Fimela.com, Jakarta Mendidik anak merupakan salah satu tugas utama dalam dunia perkeluargaan. Memang mendidik anak menjadi pribadi yang kuat, percaya diri, ataupun mandiri bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Maka dari itu waktu yang tepat untuk mendidik anak adalah pada saat mereka masih balita atau masa-masa yang masih mudah untuk diatur.
Kemandirian bukanlah sesuatu yang anak-anak dapatkan dari masih di dalam perut. Melainkan, kemandirian datang karena didikan dari orang tua. Setiap orang pastinya memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap anak yang mandiri.
Dilansir oleh Raisingchildren.net.au, semakin besar koneksi orangtua dan anak maka semakin besarkah pengaruh yang diberikan orangtua kepada anaknya. Biasanya di masa-masa ini anak anak akan membutuhkan bantuan dan menghargai opini serta dukungan dari orangtua. Intinya semuanya harus dimulai dari orangtua, seberapa mandirinya anak anak dinilai dari seberapa mandiri orangtua.
Sahabat FIMELA, berikut adalah tiga tips dasar yang dapat kamu tiru untuk mendidik anak yang mandiri.
Hargailah kerja keras mereka
Hargai kerja keras anak
Dalam dunia ini tidak ada yang namanya hal yang sempurna. Hal yang terlalu sempurna jika diajarkan kepada anak anak membuat mereka merasa cemas dan membuat anak selalu memiliki ketakutan anak kegagalan.
Bayangkan saja seperti ini, suatu saat nanti anak-anak akan bertumbuh dewasa dan harus mengambil resiko untuk melakukan berbagai macam aktivitas, mereka tidak akan berani mengambil resiko jika terlalu banyak penekanan untuk menjadi sempurna. Akan tetapi ajarilah mereka untuk memahami kegagalan dan kekecewaan, khususnya saat menghadapi keadaan seperti, dipecat, gagal dalam wawancara kerja, dan lain-lain.
Cara yang tepat dalam mengajarkan kekecewaan dan kegagalan tidak apa-apa adalah dengan cara menghargai mereka saat mereka sudah melakukan sesuatu entah itu sesuatu yang besar atau kecil. Terapkan hal ini selagi mereka masih tinggal bersama anda.
Contohnya, saat anak anda lomba sepak bola, tetapi tim anak anda tidak menang. Padahal anak anda sudah berusaha sekuat tenaga dan sudah latihan dengan tekun. Respon kamu sebagai orangtua adalah dengan memberikan mereka kata-kata positif, hargai kerja keras mereka, dan memotivasi mereka.
Akan tetapi, jika mereka memang membuat kesalahan yang fatal, jangan membenarkan dan berilah mereka hukuman sebagai konsekuensi serta jelaskan titik kesalahan mereka di mana.
Dilansir oleh Parents.com, anak-anak perlu ruang untuk berkembang, dalam setiap situasi berilah mereka ruang dan kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Contohnya, jika kalian sedang pergi ke ruangan lain untuk menyelesaikan masalah, seketika kalian mengintip ke ruangan di mana anak kamu bermain dan ternyata mereka berkelahi. Berikan mereka waktu untuk menyelesaikan masalah, sebelum kalian masuk dan membantu untuk menyelesaikan masalah.
Mental adalah kuncinya
Ajari cara menjadi mandiri dari segi pikiran
Dilansir oleh Positiveparentingsolution.com, untuk mendidik anak sebagai sosok yang dapat memecahkan masalah merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Namun, dengan cara yang tepat dan dukungan yang tepat hal tersebut akan terasa mudah untuk dilakukan.
Cara yang terbaik adalah bukan dengan memberikan langsung cara yang yang baik untuk dilakukan, melainkan tanyalah kepada anak-anak tentang pendapat mereka tentang suatu kejadian atau tindakan.
Selalu ingat untuk tidak melompat langsung untuk memberikan mereka saran terhadap cara atau tindakan apa yang benar untuk dilakukan. Biarkan mereka membuat pilihan mereka sendiri untuk berkembang dan memecahkan masalah.
Contohnya saat mereka sudah menginjak sekolah dasar. Anak kalian bercerita tentang harinya itu tentang bagaimana anak-anak lain membuat kesalahan di sekolah khususnya saat mengerjakan tugas di papan tulis. Berikan anak kalian pertanyaan dan contoh kasus jika anak kalian berada dalam posisi tersebut. Tanyalah mereka tentang apa yang dapat mereka lakukan jika ada dalam permasalahan tersebut.
Jika anak kamu menjawabnya tidak sesuai atau solusi yang ia berikan tidak masuk akal jawablah mereka dengan “Aku menghargai rencanamu dalam situasi tersebut, tapi alangkah baiknya jika kamu memperhatikan gurumu ketika ia menjelaskan materi dan tidak berbicara saat dia mengajarkan materi yang penting.”
Selain itu, memberikan mereka pilihan serta memberi mereka limits tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan juga merupakan cara yang bagus untuk membangun cara pikir anak menjadi lebih mandiri.
Dilansir oleh Parents.com, memberikan mereka pilihan tentang apa yang harus mereka lakukan adalah cara yang baik untuk membangun kepercayaan diri, skill membuat keputusan, dan membangun rasa tanggung jawab.
Contohnya seperti meminta mereka untuk membuat keputusan untuk memilih pakaian atau makanan apa yang mereka makan. Sesederhana itu, untuk melatih sisi kemandirian mereka. Menambahkan, dengan membiarkan mereka membuat keputusan sendiri adanya peluang yang lebih signifikan bagi mereka untuk belajar berfikir sendiri dan mengalami konsekuensi dalam pilihan yang mereka buat.
Usahakan untuk tidak secara berlebihan untuk mengoreksi pilihan mereka dalam menentukan pilihan. Biarkan mereka merasa mandiri. Contohnya seperti anda mengajarkannya untuk melipat baju, ajarkan saja sekali dan biarkan mereka mencoba dan jangan membantu mereka.
Berikan mereka tanggung jawab
Berikan tanggung jawab
Setiap orang dalam keluarga memiliki perannya masing-masing untuk menjalankan rumah tangga. Jika tujuan kalian adalah memiliki anak yang mandiri, ajari mereka cara bertahan hidup dasar seperti memasak makanan, mencuci baju, dan membantu kalian dalam mengganti popok adik kecil mereka. Hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu anak anda dalam pelatihan hidup di masa depan.
Dilansir oleh Psychologytoday.com, membagi pekerjaan rumah setiap anggota keluarga merupakan salah satu cara yang baik untuk membuat anak menjadi lebih mandiri dan membantu mereka mempersiapkan hidupnya di masa depan. Selalu ingat untuk memberikan mereka tugas sesuai dengan kemampuan anak kalian masing-masing.
Buatlah daftar harian untuk anak anda tentang apa yang harus mereka lakukan di hari itu dan bikin daftar tentang apa yang kamu ingin capai.
Uang jajan bulanan juga memberi peran besar untuk mereka dalam bertanggung jawab dan melatih mereka untuk membuat keputusan. Selain dari uang jajan bulanan dapat memberikan mereka kesenangan, uang saku juga dapat mengajarkan anak anak untuk mengelolah dan membuat anggaran untuk masa depan.
Dilansir oleh Pshychologytoday.com, pastikan untuk membrikan mereka konsekuensi jika mereka tidak berhasil untuk menyelesaikan tanggung jawab mereka. Contohnya seperti menyita barang yang mereka suka. Namun, jika mereka menyelesaikan tanggung jawab mereka kembalikan barang tersebut atau kalian bisa memberikan mereka apresiasi serta hadia.
Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim