Mengenal Inner Child Abused dan Cara Mengatasinya

Fimela Reporter diperbarui 14 Agu 2023, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap dari kita memiliki inner child, yaitu bagian batiniah kita yang mencerminkan ingatan dan emosi dari masa kanak-kanak. Namun, ada kalanya inner child kita mengalami pengalaman yang traumatis atau disakiti secara emosional, yang dikenal sebagai "inner child abused." Ketika inner child abused tidak diatasi, trauma ini dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional kita sebagai orang dewasa.

Dilansir dari PsychCentral, seseorang mengalami inner child abused biasanya diakibatkan dari pengalaman yang menyakitkan sewaktu masa kecil seperti ketidakpedulian orangtua, penolakan, pelecehan, atau kekerasan. Pengalaman ini mungkin menyebabkan perasaan rendah diri, kecemasan, rasa tak aman, dan kesulitan dalam mengatur emosi saat dewasa.

Oleh karena itu, mengatasi inner child abused sangat penting sebagai langkah menuju penyembuhan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi inner child abused yang dapat dilakukan.

1. Mengakui dan menyadari adanya luka emosional

Langkah pertama untuk mengatasi inner child abused adalah dengan mengakui dan menyadari adanya luka emosional dari masa kanak-kanak. Sadarilah bahwa perasaan negatif atau reaksi emosional yang kita alami saat ini bisa jadi berasal dari pengalaman traumatis di masa lalu.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

2. Mempraktikkan self-compassion

Mempraktikkan self-compassion dapat menjadi cara efektf dalam mengatasi inner child abused. Foto: Shutterstock.

Dilansir dari Mindful, praktik self-compassion menjadi salah satu cara efektif untuk mengatasi inner child abused dalam diri kita. Dengan memberikan dukungan dan kasih sayang pada diri sendiri, mengakui dan memahami emosi, serta melepaskan rasa bersalah dan malu pada perasaan masa lalu, kita bisa mengurangi beban emosional, memperkuat ketahanan emosional, dan menciptakan lingkungan batin yang aman untuk menyembuhkan diri dari pengalaman traumatis masa lalu.

3. Refleksi kenangan masa kecil

Refleksikan kenangan masa kanak-kanak dengan cermat, dan identifikasi peristiwa traumatis yang mungkin telah membentuk inner child abused. Setelah melakukan identifikasi, penting untuk mengingatkan diri bahwa kejadian masa lalu tidak mendefinisikan diri kita saat ini.

4. Latihan mindfulness

Dilansir dari American Psychological Association, latihan mindfulness merupakan salah satu latihan mental yang melibatkan kesadaran diri dan fokus pada pikiran, emosi, dan sensasi fisik yang muncul dalam diri kita, tanpa merasa terjebak atau terbawa arus olehnya. Dengan latihan mindfulness juga dapat menciptakan ruang batin yang aman dan mendukung, sehingga inner child yang terluka dapat merasa diterima dan dihargai, membantu mengatasi dampak negatif dari inner child abused, dan membawa kembali keseimbangan dalam diri individu.

3 dari 3 halaman

5. Terapi dan konseling

Melakukan terapi dan koseling menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi inner child abused. Foto: unsplash.

Mencari bantuan dari profesional psikolog atau konseling dapat menjadi langkah yang penting untuk mengatasi inner child abused. Melalui terapi ini, dapat membantu kita menjalani proses penyembuhan dan memberikan panduan untuk menghadapi trauma dan mengubah pola pikir negatif yang sering kita rasakan.

6. Menghubungkan diri dengan inner child

Ajak inner child kita untuk berbicara dan tuliskan isi perasaan mereka. Dengan mendengarkan inner child secara penuh perhatian dan menghargai perasaan mereka adalah langkah penting menuju penyembuhan dan pemulihan batiniah.

Mengatasi inner child abused adalah langkah penting dalam memperbaiki kesehatan emosional dan mental kita sebagai orang dewasa. Dengan menyadari adanya inner child yang terluka serta berinisiatif mengambil langkah-langkah untuk menyembuhkannya, kita dapat menghadapi masa lalu yang sulit dengan lebih berani dan percaya diri.

 

*Penulis: Amelia Septika