Pentingnya Menyadari Inner Child dan Cara Mengatasinya

Fimela Reporter diperbarui 18 Agu 2023, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam perjalanan hidup yang panjang, kita mungkin menyaksikan bahwa rasa sedih atau trauma dari perasaan masa lalu memiliki pengaruh yang kuat terhadap emosi dan perilaku kita di usia dewasa. Penyebabnya adalah inner child, aspek batin yang membawa kenangan dan luka dari masa kecil yang tersembunyi dalam relung hati kita.

Dilansir dari Psychology Today, Inner child merupakan representasi batin dari diri kita saat masih anak-anak. Ia menyimpan memori masa kecil, kebahagiaan, rasa aman, tetapi juga pengalaman traumatis dan kekecewaan yang mungkin kita alami. Inner child sendiri juga dapat muncul kembali dalam berbagai situasi kehidupan, seringkali tanpa disadari, dan menjadi penggerak reaksi emosional yang mungkin sulit dijelaskan.

 

Berikut ini adalah cara menyadari inner child dalam diri dan cara mengatasinya.

1. Refleksi masa kanak-kanak melalui meditasi

Carilah waktu untuk duduk dengan tenang dan fokus pada kenangan masa kanak-kanak. Hadapi perasaan dan pikiran yang muncul selama meditasi, dan ingat kembali apa yang kamu rasakan. Dengan merefleksikan diri dapat membantu kamu lebih dekat dengan inner child-mu.

2. Tuangkan perasaanmu di sebuah catatan atau buku diary

Dilansir dari Verywell Mind, menulis jurnal tentang perasaan dan pengalaman masa kecil dapat membantu kamu mengungkapkan emosi yang mungkin terpendam. Dalam menulis jurnal sebaiknya tulislah dengan jujur, tanpa menghakimi diri sendiri.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Praktik self compassion dan melakukan aktivitas kreatif menjadi cara untuk menyadari sekaligus merawat inner child

Praktikkan self-compassion. Foto: Shutterstock.

3. Praktikkan self-compassion

Menerapkan praktik self-compassion adalah salah satu cara untuk menyadari sekaligus merawat inner child. Dengan berbicara pada diri sendiri dengan penuh kasih dan pengertian, serta tidak menghakimi diri sendiri atas kesalahan atau ketidaksempurnaan dapat mendorong inner child pulih dari rasa bersalahnya. Hal ini tentunya juga dapat mendorong perasaanmu kembali lega.

 

4. Melakukan aktivitas kreatif

Bermain, melukis, menulis, atau mencipta karya seni lainnya adalah cara-cara untuk mengekspresikan perasaan inner child-mu secara kreatif. Aktivitas ini juga efektif membantu melepaskan emosi yang tertahan dan memberikan rasa kepuasan bagi diri sendiri.

Mengatasi Inner Child

1. Terapi dengan psikolog

Apabila kamu tidak bisa mengontrol emosi dalam dirimu sendiri, sebaiknya berbicara dengan seorang terapis atau konselor yang berpengalaman untuk membantu kamu mengatasi trauma dan emosi yang terkait dengan inner child. Terapi dengan psikolog dapat menjadi salah satu cara sekaligus tempat aman untuk mengungkapkan perasaanmu yang lebih bebas dan lebih dalam.

3 dari 3 halaman

Mengatasi Inner Child

Ilustrasi/copyright pexels.com

2. Mendengarkan dan memahami

Dengarkan suara inner child-mu dengan penuh perhatian. Pertimbangkan perasaan-perasaan dan kebutuhan-kebutuhan yang muncul dari dalam serta buka diri untuk menerima dan memahami bagian dalam dirimu yang memerlukan perhatian dan kasih sayang.

3. Berbicara dengan inner child

Dalam hal ini, kamu dapat membayangkan dirimu berbicara dengan sosok dirimu sewaktu kecil, dan bicaralah layaknya sebagai teman kecil. Beri dukungan, nyatakan cinta, dan berjanji untuk selalu melindungi dan menghargai keaslian dirimu pada inner child-mu.

Demikian cara menyadari inner child dalam diri dan cara mengatasinya. Mengenali dan merawat inner child adalah langkah penting dalam membangun koneksi yang kuat dengan diri sendiri. Dengan memberikan perhatian dan kasih sayang pada bagian dalam diri yang pernah terluka, kamu dapat mengatasi rintangan emosional dan memperkuat rasa percaya diri.

 

*Penulis: Amelia Septika