6 Cara Mudah Stimulasi Otak Bayi 6 Bulan

Fimela Reporter diperbarui 15 Mei 2024, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Usia 6 bulan merupakan periode yang menarik dalam hidup bayi, dimana perkembangan otak mereka berlangsung dengan pesat. Dalam fase ini, memberikan stimulasi yang tepat pada otak bayi sangat penting untuk membangun dasar yang kokoh untuk pertumbuhan dan perkembangan otak si kecil.

Lalu, cara seperti apa yang dapat membantu merangsang otak si kecil? Simak penjelasan dibawah ini ya sahabat Fimela.

1. Berbicara dan bercanda

Berbicara dengan suara lembut dan nyaring, serta memberikan senyuman hangat, bukan hanya menciptakan ikatan emosional yang kuat antara orangtua dan bayi, tetapi juga membantu merangsang pertumbuhan otak yang optimal.

Dilansir dari American Academy of Pediatrics, pada usia bayi 6 bulan, otak bayi sedang aktif mengembangkan koneksi saraf dan sistem kognitifnya, sehingga interaksi sosial dan komunikasi sangatlah penting. Tak hanya tu, pada usia ini bayi juga memiliki kemampuan untuk memahami bahasa sejak lahir, sehingga interaksi seperti berbicara dan bercanda dapat membuat bayi belajar untuk mengenali suara-suara yang sering didengarkan, termasuk suara kamu dan orang-orang di sekitarnya.

Disamping itu, memberikan perhatian kepada respon bayi sangatlah penting. Ketika kamu berbicara dan si kecil merespons dengan gerakan, suara, atau bahkan senyuman, itu adalah tanda bahwa si keciil terhubung denganmu dan tengah berinteraksi secara sosial. Melalui interaksi seperti ini, bayi juga belajar bahwa bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

2. Perkenalkan mainan interaktif

Permainan interaktif untuk bayi 6 bulan. Foto: Unsplash.

Pada usia 6 bulan bayi sangat aktif dalam mengeksplorasi dunia sekitarnya. Pada usia ini, mereka mulai menunjukkan minat yang besar pada mainan yang mengeluarkan suara, berkedip, atau bergerak. Jenis mainan interaktif ini memiliki peran penting dalam merangsang otak bayi dan membantu dalam pengembangan berbagai keterampilan kognitif serta motorik.

3. Bernyanyi dan menggerakkan badan

Bernyanyi dan menggerakkan badan merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi perkembangan bayi usia 6 bulan . Ketika kamu menyanyikan lagu anak-anak sambil melakukan gerakan tubuh, kamu telah memberikan pengalaman multisensori yang merangsang berbagai aspek perkembangan bayi, termasuk perkembangan motorik halus dan hubungan emosional.

4. Ajak anak eksplorasi rasa melalui mencicipi makanan

Pada usia 6 bulan, bayi sudah bisa diberi makanan pendamping ASI (MPASI). Dalam memberikan MPASI, kamu bisa mengajak anak eksplorasi rasa dengan melalui mencicipi makan. Dilansir dari HealthyChildren, mengajak anak mencicipi berbagai rasa makanan dapat membantu merangsang indera pengecap dan menciptakan pengalaman menyenangkan dengan makanan.

3 dari 3 halaman

5. Eksplorasi dengan sentuhan

Eksplorasi sentuhan dapat merangsang otak bayi 6 bulan. Foto: unsplash.

Eksplorasi dengan sentuhan membantu merangsang perkembangan sensori sentuhan dan motorik bayi. Saat menyentuh benda dengan berbagai tekstur, otot-otot tangan dan jari bayi akan aktif bergerak dan membangun koneksi saraf di otak. Hal ini tentunya dapat membantu mereka mengenal dan memahami dunia di sekitar mereka. Selain itu, stimulasi ini juga memperkuat ikatan emosional antara orangtua dan bayi.

6. Cium dan peluk dengan cinta

Memberi cinta dan rasa kasih sayang melalui cium dan peluk si kecil, ternyata dapat merangsang produksi hormon oksitosin bayi yang memperkuat ikatan emosional. Sentuhan fisik ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi, mengurangi stres, dan mendukung perkembangan emosional dan sosial mereka. Selain itu, cium dan peluk juga dapat membantu membangun indera kulit dan mengembangkan koordinasi motorik halus si kecil. 

Penting diingat bahwa stimulasi otak pada bayi usia 6 bulan tidak selalu memerlukan mainan mahal atau peralatan canggih, melainkan permainan sederhana yang menyenangkan juga dapat membantu merangsang otak bayi dan membantu mereka mencapai tumbuh kembang yang optimal. Ingatlah bahwa setiap bayi memiliki ritme perkembangan yang berbeda-beda, jadi nikmatilah perjalanan menakjubkan ini bersama si kecil.

 

*Penulis: Amelia Septika