Peringati Hari Anak Nasional, Ini Aktivitas Menarik Buat Anak di Museum MACAN

Fimela Reporter diperbarui 25 Jul 2023, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidak ingin ketinggalan dalam merayakan Hari Anak nasional jatuh pada Minggu (23/07/2023) Museum MACAN menyediakan empat aktivitas yang bisa dinikmati oleh keluarga. Aktivitas ini bisa dinikmati sepanjang pekan.

Museum MACAN mengundang anak-anak dan orangtua untuk turut ikut serta dalam aktivitas yang telah disediakan. Harapannya keluarga mau berpartisipasi dan mendapatkan ilmu baru tentang seni yang edukatif. 

Nah Sahabat FIMELA, berikut adalah aktivitas Museum MACAN yang bisa kalian nikmati.

 

2 dari 4 halaman

Aktivitas menyenangkan pada Hari Anak Nasional

Sesi mendongeng interaktif bersama PM Toh. (Foto: Museum MACAN/Andi Salakaesa)

Sesi mendongeng berjudul “Jalan Lurus, Jalan Terus”

Sesi mendongen ini dibawa oleh Agus Nur Amal yang juga dikenal dengan nama panggung PM Toh. Ia merupakan seorang pendongeng asal Aceh. Salah satu keunikannya adalah dengan menceritakan dongeng dengan menggunakan benda-benda sehari-hari untuk membantu visualisasi dalam monolog ceritanya. 

“Jalan Lurus, Jalan Terus” merupakan dongeng yang menceritakan tentang mimpi, rumah, dan perjalanan hidup. Jelasnya dongeng ini terinspirasi dari kisah asal-usul kemunculan Suku Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Sesi mendongen ini akan dilakukan pada Ruangan Gagasan Museum MACAN-ERHA dan akan dimulai pada pukul 14.00 WIB. Selain itu, dongen ini akan dibawakan dengan Bahasa Indonesia lewat lantunan nyanyian dan berkolaborasi dengan keunikan bercerita dari PM Toh.

 

 

3 dari 4 halaman

Jalan-jalan dan memperkenalkan seni

Tur penjelajahan Isabel dan Alfredo. (Foto: Dokumen/ Museum MACAN)

Tur anak

Ingin memperkenalkan anak-anak kepada keragaman seni Indonesia. Museum MACAN melakukan tur museum. Tur ini berkolaborasi dengan Tim Edukasi Museum MACAN yang mengangkat tema penjelajahan Isabel and Alfredo: Somewhere, Elsewhere, Nowhere. Selain itu, Museum MACAN juga menampilkan beberapa macam karya koleksi mereka. 

Tur ini akan dimulai pukul 13.00 WIB dan dibawakan dengan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tur ini sangat cocok untuk anak berusia 3 sampai 12 tahun dan harus didampingi oleh orang tua. 

 

 

4 dari 4 halaman

Berkreasi bersama Museum MACAN

School visit to Isabel and Alfredo Aquilizan_ Somewhere, Elsewhere, Nowhere. (Foto: Dokumen/Museum MACAN).

Ruang seni anak Museum MACAN yang berjudul “Kisah Kotak Sepatu”

“Kisah Kotak Sepatu” adalah proyek kesenian yang dibuat langsung oleh Isabel dan Alfredo Aquilizan. Ruangan seni ini dibuat untuk anak-anak dan keluarga agar mereka bisa menikmati sebagian dari pameran Somewhere, Elsewhere, Nowhere di Ruangan Seni Anak Museum MACAN. 

Ide utama dari “Kisah Kotak Sepatu” adalah ingin merespon bagaimana cara orang berpikir tentang rumah, migrasi, sejarah personal, dan bagaimana hubungan manusia terbentuk karena hubungan. Dalam program ini, orangtua dan anak-anak akan diajak untuk membuat furniture mini dan mendekorasi rumah idaman mereka dengan kotak sepatu. 

Program ini tidak hanya dilakukan di museum, melainkan juga ada di siarkan secara daring, harapannya adalah semua orang di penjuru negeri bisa menikmati rangkaian aktivitas. Selama periode pembukaan, museum loka karya bersama dengan 100 murid sekolah dasar untuk membuat 50 rumah kotak sepatu pertama di Ruangan Seni Anak.

Demi meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan seni dan menyadari bahwa tidak semua anak-anak memiliki kesempatan yang sama. Museum MACAN berinisiatif ikut serta dalam memperkenalkan seni kepada anak-anak dari berbagai macam latar belakang budaya dan ekonomi. 

Proyek ini dimulai dengan donasi sebesar Rp 2.500.000, lima puluh pelajar akan mendapatkan tiket ke museum, termasuk makan siang dan transportasi bus serta program lengkap yang dipandu oleh tim edukasi museum.

Selain itu, para guru dan tenaga pendidik lainnya akan diundang ke acara Forum Pendidik yang diadakan secara daring maupun tatap muka, di mana mereka akan bertemu dengan guru dan pendidik lainnya dari penjuru Indonesia.

 

 Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim