Fimela.com, Jakarta Sebagai orangtua, menjaga kesehatan anak menjadi prioritas utama. Salah satu penyakit yang sering kali mengintai dan mengancam kesehatan anak adalah hepatitis akut.
Dilansir dari Healthline, hepatitis adalah peradangan hati yang dapat disebabkan oleh virus, zat beracun, atau masalah autoimun. Gejalanya bisa bervariasi, termasuk kelelahan, mual, demam, kulit dan mata menguning, serta urine berwarna gelap. Apabila anak terinfeksi virus hepatitis dan terlambat diobati maka anak dapat mengalami kerusakan hati atau disebut hepatitis akut.
Penyebab Hepatitis Akut pada Anak
Salah satu penyebab terbesar terjadinya hepatitis akut pada anak adalah virus. Namun, virus ini memiliki beberapa jenis virus hepatitis diantaranya yakni hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus-virus ini dapat ditularkan melalui berbagai cara berdasarkan jenisnya, seperti:
1. Hepatitis A
Penularan terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan kotoran yang mengandung virus HAV.
2. Hepatitis B
Penularan terjadi melalui darah, cairan tubuh, atau kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi virus HBV.
3. Hepatitis C
Penularan terjadi melalui darah, khususnya melalui jarum suntik atau alat medis yang tidak steril.
4. Hepatitis D
Penyakit yang mudah ditularkan melalui cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti darah, cairan vagina, cairan sperma, atau urine.
5. Hepatitis E
Penularan terjadi melalui air yang terkontaminasi oleh feses yang mengandung virus HEV.
Dilansir dari Mayo Clinic, hepatitis akut pada anak tidak hanya disebabkan oleh virus saja, tetapi juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat-obatan antikonvulsan. Zat kimia berbahaya seperti racun jamur atau pestisida juga dapat menyebabkan kerusakan hati dan hepatitis akut pada anak.
Gejala Hepatitis Akut pada Anak
Hepatitis akut pada anak biasanya menunjukkan beberapa tanda dan gejala yang dapat diidentifikasi oleh orangtua. Beberapa tanda-tanda umum meliputi:
- Kelelahan berlebihan: Anak menjadi mudah lelah dan lesu walaupun tidak beraktivitas berat.
- Kulit dan mata menguning: Kulit dan mata anak berubah warna menjadi kuning akibat penumpukan bilirubin dalam darah.
- Nyeri perut : Anak mungkin mengalami nyeri perut di sekitar daerah hati.
- Demam dan flu: Demam, pilek, dan nyeri tenggorokan adalah gejala yang dapat muncul pada hepatitis akut.
- Hilangnya nafsu makan : Anak mungkin kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun.
- Urine yang gelap : Warna urine menjadi lebih gelap dari biasanya.
- Feses yang pucat : Feses anak dapat menjadi berwarna pucat atau kelabu.
Apabila anak mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat. Pemeriksaan darah dan tes fungsi hati dapat membantu menegakkan diagnosis hepatitis akut.
Pencegahan Hepatitis Akut Anak
Pencegahan menjadi langkah utama untuk menghindari hepatitis akut pada anak. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil:
1. Imunisasi
Pastikan anak mendapatkan vaksin hepatitis secara lengkap sesuai dengan jadwal imunisasi yang disarankan.
2. Cuci tangan
Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun secara rutin, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
3. Hindari kontak darah
Jika anak membutuhkan transfusi darah atau perawatan medis yang melibatkan penggunaan jarum, pastikan menggunakan jarum steril dan menghindari kontak darah dengan orang yang terinfeksi.
*Penulis: Amelia Septika