkan rumah sebagai studio produksi.
Selain memiliki nilai keindahan, karya seni keramik yang Everina dan Emily ciptakan juga memiliki nilai komersial yang sepadan. Hasil dari kerajinan tangan yang diciptakan oleh mereka selalu tersedia untuk berpindah tangan dengan nilai komersial tertentu. Keeln Ceramics menerima pesanan berupa pre-order, custom, hingga wholesale. Mereka juga melakukan shop drop dengan jangka waktu sekitar 1-2 bulan sekali. Karena tahap produksi menelan waktu hingga satu bulan lamanya, perjualan produk yang ada di Keeln Ceramics tidak dapat diprediksi. Selama sebulan, Everina dan Emily rata-rata bisa menerima pesanan hingga 15-25 pcs jika melihat dari tren penjualan mereka sekarang.
Berdirinya Keeln tidak lepas dari pasang surut tantangan
Proses membangun Keeln Ceramics tidak semulus yang dibayangkan. Mereka menerima cukup banyak lika-liku yang perlu diselesaikan bersama. Persoalan pertama datang pada aspek produksi, mengingat jangka waktu produksi yang lama membuat Keeln Ceramics menjadi terbatas menerima pesanan.
Tidak hanya itu, mereka menilai bahwa tingkat kegagalan dalam mengerjakan kerajinan keramik cukuplah tinggi dan perlu berhati-hati cukup ekstra untuk mengerjakannya. Ketidakpuasan customer juga menjadi mimpi buruk mereka karena kerajinan yang diproduksi secara handmade dinilai sulit identik dengan contoh aslinya.
Mereka juga merasa bahwa keahlian sebagai seniman karya seni terapan, khususnya keramik, dinilai belum cukup untuk membangun sebuah bisnis kerajinan keramik. Membuat sebuah brand merupakan hal lain yang memerlukan kemampuan manajerial dalam membangun sebuah bisnis. Hingga kini, Everina dan Emily juga masih mengasah dan mengembangkan kemampuan mereka membuat kerajinan keramik.
Everina dan Emily membangun bisnis ini tentu dengan tujuan yang ingin mereka capai bersama sebagai sebuah brand. Tentu mereka berharap bisa menjalankan bisnis ini secara full time, karena hingga kini mereka masih menjalankan secara terbagi dengan kesibukan lainnya. Tidak hanya itu, makin dikenal banyak orang menjadi harapan yang mereka ingin wujudkan bersama. Mereka juga berharap melalui Keeln Ceramics bisa berbagi cerita melalui kerajinan keramik yang bernilai.
*Penulis: Fani Varensia